728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Senin, 17 Agustus 2015

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Refleksi Moral Mahasiswa Terhadap Bangsa

    Rantauprapat, 17 Agustus 2015

    Kepada Yth.
    Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Di tempat

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Salam damai dan sejahtera saya haturkan untuk kita semua. Perkenalkan nama saya Baslan Syahputra, siswa SMA Negeri 2 Rantau Utara yang berada di kota Rantauprapat. Saya tergerak untuk menyuarakan pikiran saya tentang mahasiswa walaupun hanya sebatas kritik. Refleksi yang bergejolak akhir-akhir ini membuat kita sadar bahwa pemuda, khususnya mahasiswa merupakan tonggak kemajuan bangsa. Berbagai prestasi yang terukir baik nasional, regional maupun internasional membuat bangsa Indonesia diperhitungkan di mata dunia. Ini semua berkat kegigihan dan kerja keras dari pemuda. Prestasi ini tentunya membanggakan. Namun, pernahkan kita berpikir bahwa prestasi yang kita terima sebagian besar adalah bersifat individual/perorangan ? Pernahkan pemuda khususnya mahasiswa menjadi kolektif dalam sebuah prestasi ? Bersatu dalam sebuah negeri yang dinamakan Indonesia ? Untuk sebuah bangsa, kita belumlah apa-apa. Kerusuhanlah yang kita perbuat dan terima selama ini.

    Demonstrasi yang bergulir selalu saja melibatkan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, yang membawa bangsa ini maju ataupun hancur di masa depan. Berita yang ditayangkan di TV tentang anarkisme para mahasiswa membuat saya prihatin. Menghancurkan fasilitas umum bahkan bisa mengancam nyawa warga sekitar. Berbondong-bondong mengeraskan suara demi tuntutan yang harus segera dituruti. Memang benar bahwa negara Indonesia merupakan negara demokrasi, dan para mahasiswa pun dengan niat baik ingin memperbaiki yang belum benar, tapi tetap harus memandang etika dalam berdemonstrasi. Saya berterimakasih dengan kakak-kakak mahasiswa yang memiliki ide cemerlang untuk membangun bangsa tanpa harus merusak fasilitas umum, mengguncang-guncang pagar dan mengacaukan lalu lintas.

    Ketika itu, saya menonton tayangan debat di salah satu stasiun televisi swasta antara mahasiswa dengan semangat berapinya dengan para tokoh negara yang bisa dibilang sudah berumur. Saya perhatikan dari awal semua berjalan baik-baik saja. Namun, lama-kelamaan saya semakin jengkel. Karena apa ? Sikap salah satu kandidat yang dibilang “mahasiswa” seenaknya berkoar-koar tanpa mementingkan etika dalam berdebat. Selalu saja memotong pembicaraan dengan nada mengejek. Di situ saya sangat jengkel. Beginikah mahasiswa ? seorang yang menyandang predikat “maha” ? Sangat miris. Saya dan abang saya yang menonton memandang itu sebagai sebuah kebodohan. Tidak tahu etika dalam berdebat. Menggebu-gebu dalam menyampaikan pendapat itu boleh, namun yang memaki dengan perasaan bahwa dialah yang paling benar disertai dengan sikap yang tidak mencerminkan sebagai seorang mahasiswa. Mungkin para mahasiswa yang menonton tayangan itu merasa kontras dan menyadari sikap tersebut.

    Untuk itu, melalui refleksi kemerdekaan Indonesia yang ke 70 ini, kalangan pemuda khususnya mahasiswa bisa lebih memperhatikan rambu-rambu dalam berdemonstrasi dan dalam mengungkapkan pendapat baik secara tulisan maupun tulisan. Kawal terus pemerintahan ini. Berprestasilah dan berikanlah baktimu kepada negeri ini. Jangan hanya menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban. Kebebasan yang disertai dengan moral dan kepatuhan terhadap negara itulah yang dinamakan demokrasi sesungguhnya.

    Sekian yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan harapan Indonesia menjadi lebih baik dapat dicapai demi kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Salam persatuan !

    Baslan Syahputra

    Siswa SMA Negeri 2 Rantau Utara Provinsi Sumatera Utara
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Refleksi Moral Mahasiswa Terhadap Bangsa Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top