728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Minggu, 16 Agustus 2015

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Menanam Generasi Emas Indonesia

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Salam sejahtera untuk kita semua para generasi bangsa yang mengingikan hidup bahagia

    Katanya tanah kita tanah surga, tapi kenapa banyak rakyat kita yang menderita?
    Katanya Negara kita Negara hukum, tapi kenapa uang yang selalu menghukum?

    Ya itu mungkin sedikit dari sekian banyak pertanyaan  yang ada dikepala kita tentang keberadaan Indonesia saat ini.

    Kemiskinan, kepadatan penduduk, pengangguran, kriminalitas, pelecehan seksual, korupsi, kerusuhan, penyuapan sampai penjajahan bahan tambang adalah beberapa contoh masalah yang dialami Indonesia saat ini.

    Kemiskinan? Jangan salahkan tuhan bila hidupmu dalam kemiskinan. Bukanlah  salah garis keturunan yang membuat hidupmu terlahir miskin. Perbaiki diri dan lawanlah takdir. Walaupun itu sama saja seperti mendorong tembok. Tapi percayalah, “tuhan tidak akan mengubah hidup seseorang kecuali orang itu yang mengubah apa yang ada pada dirinya”.

     Maka bantulah kami wahai orang orang berdasi yang sedang berdiskusi di senayan. Berikanlah kami lapangan pekerjaan. Janganlah engkau menggusur barang dagangan kami. Kami sadar kami nakal, kami melanggar aturan. Dagangan kami mengganggu keindahan sebuah kota Metropolitan. Ibukota sebuah negara yang SEHARUSNYA terlihat bersih dan rapih, menjadi kotor dan kumuh karena ulah kami. Tapi ketauhilah wahai pejabat negri ini, kami hanya ingin tetap melanjutkan hidup. Kami juga tidak ingin hidup dalam keadaan sulit seperti ini. Lantas kami yang hanya bertamatkan bangku SMA atau bahkan sama sekali tidak merasakan bangku sekolahan, bisa apa? Berilah kami solusi yang bijak wahai orang orang yang bisa merasakan sekolah sampai perguruan tinggi

     Pengangguran? Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Modal tamatan sebagai diplomat 3 atau Starata 1 saja belum menjamin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Bisa bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasai. Lalu menjadi seseorang  yang sukses muda. Mampu membeli motor, mobil bahkan rumah idaman. Tapi sayangnya itu hanya sebuah impian. Impian yang bergantung pada kerja keras dan keberuntungan.

    Lalu  bagaimana dengan tamatan SMA? Apakah pekerjaan kami hanya akan berujung menjadi sebuah office boy disalah satu perusahaan? Itu jauh lebih baik daripada kami tidak mempunyai pekerjaan dan malah menjadi seorang kriminalitas.  Memang itu salah kami yang tidak serius dalam mengikuti pelajaran dikelas. Ataukah itu salah kami juga kami terlahir bodoh? Padahal tuhan menciptakan kami dalam keadaan pintar.  Ataukah itu salah pejabat negri ini yang gagal dalam membimbing kami menjadi orang yang berguna? Lupakan ini salah siapa. Mari kita perbaiki diri masing masing. Kami belajar lebih giat dan pemerintah siap siaga menyediakan sarana belajar yang cukup untuk kami. Gedung sekolah yang tidak runtuh, buku buku baru yang layak untuk dibaca, guru guru yang senatiasa mengajar dan membimbing kami serta suasana sekolah yang nyaman dan demokratis.

    Memang sarana itu juga sudah kami rasakan sebagai penduduk ibukota. Tapi bagaimana dengan teman teman dan saudara kami yang jauh di luar daerah sana? Apakah mereka juga sudah merasakan hal yang sama seperti kami? Yang kami tau mereka harus menyebrangi jembatan yang sudah rusak untuk sampai ke sekolahnya. Padahal sekolah mereka tidak layak untuk disebut sebagai sebuah sekolah. Maka bersyukurlah kalian yang hidup dikota yang serba ada dan serba mudah. Jangan sia siakan kesempatan yang kalian miliki. Kembangkan bakat dan potensi dalam diri kalian. Jadilah orang. Dan mari kita sama sama perbaiki negri ini menggantikan para pendahulu kita yang sudah berjuang sebisa mereka

    Dan untuk pemerintah, bukalah mata kalian. Lihat lah luasnya negri ini, jangan hanya terfokus pada keadaan di Ibukota. Untuk para kepala daerah, perbaikilah daerah kalian. Jangan kalian hanya “tau” tapi tidak melakukan apa apa. Apakah kalian tidak tau bagaimana rasanya diabaikan?

    Korupsi? Mau seberapa banyak uang kami yang ingin kalian ambil? Apakah gaji kalian kurang untuk menghidupi keluarga kalian? Tidak tau kah kalian betapa percayanya kami kepada kalian sebagai pejabat negri ini. Suara kami lah yang memilih kalian, tapi kalian malah melanggar janji kalian dan mengecewakan kami. Apakah kalian tidak tau rasanya dikecewakan?

    Ingatlah keluarga kalian, sekarang keluarga kalian hidup tanpa seorang kepala keluarga. Anak anak kalian hidup menanggung malu sebagai “anak seorang koruptor”. Dan dia menjadi jauh dari rasa kasih sayang orang tuanya.  Tidaklah berguna segala harta yang dimilikinya. Karena dia kehilangan rasa kasih sayang orang tuanya. Lebih parah lagi, semakin banyak orang miskin karena ulah kalian. Pembangunan terhambat, uang hilang dan peringkat “negara terkorup” menjadi naik. Dan kalian masih bisa tersenyum dan tertawa dibalik sebuah jeruji besi. Apa yang sebenarnya kalian inginkan?

    Penjajahan barang tambang? Mau sampai kapan sumber daya alam kita mau dikuasai negri lain? Ditambah lagi, freeport telah menambah kontraknya.  Akankah sumber daya alam di tanah papua akan digerus habis? Sampai benar benar menyentuh inti bumi? Parahnya, mereka mengambil semua tanah tanahnya, dan dikelola dinegri mereka. Apakah itu yang disebut pertambangan? Sehingga sampai sekarang kita tidak mengetahui apa yang mereka kelola dan apa yang mereka lakukan pada sumber daya alam kita. Dan yang kita tau, jelas mereka mendapatkan hasil yang jauh lebih besar dari apa yang mereka tambang. Dan kita? Hanya mendapatkan bencananya.

    Terlebih lagi, penduduk yang tinggal disekitaran daerah freeport justru hidup dalam kesulitan. Tanah mereka telah dikuasai sehingga mereka tidak memiliki apa apa lagi. Mungkin bagi mereka yang memiliki keahlian, dapat ikut bekerja di perusahaan tambang itu. Tapi apakah itu menyenangkan?  Tentu tidak, mereka harus bekerja dibawah perintah orang lain diatas tanahnya sendiri.

    Lalu kemana pemerintah kita? apakah mereka menutup mata tentang apa yang kita alami saat ini? Sebegitu kejamnya kah mereka membiarkan kita hidup dalam kesulitan? Padahal mereka hidup dari uang kita. Dari uang pajak yang senantiasa kita setorkan setiap tahunnya.

    Mereka selalu bilang “kita belum punya sumber daya manusia yang memadai” lantas apakah itu menyelesaikan sebuah masalah? Apakah kita akan terus menunggu sampai generasi emas itu muncul? Generasi yang dapat memajukan dan memakmurkan Indonesia. Maka dari itu, siapa saja bisa menjadi generasi emas tersebut. Memang tidak mudah, kita harus belajar ekstra keras sehingga bisa menjadi orang yang mengelola sumber daya alam yang ada dinegri kita. Apakah kita mampu? Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini

    Dan pada tahun ini, Indonesia genap berumur 70 tahun. Bukan lagi umur yang muda. Bagi seorang manusia, mungkin di umur itu mereka sudah pensiun dari pekerjaannya. Dan cukup menikmati masa tuanya. Duduk dihalaman, menikmati sore, ditemani kopi dan gorengan. Yaa menikmati hasil kerja kerasnya selama masa mudanya.

    Tapi untuk Indonesia? Apakah cukup hanya dengan duduk dan menikmati apa yang ada? Tentu tidak, kita harus terus berjuang dan mewarisi tekad kita kepada generasi selanjutnya, agar keutuhan dan kejayaan Indonesia akan terus terjaga.

    Inilah awal dari sebuah perjuangan, perjuangan menghadapi tantangan dari era globalisasi yang mempengaruhi mental anak bangsa. Bukan lagi perjuangan mengangkat senjata seperti para leluhur kita. Akan tetapi, terus berkarya dan bersaing dikancah Internasional. Dalam hal apapun, baik politik, ekonomi, teknologi, pendidikan ataupun kesejahteraan sosial

    Teruntuk para petani, maafkanlah politisi di negri ini. Kalian lah yang menanam padi, tapi kalian juga yang sulit mendapatkan nasi

    Teruntuk para pelajar di negri ini, kalian lah generasi penerus bangsa, belajarlah dengan sungguh sungguh. Raihlah cita cita kalian, buanglah bagian dari hidup kalian yang tidak perlu. Tawuran, bullying, ataupun hal negatif lainnya, tinggalkanlah. Itu sudah kuno. Sekarang lah saatnya untuk berpikir dewasa demi Indonesia yang lebih sejahtera

    Teruntuk para pejabat negri ini, lupakan ego kalian, lupakan kepentingan kalian, tinggalkan perdebatan perdebatan yang  mengatasnamakan persatuan. Negri ini sudah terlalu lama terpuruk. Marilah satukan pikiran untuk kejayaan Indonesia yang lebih baik.

    Terlepas dari segala bentuk pergejolakan dinegri ini, baik dalam bidang agama,politik, ekonomi ataupun pendidikan. Marilah kita bersama sama membangun negri ini kearah yang jauh lebih baik

    DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-70

    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Dhani Dharmawan

    Siswa SMAN 109 Jakarta Provinsi DKI Jakarta

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Menanam Generasi Emas Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top