Teruntuk, para pendidik dan pembangun bangsa
Indonesia dikenal oleh banyak warga asing dengan wilayahnya yang luas dan berbagai kekayaan alamnya yang sangat mempesona. Pemandangan megahnya memang membuat setiap insann terpesona untuk menelurusi bagaimana hijau dan rindangnya Indonesia. Banyak yang berdecak kagum memujinya. Namun, apakah itu juga berlaku untuk pendidikan di negeri kita tercinta ini?
Pendidikan merupakan salah satu instrumen pembangun bangsa yang sangat penting. Tanpa pendidikan, mana mungkin tata kenegaraan dapat berjalan? Alhasil semuanya jadi serba semaunya dan tanpa dasar logika yang pasti. Perlu diingat bahwa para pejuang bangsa terdahulu dengan susah payah mempersiapkan segalanya untuk memerdekakan negeri ini. Dan persiapan itu bukan semata usulan ringan yang di-iyakan begitu saja. Melainkan hasil pemikiran cerdas dari para pemimpin bangsa.
Sebelum Indonesia merdeka, proklamator beserta para wakil rakyat membentuk sebuah organisasi perumus dasar Negara yang kita kenal sekarang dengan nama Pancasila. Itupun dengan beberapa revisi yang disesuaikan dengan idealisme bangsa yang tanpa disusun oleh orang-orang cerdas tidak akan menghasilkan dasar Negara yang sesuai. Ini membuktikan bahwa pendidikan juga berperan penting dalam pencapaian kemerdekaan bangsa kita.
Perjuangan RA Kartini yang berusaha mengangkat derajat wanita kala itu lewat pendidikan juga bukti betapa pentingnya sebuah pendidikan bagi semua orang. Pendidikan dalam negeri ini bukan hal yang tidak diperjuangkan sama sekali. Melainkan sebuah prioritas bangsa demi memajukan kesejahteraan semua warganya. Namun, apa yang terjadi sekarang ini, pendidikan bagaikan hal yang sepele. Orang-orang cenderung berfikir bahwa pendidikan cuma bisa didapat oleh orang yang kaya.
Pada dasarnya, pendidikan bukan hanya anak duduk dibangku sekolah dan mendengarkan keterangan dari guru yang sedang menjelaskan pelajaran. Melaikan pendidikan untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak baik dalam segala situasi. Pendidikan merupakan suatu hal yang sudah diajarkan ke anak sejak kecil. Siapa mereka? Orang tualah yang pertama kali mengajarkan anak mereka sesuatu. Bagaimana sikap anak, karakter anak, dan kebiasaan anak, semuanya bergantung bagaimana orang tua mendidiknya.
Jika kita tengok dengan fenomena zaman sekarang. Banyak sekali berita yang menayangkan tentang seorang bayi yang dibuang, penganiayaan orang tua terhadap anaknya, bahkan sampai membunuh anaknya sendiri. Apakah itu patut disebut sebagai seorang pendidik? Anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, harus menanggung beban berat semasa kecilnya. Padahal, usia yang masih sangat muda merupakan masa emas untuk mendidik anak supaya menjadi insan yang baik dan berguna bagi siapapun.
Lagi, terkadang kita juga melihat berita di televisi bahwa ada kasus penganiayaan yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya. Bukankah itu sama sekali tindakan yang tidak pantas bagi seorang guru? Ada sebuah ungkapan Jawa yang mengisyaratkan kata guru itu dengan singkatan dari digugu lan ditiru, yang dalam bahasa Indonesia artinya didengar dan ditiru segala apa yang menjadi nasihat dan tingkah laku mereka. Jelas disini bahwa seorang guru yang notabennya seorang pendidik, harusnya bisa memberikan contoh dan perilaku yang teladan bagi para anak didiknya. Gurunya saja berperilaku tidak terpuji, bagaimana dengan anak didiknya?
Pada hakikatnya, pendidikan bukan sesuatu yang mahal. Tetapi sesuatu yang sangat berharga. Dimanapun dan kapanpun kita bisa mendapatkan pendidikan. Apa kita tidak kasihan dengan Indonesia kita ini yang semakin terbelakang karena sistem pendidikannya? Terlepas dari mereka yang berhasil mengharumkan bangsa ini, tidak sebanding dengan mereka para generasi bangsa yang sudah menjadi korban tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Terkadang kita juga melihat banyak sekali anak-anak jalanan yang mengemis, meminta dan memohon belas kasihan demi sesuap nasi.
Tonggak kemajuan bangsa ini juga berasal dari pendidikan. Semua orang mengerti bahwa pendidikan juga bisa membantu mereka untuk bersosialisasi ataupun ‘bertahan hidup’. Tapi mengapa mereka hanya sepintas tahu dan tidak mau tahu untuk merealisasikannya?
Dalam hati kecilnya, Indonesia telah menangis melihat keadaan pendidikan yang belum tertata rapi ini. Pendidikan tidak hanya menunggu perintah dari pak menteri. Melainkan tumbuh dalam diri setiap insan untuk mengajarkan mereka para generasi muda penerus bangsa agar bisa membangun negeri ini dengan selayaknya. Sebagai sesama warga Negara, sudah menjadi tugas kita untuk bersama memajukan pendidikan di Indonesia. Tanamkan perilaku yang baik sejak dini. Ajarkan segala sesuatu yang positif kepada mereka yang masih perlu bantuan dalam belajar.
Untuk semua kalangan, jangan biarkan Indonesia terus saja menangisi segala ironi ini. Mari kita bersama-sama bergerak kea rah yang positif demi masa depan bangsa. Indonesia, kita sama-sama bergandengan tangan untuk menciptakan bibit pemimpin yang berkualitas. Jika semua orang mempunyai kesadaran akan pendidikan, bukan hal yang tak mungkin lagi untuk Indonesia bangkit dan bersaing dengan macan-macan dunia yang lainnya.
Tri Rahayuningsih
Siswi MA Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara, Provinsi Jawa Tengah
Indonesia dikenal oleh banyak warga asing dengan wilayahnya yang luas dan berbagai kekayaan alamnya yang sangat mempesona. Pemandangan megahnya memang membuat setiap insann terpesona untuk menelurusi bagaimana hijau dan rindangnya Indonesia. Banyak yang berdecak kagum memujinya. Namun, apakah itu juga berlaku untuk pendidikan di negeri kita tercinta ini?
Pendidikan merupakan salah satu instrumen pembangun bangsa yang sangat penting. Tanpa pendidikan, mana mungkin tata kenegaraan dapat berjalan? Alhasil semuanya jadi serba semaunya dan tanpa dasar logika yang pasti. Perlu diingat bahwa para pejuang bangsa terdahulu dengan susah payah mempersiapkan segalanya untuk memerdekakan negeri ini. Dan persiapan itu bukan semata usulan ringan yang di-iyakan begitu saja. Melainkan hasil pemikiran cerdas dari para pemimpin bangsa.
Sebelum Indonesia merdeka, proklamator beserta para wakil rakyat membentuk sebuah organisasi perumus dasar Negara yang kita kenal sekarang dengan nama Pancasila. Itupun dengan beberapa revisi yang disesuaikan dengan idealisme bangsa yang tanpa disusun oleh orang-orang cerdas tidak akan menghasilkan dasar Negara yang sesuai. Ini membuktikan bahwa pendidikan juga berperan penting dalam pencapaian kemerdekaan bangsa kita.
Perjuangan RA Kartini yang berusaha mengangkat derajat wanita kala itu lewat pendidikan juga bukti betapa pentingnya sebuah pendidikan bagi semua orang. Pendidikan dalam negeri ini bukan hal yang tidak diperjuangkan sama sekali. Melainkan sebuah prioritas bangsa demi memajukan kesejahteraan semua warganya. Namun, apa yang terjadi sekarang ini, pendidikan bagaikan hal yang sepele. Orang-orang cenderung berfikir bahwa pendidikan cuma bisa didapat oleh orang yang kaya.
Pada dasarnya, pendidikan bukan hanya anak duduk dibangku sekolah dan mendengarkan keterangan dari guru yang sedang menjelaskan pelajaran. Melaikan pendidikan untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak baik dalam segala situasi. Pendidikan merupakan suatu hal yang sudah diajarkan ke anak sejak kecil. Siapa mereka? Orang tualah yang pertama kali mengajarkan anak mereka sesuatu. Bagaimana sikap anak, karakter anak, dan kebiasaan anak, semuanya bergantung bagaimana orang tua mendidiknya.
Jika kita tengok dengan fenomena zaman sekarang. Banyak sekali berita yang menayangkan tentang seorang bayi yang dibuang, penganiayaan orang tua terhadap anaknya, bahkan sampai membunuh anaknya sendiri. Apakah itu patut disebut sebagai seorang pendidik? Anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, harus menanggung beban berat semasa kecilnya. Padahal, usia yang masih sangat muda merupakan masa emas untuk mendidik anak supaya menjadi insan yang baik dan berguna bagi siapapun.
Lagi, terkadang kita juga melihat berita di televisi bahwa ada kasus penganiayaan yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya. Bukankah itu sama sekali tindakan yang tidak pantas bagi seorang guru? Ada sebuah ungkapan Jawa yang mengisyaratkan kata guru itu dengan singkatan dari digugu lan ditiru, yang dalam bahasa Indonesia artinya didengar dan ditiru segala apa yang menjadi nasihat dan tingkah laku mereka. Jelas disini bahwa seorang guru yang notabennya seorang pendidik, harusnya bisa memberikan contoh dan perilaku yang teladan bagi para anak didiknya. Gurunya saja berperilaku tidak terpuji, bagaimana dengan anak didiknya?
Pada hakikatnya, pendidikan bukan sesuatu yang mahal. Tetapi sesuatu yang sangat berharga. Dimanapun dan kapanpun kita bisa mendapatkan pendidikan. Apa kita tidak kasihan dengan Indonesia kita ini yang semakin terbelakang karena sistem pendidikannya? Terlepas dari mereka yang berhasil mengharumkan bangsa ini, tidak sebanding dengan mereka para generasi bangsa yang sudah menjadi korban tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Terkadang kita juga melihat banyak sekali anak-anak jalanan yang mengemis, meminta dan memohon belas kasihan demi sesuap nasi.
Tonggak kemajuan bangsa ini juga berasal dari pendidikan. Semua orang mengerti bahwa pendidikan juga bisa membantu mereka untuk bersosialisasi ataupun ‘bertahan hidup’. Tapi mengapa mereka hanya sepintas tahu dan tidak mau tahu untuk merealisasikannya?
Dalam hati kecilnya, Indonesia telah menangis melihat keadaan pendidikan yang belum tertata rapi ini. Pendidikan tidak hanya menunggu perintah dari pak menteri. Melainkan tumbuh dalam diri setiap insan untuk mengajarkan mereka para generasi muda penerus bangsa agar bisa membangun negeri ini dengan selayaknya. Sebagai sesama warga Negara, sudah menjadi tugas kita untuk bersama memajukan pendidikan di Indonesia. Tanamkan perilaku yang baik sejak dini. Ajarkan segala sesuatu yang positif kepada mereka yang masih perlu bantuan dalam belajar.
Untuk semua kalangan, jangan biarkan Indonesia terus saja menangisi segala ironi ini. Mari kita bersama-sama bergerak kea rah yang positif demi masa depan bangsa. Indonesia, kita sama-sama bergandengan tangan untuk menciptakan bibit pemimpin yang berkualitas. Jika semua orang mempunyai kesadaran akan pendidikan, bukan hal yang tak mungkin lagi untuk Indonesia bangkit dan bersaing dengan macan-macan dunia yang lainnya.
Tri Rahayuningsih
Siswi MA Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara, Provinsi Jawa Tengah
Saya setuju dengan penulis, keluarga adalah kunci masa depan anak, karena jika keluarga membimbing dengan baik maka anak akan menjadi baik , sesuai dengan hukum newton yang mengatakan bahwa aksi=reaksi. Jadi para orang tua perlakukanlah anak dengan semestinya dan dengan rasa penuh kasih sayang.
BalasHapusThanks writer...you make a good letter. :)
Wah, analisa yang sangat bagus. Pendidikan memang penting sekali bagi kemajuan bangsa.
BalasHapusTerus berkarya dengan karya lainnya. Sangat inspiratif.
Pemikiran hebat! Generasi penerus bangsa harus berlatar belakang pendidikan yang baik.
BalasHapusSaya sangat setuju dengan "pendidikan bukan hanya anak duduk dibangku sekolah dan mendengarkan keterangan dari guru yang sedang menjelaskan pelajaran". Pola pikir sebagian WNI memang lebih mementingkan gelar dari pada ilmu. Percuma juga ya kalau gelar sudah profesor tapi ternyata hasil beli!?
BalasHapusDengan pendidikan yang lebih diunggulkan maka karakter bangsa akan berubah lebih maju dan juga memiki pola pikir yang berbeda, bukan hanya bikin "mengurut dada"
Nice Rahayu! :)
Naskah yang inspiratif! Saya setuju dengan analisa penulis. :)
BalasHapusterima kasih atas analisanya.. sangat menginspirasi, pendidikan memang salah satu instrumen penting dalam kemajuan bangsa... terus berkarya
BalasHapussangat menginspirasi sekali.. :) semangat Indonesia..
BalasHapus