Cirebon, 15 Agustus 2015
Yth. Bapak Ir. Joko Widodo, Presiden RI
Di tempat
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,
Bapak Presiden Republik Indonesia yang saya hormati, sebelumnya didalam suasana HUT Kemerdekaan RI ke-70 ini perkenankan saya untuk memperkenalkan diri, nama saya Nulido Firgiyanto seorang pelajar tingkat akhir di SMA N 1 Palimanan. Saya paham betul bahwasannya surat yang saya kirimkan ini tidaklah sedikit lebih penting dibandingkan dengan permasalahan yang sedang dihadapi indonesia saat ini, negeri yang Bapak pimpin. Namun, adakalanya Bapak atau siapapun orang yang berada dijajaran tinggi pemerintahan untuk menilik sedikit mengenai masa depan bangsa yang ditumpukan seluruhnya kepada generasi muda.
Saya dan teman-teman yang berada di daerah dengan akses sekolah yang cukup mudah tak pernah mempermasalahkan akan hal tersebut. Lalu, apakabar mereka yang berada digaris batas wilayah negeri? Mereka yang bertetangga dengan negeri orang nun makmur, melihat betapa nyamannya hidup dibawah jaminan negara untuk sekolah dan penghidupan yang layak untuk bericita-cita.
Memang tak sepantasnya saya menyalahkan siapapun akan masalah yang satu ini, tetapi marilah kaji kembali dampak yang akan timbul dari permasalahan yang seolah-olah tak berujung. Dari tahun-ketahun, banyak warga negara khususnya pemuda perbatasan yang bahkan tak menggunakan rupiah sebagai alat transaksi sehari-hari, jangankan menggunakan mengenal saja sulit, inilah yang memposisikan kekhawatiran berada di titik nadir. Mereka mempunyai hak yang sama untuk sekolah, mendapat kehidupan yang layak, mendapat segala jaminan yang didapatkan warga negara lainnya dan berhak mengenal apa itu indonesia.
Saya mengerti betul akan kondisi yang saya lihat lewat layar kaca mengenai warga negara yang tinggal di perbatasan, mereka rela memberikan cinta dengan begitu polosnya kepada Indonesia, namun yang saya lihat pejabat dipulau jawa dengan mudahnya mencederai rasa cinta mereka yang dilimpahkan kepada indonesia, karena indonesia bukan hanya pulau jawa bukan juga tempat bagi orang-orang yang tinggal didaerah terdekat ibu kota saja. Namun, Indonesia adalah tempat bagi mereka yang lahir dengan landasan cinta akan tanah kelahiran mereka, cinta dengan berjuta kekurangan yang dimiliki negeri yang mempunyai harap besar dan dengan tekad membuat Indonesia bangga diantara keterbatasan.
Saya memohon kepada Bapak untuk memperhatikan mereka yang merupakan saudara tanah air untuk lebih dihargai lagi hak yang seharusnya mereka dapatkan dari Negara. Karena bisa jadi masalah yang kita hadapi saat ini bisa diselesaikan oleh mereka yang rasa kecintaannya lebih tebal dibandingkan lapisan baja. marilah mengingat kembali Pak, Indonesia bukan hanya sebagian wilayah yang terlihat pandangan sempit saja, bukan juga milik orang yang duduk dikursi empuk ternyaman saja, tidak sesederhana itu. Jika kita ingin membangun Indonesia yang bukan hanya sebatas slogan tujuhbelasan saja maka samaratakanlah mereka dengan warga negara yang berkecukupan, sekolah yang layak dan hak yang terpenuhi.
Indonesia bukan hanya sekedar pulau Jawa bahkan Bali, indonesia adalah dari Sabang sampai Merauke, tanah yang harus kita jaga bersama, orang yang harus kita sejahterahkan bersama tanpa memandang jauh atau tidaknya mereka dari kita semua. Karena, Indonesia tidak sesederhana itu.
Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak yang telah membaca keluh kesan saya atas apa yang saya lihat tentang Indonesia, semoga Bapak bisa memimpin Indonesia dengan segala kemampuan jiwa dan raga yang baik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DIRGAHAYU INDONESIAKU 70 TAHUN DENGAN BANGKIT BERSAMA
Nulido Firgiyanto
Siswa SMAN 1 Palimanan Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat
0 komentar:
Posting Komentar