Marabahan, 15 Agustus 2015
Untuk
Para pelajar di seluruh Indonesia
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam prestasi dan salam pemuda untuk seluruh rekan – rekan pelajar di seluruh penjuru tanah Pertiwi. Yang sebentar lagi akan berbunga. Yang akan seeara menjadi benih - benih kebanggaan negara. Dan yang akan menjadi pemuda pengguncang dunia.
Rekan – rekan pelajar sekalian di seluruh penjuru tanah khatulistiwa. Sudah lebih dari setengah abad Indonesia kita ini merdeka. Ada banyak hal yang telah kita lalui bersama – sama. Kita sekarang ini bisa berpijak dengan bebas, bernafas dengan leluasa dan mengekspresikan jiwa muda kita di mana kita mau. Tak ada yang menghalangi kita semua karena tanah yang kita injak adalah tanah yang merdeka. Hingga kebebasan itu kadang menjerumuskan kita ke hal – hal yang kurang baik.
Terjadi nya tawuran pelajar, kenakalan remaja, seks bebas, pesta narkoba, kriminalitas oleh sekelompok pelajar, aksi tidak jujur saat ujian adalah sebagian kecil dari cermin diri kita saat ini. Darah pemuda yang enerjik dan menggebu - gebu yang mengalir di tubuh kita kadang kala membuat kita lupa akan aturan. Lupa akan kewajiban kita sebagai pelajar bahkan lupa akan kewajiban kita kepada Tuhan, Allah Swt. Gelar muda yang kita sandang membuat kita ingin bebas bagai burung Merpati yang bisa terbang ke sana kemari. Ingin menjadi orang yang dipenuhi oleh gelimangan cinta. Ingin menjadi penikmati hidup yang kekal nan abadi. Padahal umur tak ada yang tau pasti. Itukah kita ?. Seperti itu kah generasi penerus bangsa ini?
Bukankan kita adalah para pemuda. Bukankah kita adalah pembaharu Indonesia. Kita adalah tangan – tangan yang membangun bangsa. Kita adalah bahu – bahu yang menopang negeri. Kita adalah pemikiran - pemikiran yang akan mengguncang dunia. Kita adalah sepuluh pemuda impian Soekarno, sang proklamator kita.
Seperti apa yang dulu pernah presiden Soekarno katakan. Berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia. Pemuda lah yang dicari Soekarno. Pemuda lah yang dinginkan Soekarno. Karena beliau tau bagaimana potensi besar yang tersimpan disetiap pemuda Indonesia. Beliau tau bagaimana dulu gigih nya para pemuda memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Bagaimana pemuda andil besar terhadap gerakan revolusi bangsa. Melalui kongres - kongres kepemudaan yang sering didengungkan bersama hingga muncul lah sumpah pemuda yang betul – betul diprakarsai oleh pemuda. Ini menunjukkan bahwa kita ada. Kita harus memberikan yang terbaik untuk kepentingan bangsa. Kita memiliki tanggung jawab yang besar kepada negara. Suka tidak suka di dalam setiap jengkal dari diri kita telah dialiri oleh darah para pejuang. Darah Indonesia.
Wahai pemuda, para pembelajar, para pembawa perubahan, dan para pembawa tongkat estafet bangsa, marilah kita semakin merapatkan barisan. Kita harus menjadi garda terdepan yang kuat dan tangguh dalam pilar pembangunan bangsa. Mari kita singsingkan lengan baju kita untuk kemajuan Indonesia. Mari kita berbuat sesuatu yang nyata untuk negara kita tercinta. Jangan ada lagi perbedaan dan saling curiga di antara kita, karena kita para pelajar Indonesia adalah satu kesatuan bagai tulang dan daging. Perbedaan sekolah jangan kita anggap sebagai masalah. Perbedaan wilayah jangan di anggap beban tak berkesudahan. Perbedaan status ekonomi bukan pantangan untuk mencapai prestasi. Pelajar adalah satu. Kita adalah pemuda yang satu. Pemuda Indonesia.
Marilah kita terus membangun bangsa ini. Melalui apa ?. Dengan cara apa ?. Dengan belajar, belajar dan belajar. Ilmu bagi kita adalah senjata mutakhir untuk memajukan bangsa. Kita jangan hanya menjadi penonton. Jangan hanya mengoceh atau mengkritik karena negeri kita ini terlalu banyak yang mengkritik tapi sedikit yang bergerak. Karena itu dengan belajar, Insya Allah kita akan bisa bersama - sama menjadikan diri kita menjadi orang yang kelak bisa berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Kita jadikan diri kita sebagai makhluk Tuhan yang taat, yang memiliki budi pekerti luhur, dan tentu nya menjadi manusia yang terpelajar dan beretika di masyarakat. Semua itu akan kita raih jika kita mau belajar, belajar dan belajar. Singkirkanlah semua rasa malas yang bersarang pada diri kita. Sudah saat nya kita berfikir maju ke depan untuk diri kita dan kepentingan bersama.
Jangan pernah ada lagi tawuran yang kita lakukan. Jangan ada lagi narkoba yang merasuki badan. Jangan ada lagi kejahatan dalam pikiran. Sekali lagi, harus diingat kawan, bahwa kita adalah generasi penerus bangsa. Kita adalah tulang punggung negara. Kita harus membuat Indonesia menjadi negara yang maju ketika Indonesia menyambut hari jadi nya yang ke-100 tahun, dan tentu semua itu merupakan tugas yang sangat berat bagi kita semua. Tapi percayalah dengan kita giat belajar, kita cinta kepada negara dan dengan doa yang sama – sama kita panjatkan bersama doa para pendahulu negeri, maka Insya Allah semua itu bisa kita raih bersama. Sudah lama kita menginginkan untuk menjadi negara yang maju. Menjadi negara yang di segani, di hormati dan di kenal oleh kalangan dunia. Semua itu akan bisa kita raih jika kita bersama - sama. Matahari yang panas pun dapat kita taklukan jika kita mau berusaha. Karena kita adalah sepuluh pemuda Indonesia impian Soekarno.
Mungkin hanya sampai di sini saja surat saya untuk Indonesia. Dan Indonesiaku maafkan lah saya yang masih belum bisa berbuat banyak untuk mu. Tapi percayalah, suatu saat nanti saya bersama pemuda – pemuda pembelajar Indonesia lainnya akan mengibarkan sang merah putih mu di panggung dunia. Selamat hari jadi untuk Indonesia ku yang ke-70 tahun. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kesuburan, kenikmatan dan kesejahteraan pada Indonesia kita. Aamiien yarabbal aalamin
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Dari
Pelajar Indonesia (Calon pengguncang dunia)
Muhammad Noor Fadillah
Siswa SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan
0 komentar:
Posting Komentar