[Surat Untuk Capres 2014] Rintihan Para Pemilik Hak Kesejahteraan Negara

Assalamualaikum Wr. Wb.

Untaian kata-kata sederhana yang terlahir dari bisikan hati dari seorang pelajar untuk pemimpin besar kami kelak..

Dihembusan angin malam ini, ku terdiam dan termenung, selintas memikirkan yang sebenarnyapun bukan masalahku, namun jiwa dan raga ini memaksaku sejenak untuk memikirkan hal itu.

Ya tanah ini, tanah tercinta ini. Tanah yang setia menemaniku dari awal ku membuka mata dan menghembuskan nafas pertama hingga ku menutup mata dan menghembuskan nafas terakhir nanti, ku ingin tetap disini di tanah tercinta ini. Tuhan, aku tau Engkau pasti tau bahwa jiwa raga ini sangat melekat dengan ciptaanMu yang agung ini, yang kau takdirkan untuk menjadi bagian dari hidupku yang sederhana ini.

Namun dalam diam mulai bermunculan gambaran-gambaran menyesakkan dada yang memenuhi otakku dan merubah semua kebanggan ini menjadi kebanggaan yang hampa. Semua itu adalah ancaman-ancaman dalam negeri yang semakin menjadi-jadi dan masih tak sepenuhnya tertangani. Masalah-masalah yang sangat menodai rasa simpati kepada negara ini. Permasalahan yang sangat mengancam ketenangan kami..

Sebagian kecil dari ancaman-ancaman tersebut antara lain, masih sangat kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga menimbulkan kemiskinan dan kebodohan, tak terkendalinya koordinasi penataan kota & lingkungan sehingga timbulnya pemukiman kumuh, kurang meratanya kepedulian penduduk sehingga penduduk dikawasan jauh dari kota-kota besar masih sulit terjangkau oleh perlindungan pemerintah, juga masih sangat meluasnya para pengonsumsi dan pengedar narkoba yang makin lama makin menghipnotis semua para calon penerus bangsa ini, dan tak kalah buruknya para petinggi kami para wakil kami yang kami anggap bahkan kami percaya sebagai bagian dari kaki tangan berkembangnya negara kami, tapi apa kenyataannya? Mereka semua dengan tanpa merasa bersalah mengambil alih semua hak kami para rakyat negara ini, menjadi semua kekayaan haram yang dinikmati oleh para wakil yang kami percaya itu. Dan semua itu hanya sebagian kecil dari ancaman-ancaman pada negeri yang malang ini, negeri yang seharusnya menjadi negeri yang dipandang oleh negara lain karena prestasi dan sumber daya yang berkualitas bukan negeri yang dipandang oleh negara lain karena permasalahan dan keburukan-keburukan lain.

Ah, semua ini sungguh membuatku muak, sangat membuatku sesak. Apakah tak selintaspun untuk mencoba sejenak memandang semua itu? Memandang faktor utama dalam berdirinya suatu negara yaitu RAKYAT.

Pandanglah kami, pandanglah wajah-wajah itu, dengarkan rintihan-rintihan itu, rasakan belaian-belaian perih & tetesan air mata akibat semua kekejaman itu. Kami tak pernah haus akan janji-janji dan tak akan pernah lapar akan buaian-buaian manis palsu. Kami hanya butuh tindakan jelas, tindakan membangun nasib bumi pertiwi ini.

Dan saya salah seorang pelajar dari jutaan pelajar di negeri ini sebagai perwakilan dari saudara-saudara saya se tanah dan se tujuan di bangsa ini, ingin mengungkapkan harapan-harapan kami agar pada pemimpin baru kami dapat lebih membangun atas kemakmuran bangsa ini, membasmi semua permasalahan-permasalahan, mengayomi semua para rakyatnya, bersikap adil dan bijak dalam bertindak, memberi kenyamanan dalam setiap kebijakan, memandang semua rakyatnya dengan penuh rasa toleransi, menjalankan amanah dengan seharusnya, dan menjamin kesejahteraan semua bangsa dengan visi misi nyata.

Kami sangat berharap pemimpin bangsa kami menjadi pemimpin yang benar-benar sangat dibutuhkan dalam negeri dan bangsa ini untuk sekarang dan kedepannya.

Cukup sekian ungkapan-ungkapan sederhana dari saya, mohon maaf jika terdapat kata yang kurang berkenan. Dan saya ucapkan terima kasih.

Assalamualaikum Wr. Wb.

FITRIA NOVIATUR RIZKI

Siswi SMAN 1 Lawang Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur

Juni 20, 2014