728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Minggu, 16 Agustus 2015

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Rajutan Kata untuk Para Pemuda

    Nganjuk , 15 Agustus 2015


    Kepada : Para pemuda bangsa

    Di Indonesia

                Salam hangat ku hantarkan untuk para pemuda di Indonesia tercinta.

                Apa yang aku lihat hari ini, sama dengan apa yang aku lihat kemarin. Layaknya tak ada perubahan dari pemuda bangsa untuk Indonesia. Jika samudra begitu luas dan mengitari ibu pertiwi ini, mengapa banyak nelayan yang tak berdaya karena dilanda kemiskinan? Tak terhitung hasil buah dan sayur mayur di tanah kita, namun petani kian berganti profesi karena ingin menghidupi sanak keluarganya.

                Tak perlu dibeli, tanah sudah membentang begitu luasnya. Hutan dan pegunungan sudah didepan mata. Namun mata hanya melihat, namun kaki hanya berpijak. Tak pernahkah kau pikirkan betapa berharganya bangsamu ini? Waktu yang telah membawamu, keadaan yang sudah memberimu, lalu kamu hanya perlu melanjutkan.

                Merski angin berhembus kencang dan salju tak pernah datang, disini lah engkau dilahirkan. Ibu pertiwi telah membesarkan setiap bayi yang tak tahu apa-apa menjadi pemuda yang tahu segalanya. Ketika bangsamu semakin kaya, maka kamu akan jadi kaya. Saat negerimu terpuruk karena menderita, maka kamu juga kan menderita.

                Untuk apa aku bercerita? Sedang kau hanya diam dan tak ingin mendengarkan. Hanya hembusan angin sepi yang menjawab. Ada sebuah berita tentang tanah tercinta, bahwa dia semakin tua. Lalu para pemudanya hanya memikirkan sebuah cita-cita. Cita-cita yang bagaimana? Cita-cita yang begitu indah namun tak pernah ia berusaha.

                Melamun ku pikirkan, tentang bagaimana anak bangsa. Ia sering merajuk, meminta, dan tak ingin berkerja. Kini para pemuda penerus bangsa takut akan sebuah kegagalan dalam kehidupan. Hingga tak pernah ada yang maju kedepan. Apa yang kau pikirkan hai para pemuda? Gagal adalah sebuah proses dari kehidupan. Jangan pernah kau berpikir untuk melewati proses kehidupan jika kau ingin menjadi orang yang begitu hebat. Itu latihan hai para pemuda. Agar nanti saat waktu membawamu ke keadaan yang begitu sulit, engkau tak begitu saja melambaikan tangan dan pergi tanpa tanggung jawab.

                Lantunan lagu-lagu rindu ku senandungkan, untuk rasa ketenangan dan kesejukan. Ketika ada yang saling tuduh dan saling menyalahkan, negeri tercinta jadi goyah. Buat apa itu semua? Toh kita ini negara kesatuan, semboyan kita saja Bhineka tunggal ika. Banyak bahasa, banyak suku juga budaya, banyak agama, dan beragam pendapat dapat kita satukan. Kenapa engkau beradu, jika musyawarah dapat kita lakukan? Laksanakan apa yang ingin kau lakukan. Jangan hanya ada di angan tapi wujudkan. Persembahkan apa yang kau punya hanya untuk tanah air tercinta.

                Caranya yang lugu untuk bangkit dan menanting kearah yang begitu gemilang begitu mengesankan. Para pemuda Indonesia menjadi sadar akan pentingnya sebuah peran. Peran untuk membangun kesejahteraan bersama. Dengan membantu sesamanya maka para pemuda akan memahami pentingnya bekerja sama. Dengan memberi pada yang tak berkecukupan para pemuda akan tahu pentingnya rasa syukur dalam kehidupan. Putaran roda kehidupan, siapa yang tahu?

                Menjaga dan melestarikan budaya merupakan hal yang tak boleh dilupakan. Ini tugas para pemuda Indonesia. Budaya asing tak apa masuk kenegara kita, namun memakainya begitu saja layaknya ilmu pengetahuan yang diterima begitu saja tanpa ada pertanyaan adalah hal yang kurang tepat. Jika ingin meniru, tirulah. Jika ingin menerapkan, maka terapkanlah. Namun sebelum itu, lihatlah dan coba perhatikan! Baik atau buruk? Pantas atau tidak? Pemuda bangsa harus mengerti mana yang harus dibawa dan mana yang ditinggalkan. Bukankah kalian sudah beranjak dewasa, maka pemuda bangsa bisa dipercaya untuk menjaga dan membangun negaranya. Seperti kepercayaan orang tua pada anaknya. Jika ia mengingkari kepercayaan sang orang tua, orang tua akan merasa kecewa. Begitu juga ibu pertiwimu ini yang akan begitu kecewa padamu andai kau membawa duka untuk tanahmu, Hai para pemuda.

    Yang selalu mengharapkanmu



    Ana Finurika

    Siswi SMAN 2 Nganjuk Provinsi Jawa Timur
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Rajutan Kata untuk Para Pemuda Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top