728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Minggu, 16 Agustus 2015

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Surat Kecil untuk Pangeran dan PutriPetinggi Negeri

    Terpikir dalam otakku untuk melihat sekeliling negeriku, aku pikir semuanya baik-baik saja, aku pikir rakyat negeri ini damai dan hidup berkecukupan. Namun nyatanya semua perkiraanku salah, aku mencoba untuk memperhatikan lingkungan sekitarku lebih lama dan lebih dalam, hatiku terasa perih melihat adik-adik kecilku, generasi muda Indonesia hidup dengan penuh kesusahan. Mereka menangis karena mereka kelaparan, mereka menangis karena mereka tak bisa melanjutkan pendidikan mereka karena terpentok biaya, adapun mereka dapat melanjutkan pendidikannya dengan baju dan perlengkapan sekolah yang tak layak pakai, dengan sepatu satu-satunya yang mereka miliki, mereka harus melepas baju dan sepatunya ketika hujan karena takut jika hari esok mereka tak dapat melanjutkan sekolahnya. Dimanakah letak uluran tangan kalian, Wahai Tuan petinggi negeri ? Bisakah kau tengok kebawah, kea rah saudara-saudaraku yang sangat membutuhkan uluran tangan dari kalian. Bagaimana bisa negara ini maju jika generasi bangsa tidak dapat melanjutkan pendidikannya ? jika uluran tangan kalian tidak dapat sampai pada rakyat yang tepat. Kenapa kalian tak berdiri dari singgasana indah kalian untuk menoleh kearah kami yang hidup tak seindah dan semewah kalian ? Apakah kalian sudah terlena, kalian lupa dengan sebuah “Janji” saat kalian ber-kampanye pada kami ? Bukankah kalian dipilih oleh kami (rakyat) untuk menyejahterakan kami. Baiklah, Pangeran dan Putri petinggi Negerii yang sangat kami hormati, izinkanlah gadis kecil ini untu berbicara, bukan bermaksud menggurui,yang gadis kecil ketahui bahwa “Janji adalah sebuah tanggung jawab yang memiliki hukum wajib dalam islam untuk dijalankan bukan diabaikan, karena ketika kita mengucapkan “Janji” yang menyaksikan bukan hany kami (Manusia), melainkan malaikat. Tentu ALLAH SWT” maaf jika ucapanku ini salah tuan. Aku menatap lebih jauh keseluruh sudut perkotaan, melihat adik-adik kecil, generasi muda kami, tak memiliki sopan santun yang mereka pandang hanyalah gadgetnya, bersikap layaknya mereka sudah berdiri dewasa, berperilaku layaknya seorang jagoan, adik-adik kecilku, generasi muda bangsa Indonesia kini terkena dampak negative globalisasi karena kurangnya pendidikan yang ditujukan pada moralnya, moral generasi muda ini telah hancur. Dimanakah letak ketegasan dalam dunia pendidikan itu ? mengapa pendidikan moral tak lagi diterapkan?padahal ibuku sering bercerita bahwasanya sopan santun itu yang utama diterapkan dalam sekolah, berbeda dengan sekarang. Dunia hukumpun begitu hancur?benarkah hukum di Indonesia ini hanya berlaku bagi rakyat kecil saja?untuk seorang nenek tua renta yang terlibat dalam kasus pengambilan pohon jati yang katanya milik perhutani?tak bisakah hukum berbicara secara damai, itu bukanlah sebuah perkara besar seperti korupsi, yang mengambil sebatang pohon saja harus mendekam merasakan pengapnya jeruji penjara? mengapa para koruptor dihukum hanya beberapa tahun saja?apakah itu yang dinamakan keadilan?apakah itu yang dinamakan hukum dinegara tercintaku ini? Korupsi sepertinya sudah menjadi artis dinegara kita ini, koruptor-koruptor lebih sering hadir dimedia masa ataupun berita ditelevisi, dibandingkan dengan generasi muda kita yang memiliki bakat, pendakwah agama dalam memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Tuanku para petinggi negeri, bisakah kalian contohkan pada kami yang masih duduk dibangku sekolah tentang bagaimana menjadi pemimpin dan pelajar yang menganut 7 budi utama (Jujur,Tanggung Jawab,Visioner,Disiplin,kerja sama, adil,peduli) agar dapat memajukan Indonesia untuk mencapai Indonesia dalam generasi emas. Kamipun sebagai pelajar ingin menunjukan pretasi dan bakat kami kepada dunia, agar dunia tak lagi menganggap rendah Indonesia, tak lagi dapat menguasai Indonesia dalam segi apapun. Kami percaya ketika Indonesia tak lagi dijajah oleh negara lain, oleh bangsa apapun, takkan ada lagi yang dinamakan pengangguran bagi warga pribumi, takkan ada lagi adik-adikku yang mengalami busung lapar, jika tuan-tuanku mampu mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusia di negara Indonesia ini. Tolong dengarkan aspirasi kami ini, Tuan. Kamipun ingin didengar, apakah salah jika rakyat kecil, rendahan, yang tinggal dalam sebuah gubuk ini mengajukan sebuah aspirasi untuk memajukan bersama negeri tercinta ini ? Bukankah system pemerintahan yang kita anut adalah demokrasi yang tanpa memandang tinggi rendahnya ekonomi seseorang dalam memajukan negera ini ? Kita semua sama, yang membedakan hanyalah jabatan, jabatan yang membuat tuan-tuanku ini lupa akan kepercayaan yang kami berikan. Tolong jaga kepercayaan kami tuan, kami memilih tuan mejadi petinggi negeri karena kami sibuk dengan kegiatan kami untuk memajukan Indonesia dari segala aspek (Pendidikan, kesehatan, dsb…) kamipun tak tinggal diam, kamipun ikut serta membantu tuan-tuanku yang berada dalam pemerintahan. Kami hanya berharap tuan-tuanku tak meyalah gunakan jabatan yang telahh kami berikan, karena kami bisa saja kapanpun menurunkan tuan-tuanku dari jabatannya. Ingatkah kalian kejadian di tahun 1998 ? tak perlu aku jelaskan, tuan-tuanku pasti lebih pintar dan tau akan hal itu. Kekuatan terbesar dari negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi ialah RAKYAT. Sudah jelas terpampang dalam pemahan tentang sistem demokrasi yaitu “Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” tapi kami tak sekejam itu, kami memiliki hati dan akan tetap mempercayai tuan-tuanku jika tuan-tuanku menepati janji dan sudi untuk melihat kondisi kami secara nyata. Baiklah Tuanku, aku rasa surat kecil ini sudah cukup jelas untukmu, Wanita kecil ini hanya berharap tuanku yang dalam singgasan sudi membaca surat kecil ini dan mau mengulurkan tangan untuk kami secara tepat dalam pertemuan nyata . Salam hormat dariku, generasi muda Indonesia.



    Dannisa Solihasari

    Siswi SMAN 2 Kota Serang Provinsi Banten

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Surat Kecil untuk Pangeran dan PutriPetinggi Negeri Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top