Rabu 5 agustus 2015
Kepada yth. Bapak presiden negara republik indonesia
Di-
Jakarta
Surat ini sengaja aku tulis dengan harapaan dapat dibaca oleh bapak presiden dan segenap para pejabat bangsa yang ada di indonesia. Kita tahu Pendidikan merupakan hal mutlak pada setiap negara begitu pula indonesia yang memprioritaskan urutan pertama. Karena dengan pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan generasi cerdas dan bermartabat. Dengan adanya pendidikan dapat menjadi fondasi negara untuk mempercepat pembangunan bangsa.
Namun masalahnya dari generasi ke generasi badan-badan pendidikan yang saat ini sedang berkembang di indonesia mulai pudar akan idiologinya. Sekolah-sekolah yang ada di indonesia mulai menurun integritasnya untuk tulus mendidik para tunas-tunas bangsa. Kebanyakan sekolah saat ini hanya mengejar popularitas tanpa dibarengi kualitas pengajaran dan mengupayakan daya guna saat mereka lulus nanti. Lembaga pendidikan lebih memposisikan komersil ketimbang berpikir tentang metode pengajaran baru agar seluruh peserta didik dapat memahami pelajaran yang diajarkan secara maksimal. sebagai contoh sekolah-sekolah yang ada di daerah saya, bila membandingkan antara sekolah swasta jauh lebih murah dari pada sekolah negeri. Padahal sekolah-sekolah negeri tentu banyak mendapatkan bantuan pemerintah dengan tujuan tidak lain agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengenyam bangku pendidikan sembilan tahun. Praktik metode pengajaran yang diterapkan pun masih sama-sama saja, yaitu secara konvensional atau metode ceramah. Walau pemerintah beberapa kali melakukan perombakan kurikulum guna mencapai titik maksimal dalam proses pembelajaran nyatanya masih nihil. Padahal tenaga-tenaga pendidik di sana kebanyakan juga sudah pegawai negeri dengan gaji lumayan besar supaya bekerjanya lebih baik dan menekan biaya oprasional agar lebih murah. Akan tetapi kenyataan-nya berbanding terbalik, jutru sekolah negeri menetapkan uang daftar ulang berjuta-juta, Belum spp yang mereka tetapkan senilai sekitar enam ratus ribu selama tiga bulan sekali. ditambah buku dengan harganya lebih tinggi dari harga spp. Maka tidak heran daerah sini kerap kali banyak anak putus sekolah karena kedua orang tuanya tidak dapat membiayai. Padahal anak-anak tersebut masih memiliki semangat besar untuk bersekolah. Karena masalah itu maka mereka akan cenderung menjadi anak-anak liar, sudah pasti mudah tersentuh dengan barang-barang haram maupun tindak kriminalitas.
Maka saya selaku siswa SMA turut prihatin mengenai kenyataan itu. saya berharap besar kepada pemimpin bangsa ini khususnya dan umumnya kepada seluruh jajaran elemen birokrasi pada setiap daerah di seluruh indonesia untuk sesegara mungkin melakukan perubahan. Mulai dari pengawasan terhadap setiap daerah kabupaten mengenai penyelenggaraan pendidikan. Terhadap para anggota DPR yang sudah semestinya membantu mewujudkan sekolah murah berkualitas dengan melakukan sidak maupun pengontrolan lapangan mengenai kegiatan sekolah. Mengaktifkan kembali hak angket siswa berupa pengaduan atau kritik terhadap diknas jika ditemukan sekolah negeri atau swasta melakukan penyimpangan, Adanya pemungutan atau tarikan biaya sekolah yang dinilai tidak wajar.
Membangun hubungan dengan menyelenggarakan pertemuan rutin antar sekolah, diknas, pemimpin daerah, dan segenap anggota lain yang kiranya penting. Hal itu dilakukan untuk membahas setiap keluhan para penyelenggara pendidikan, mencari solusi bersama yang tetap memegang teguh mewujudkan pendidikan murah dan berkualitas.
Demikan yang saya dapat sampaikan semoga dapat menjadi bahan renungan bapak presiden khususnya dan para kepala daerah di seluruh indonesia. Dan saya sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan sekian.
Ponorogo, 5 agustus 2015
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Devinda Rama Danty
Siswi MAN 2 Ponorogo Provinsi Jawa Timur
0 komentar:
Posting Komentar