728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Senin, 17 Agustus 2015

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Individualis Merusak Karakter Bangsa

    Kepada; Indonesiaku

    Hai Indonesia, kini telah 70 tahun dirimu merdeka. Namun selama 70 tahun ini apakah semua rakyatmu telah merasakan nikmatnya kemerdekaanmu? Sudahkah mereka paham tentang dasar negara-mu? Apakah mereka telah mengamalkan tiap butir pancasila-mu? Bagaimana keadaan rakyatmu sekarang? Apakah mereka menghargai dan mampu membalas jasa para pahlawan yang telang berjuang mati-matian demi merebutmu kembali dari bangsa penjajah?

    Bangsamu sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang memiliki kebudayaan adi luhung. Masyarakat hidup rukun, saling gotong royong dan mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang diambil dari sesanti pada zaman Majapahit “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangroa” menunjukkan toleransi antarwarga negara yang berbeda-beda. Hubungan sosial dihiasi perilaku sopan santun dalam berbahasa dan saling tenggang rasa. Hal ini menunjukkan tingginya karakter yang patut diteladani.

    Apakah kebudayaan itu masih melekat pada diri mereka masing-masing?

    Pada saat ini kita dapat menyaksikan sendiri baik lewat tayangan televisi, media massa maupun dalam kehidupan sehari-hari banyak sosok manusia Indonesia yang tampil penuh pamrih, tidak tulus ikhlas, tidak bersungguh-sungguh, senang yang semu, semakin lekat dengan konsumerisme, tampil berbagai gaya dan sifat-sifat buruk lainnya. Sifat dan sikap yang demikian itu akan termanifestasikan pada perilaku yang suka pamer, menyalahgunakan orang lain, senang menghujat dan tidak dapat dipegang janjinya, menjadi sosok pemarah, pendendam, tidak toleran, berperilaku buruk dalam berkendara, praktik korupsi, narkoba, premanisme, pelecehan seksual, perang antarkampung dan suku dengan tingkat kekejaman yang sangat biadab, menurunnya penghargaan pada pemimpin.Mengapa hal ini bisa terjadi?

    Hal ini dapat terjadi karena kurangnya rasa solidaritas dan patriotisme kita terhadap sesama serta kurangnya pendidikan agama dan karakter. Perilaku suka pamer, menghujat orang lain, korupsi, dan lain-lain tidak akan terjadi apabila mereka tahu akibatnya.

    Contoh kecil yang hampir setiap hari saya temui. Di tempat umum banyak sekali kita jumpai orang-orang yang sedang asyik bermain gatget. Tidak mempedulikan kanan kiri mereka, mereka hanya terfokus pada gatget saat dalam keramaian. Sifat individualisme ini dapat membahayakan dirinya sendiri, khususnya jika hal ini terjadi di jalan raya. Apakah mereka tidak tau bahwa bahaya menggunakan barang berharga seperti gatget dapat menimbulkan kecerobohan bagi dirinya sendiri dan inisiatif orang lain untuk melakukan perbuatan kriminal?

    Contoh lain lagi, masalah yang sering timbul dan selalu di keluhkan oleh rakyat Indonesia, dan pastinya ramai diberitakan. Setiap tahun pasti kebutuhan hidup merangkak naik, seperti BBM, harga sembako, biaya pendidikan, dan lain-lain. Rakyat selalu berharap kepada pemerintah agar tidak dinaikkan. Sejajar dengan naiknya kebutuhan hidup, pejabat penting negara atau yang sering kita sebut dengan wakil rakyat sedang melakukan korupsi. Sebaiknya mereka ditindak dan di hukum seberat-beratnya, seadil-adilnya. Karena telah menyalahgunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi. Jika rakyat-mu tidak mengenal korupsi dan selalu dermawan kepada sesama, kemungkinan rakyat-mu akan makmur dan sejahtera hingga saat ini.

    Akibat dari korupsi, masyarakat yang kurang mampu tak dapat merasakan nikmatnya hidup di negerimu. Pengemis, pengamen, dan gelandangan menjamur dimana-mana. Inikah yang disebut dengan merdeka? Seharusnya para pejabat mengerti bagaimana keadaan rakyat indonesia saat ini karena tugas mereka adalah sebagai wakil rakyat dia harus memikirkan bagaimana nasib-mu dan rakyat-mu  di masa depan. Karena masih banyak lagi maslah yang terjadi di negeri ini yang berbau Individualisme. Bukan hanya memikirkan diri sendiri dengan melakukan korupsi.

    Kini saatnya dirimu berubah, berubah menjadi lebih baik lagi. Sifat Individualis sudah tidak zaman lagi. Mendahulukan kepentingan orang lain dan melihatnya bahagia harus menjadi karakter baru bangsa. Diusiamu yang ke 70 tahun ini pastinya kita semua menginginkan yang terbaik bagimu. Saya berharap dari surat ini kamu dapat menjadi negeri yang makmur, aman dari pertikaian, dijauhkan dari bencana dan rasa Individualisme, serta bebas dari korupsi. Perekonomian membaik, sumber daya manusia lebih kompeten lagi, rakyat memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi, sehingga dapat mengharumkan tanah air ke kancah Internasional dalam segala bidang apapun. Aamiin....

    Bagimu negeri jiwa raga kami..... DIRGAHAYU INDONESIA-KU. MERDEKA !


    Surabaya, 16 Agustus 2015



    Prita Merina 

    Siswi SMK Barunawati Surabaya Provinsi Jawa Timur
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Individualis Merusak Karakter Bangsa Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top