Asalamu’alaikum Wr.Wb bapak-bapak petinggi negara yang saya hormati. Sebelumnya apakah saya pantas mengkritik kalian,saya sendiri juga belum tentu bisa lebih baik dari kalian. Tapi kerena kalian sendiri yang telah memilih untuk mendapati kritikan. Jadi mohon dengan segenap kebersediaan hati membaca,menerima,atau bahkan mempertimbangkan kritikan saya, karena semata-mata untuk kepentingan bersama. Bapak Presiden yang sudah jadi/belum kalian tentu tahu bahwa pemimpin yang baik itu adalah langsung penerapan dalam menjalankan visi dan misi ,tidak hanya dituangkan dalam lampiran kertas yang dipajang di depan umum dan di koar-koarkan dalam siaran televisi.Pak Jokowi saya memang tidak terlalu mengerti politik,tapi memang untuk penerapan kepada rakyat,jujur saya baru pertama kali menemukan calon pemimpin yang seperti panjenengan. Teruskan!. Dan harus bisa lebih lagi,dan semoga tidak lebih buruk,karena setelah ini jangkauan kepemimpinan anda jauh lebih luas,yakni seluruh Indonesia. Untuk Pak Jokowi belum ada kritik dari saya,dan sulit mendapat kelemahan,karena anda selama ini tindakan yang diutamakan,dan itu yang saya sukai,tapi saya takut karena tentunya semua hal juga memiliki kelemahan,termasuk anda juga memiliki kelemahan.Lalu apa itu? Saya belum tahu,dan karena balum tahu,saya takut kelemahan itu akan muncul setelah anda menjadi presiden kelak.Bahkan itu lebih buruk dari kelemahan-kelemahan capres lain yang mungkin sudah terlihat sekarang. Pak JK anda kan sudah pernah merasakan begaimana rasanya duduk mendampingi kepala Negara. Tolong ajarilah Pak Jokowi dalam menjalankan tugas,ajarilah semua yang anda bisa,tapi tentunya jangan ajari Pak Jokowi Korupsi seperti petinggi Negara lain. Anda lebih banyak bicara dari Pak Jokowi,memang tepat jika anda ditempatkan dibelakangnya,karena akan menjadi kekuatan pendukung untuk Pak Jokowi,dengan petuah-petuah anda. Sementara Pak Jokowi sebagai orang didepan anda karena beliau adalah pemimpin yang harus lekas bertindak. Anda sebagai Instruktur dan Pak Jokowi sebagai sopir pemula. Oke! Sekarang saya ingin memesan permintaan,pak...tahun depan kurikulum untuk siswa SMA tolong jangan diubah lagi ya pak,setahu saya kurikulum,peraturan dalam Ujian Nasional selalu diubah pada anggakatan sederajat kami. Apa kami dijadikan kelinci percobaan? Tidak apa apa kami dijadikan kelinci percobaan,tapi kalau bisa cukup kami saja,terapkan terus Kurikulum 2013 jika seandainya anda menjadi Presiden. Kami sekarang sedang krisis kepemimpinan,jika pemimpin kami saja seperti itu,bagaimana rakyatnya. Siapa yang akan dijadikan tauladan oleh rakyat?tidak ada pemimpin yang memiliki kharisma,jangan salahkan kami jika banyak ABG ABG labil yang sekarang menggandrungi budaya budaya asing,tidak cinta produk dalam negeri,dll. Semata mata secara tidak langsung hal ini disebabkan karena krisis mental,kami kehilangan harapan kepada para pemimpin pemimpin seperti kalian. Mungkin tidak semua, tapi banyak,jauh lebih banyak dari kader pemimpin yang dapat memberikan tauladan dan amanah kepada kami. Apa bapak tidak kasihan pepada kami? Bapak adalah Bapak Negara,mengayomi seluruh rakyat yang secara simbolok seperti anak bapak. Dan sebagai seorang anak kami tidak ingin anda pilih-pilih antara anak satu dengan lainnya,walaupun itu dengan anak/keluarga kandung anda. Bukan egois,tapi memang itu resiko yang telah anda ambil. Terjunlah kepada masyarakat pak, karena kami membutuhkan itu,kami kehilangan sosok ayah yang dapat memberikan jaminan kehidupan yang membuat kami betah tinggal dirumah (Indonesia) bapak. Jadikan rumah ini mulai dari ujung tembok Sabang sampai tembok Merauke dan mulai dari lantai Aceh sampai atap Panurukan sebagai rumah yang kami idam-idamkan. Dan didalam rumah itu ada berbagai perabotan yang harus bapak adakan untuk menunjang agar penghuninya betah tinggal didalamnya. Dalam rumah itu buatlah peraturan yang tegas,tentunya anda juga harus menaatinya,jika tidak...jangan salahkan,jika kami kabur dengan membawa perabotan yang menjadi investasi rumah anda. Kondensator memiliki kapasitas tertentu,jika dilewati daya yang melebihi kapasitas justru kondensator akan aus dan merusak komponen-komponen lain (C.A).Begitu pula politik pak,jika terlalu banyak petuah dan orasi yang anda tunjukkan kepada kami,itu malah akan merusak kepercayaan kami kepada bapak,akan terkesan dilebih-lebihkan dan belum tentu orasi itu bapak laksanakan.Memang orasi tidak bisa dipisahkan dari politik,apalagi untuk menyampaikan maksud kita kepada siapa kelak yang akan kita pimpin,itu sangat penting.karena itu yang dinilai orang pertama kali.Tapi jika kita sudah terjun dalam masyarakat apakah kita hanya akan berkoar-koar saja,apa tidak malu? 5 tahun anda akan bertemu dengan rakyat. Jika terjun,terjun saja sekalian pak,terjun semua kalau perlu menteri,DPR,dan legislatif lainnya,semua terjun juga,sebar ke seluruh wilayah Indonesia.Tinggalkan beberapa saja di Istana. Jangan biarkan anggota legislative memakan gaji buta. Buta!tak tahu kerja apa,eh... malah dapat gaji.Tidak hanya Pak Jokowi dan Pak JK,tapi juga untuk Pak Prabowo dan Pak Hatta. Karena siapapun yang menjadi Pemimpin Negeri ini kelak adalah sudah merupakan pilihan Allah SWT melelui kami (seluruh rakyat Indonesia). Siapapun yang terpilih jangan lupakan kami pak, kami tak perlu pemimpin yang banyak orasi saja karena ada yang lebih baik dari itu. Dan yang lebih baik itu adalah tindakan dan kecakapan yang langsung bapak lakukan dan terapkan untuk menyelesaikan perkara/problematika Negara yang semakin hari semakin menggunung. Bukan gunung sebagai pasaknya negara,tapi gununng perkara/problematika yang mungkin sewaktu waktu akan mengahancurkan tempat dimana gunung itu berada.Terimakasih bapak telah bersedia membaca surat saya. Semoga barakah. Aamiin ,Wasalamu’alaikum Wr.Wb
ANISA NURIL JANAH
Siswi SMAN 1 Kertosono Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur
0 komentar:
Posting Komentar