Assalamualaikum wr, wb.
Kepada Bapak Calon Presiden dan Wakil Presiden .
Mungkin hanya singkat cerita saja, walaupun sebenarnya banyak sekali keluh kesah yang ingin saya sampaikan kepada bapak. Tapi saya hanya berharap isi surat ini nantinya akan menjadi renungan untuk semua. Apalagi masalah yang akan saya sampaikan kepada bapak adalah masalah yang sering di bicarakan oleh orang-orang dewasa. Bahkan teman-teman saya di sekolah, yang sehari-harinya sering sekali memakai pakaian putih abu-abu, saya juga yakin mereka tahu “bagaimana cara membangun negeri ini menjadi maju”.
Untuk bapak yang nantinya terpilih menjadi Presiden.
Saya hanya ingin negeri kita ini disiplin, disiplin dalam arti bisa memanfaatkan SDA maupun SDM dengan sebaik-baiknya. Tanpa mengabaikan, apalagi sampai ada yang bilang “mereka kurang kasih sayang dan di ambil orang”. Jika menengok ke Indonesia bagian timur, sebenarnya kita punya SDA yang cukup untuk menjadikan negeri ini maju, bahkan makmur. Sayangnya, tingkat SDM kita sangat rendah. Sehingga dengan mudahnya orang asing mengambil SDA kita sesuka hati mereka. Sedangkan kita hanya menerima upah 1 persen dari dalamnya, lalu 99 persennya? Di nikmati orang asing. Mengapa orang asing dengan mudah merebut hasil bumi kita?
Tidak hanya itu, orang-orang yang sudah berjasa juga butuh perhatian pak, termasuk juga para veteran di dalamnya, mereka juga perlu di hargai. Jangan salah, orang-orang seperti itulah yang nantinya akan menjadi bibit bahkan menjadi bekal untuk suatu negara agar bisa di cap sebagai “negara maju”. Jangan pernah meremehkan mereka, buktinya mereka bisa lebih melejit di negara tetangga, dan mereka lebih di hargai. Jika kembali ke sejarah. Mungkin bapak sempat melihat bagaimana rupa sosok seorang Soekarno saat memimpin negeri ini. Kata orang, beliau tak takut mati. Beliau selalu terlihat tenang jika di depan orang banyak, tapi siapa yang sangka, di belakang ternyata beliau keluar dari karakter sehari-harinya, beliau berubah menjadi sosok Soekarno yang tegas dan berani. Lalu kapan negeri ini memiliki pemimpin pengganti seperti pak Soekarno? Seorang pemimpin yang tak takut mati.
Para koruptor seperti berbuat seenak jidat mereka. Bahkan mereka sama sekali tidak merasa berdosa dengan apa yang telah diperbuat, berfoya-foya dengan uang rakyat, tidak sungkan tebar senyum depan media, dan yang terakhir keliling dunia sampai lupa akan tanggungjawab serta janji-janji yang telah di umbar. Tidak hanya itu, peraturan negeri ini seperti tidak bernyawa jika sudah di suapi dengan uang. “peraturan tinggal peraturan” mungkin kalimat tersebut yang kini sangat cocok untuk mewakilkan kondisi peraturan yang sudah dibuat oleh badan legislatif. Padahal mereka sendiri yang membuat peraturan, tapi mereka-mereka juga yang melanggarnya.
Indonesia tak butuh pemimpin yang sering obral janji. Negeri ini hanya perlu wujud dari kerja keras semua komponen pemerintahan dan rakyatnya. Jika semuanya kompleks, jangan kaget, jika Indonesia akan sejajar dengan negara maju lainnya. Bahkan mungkin, nantinya rupiah malah di jadikan satuan mata uang Internasional.
Nah, dari situlah. Bangsa Indonesia titip negeri ini kepada bapak. Berharap siapa pun yang nantinya terpilih, bisa bekerja dengan ringan tangan dan mendengar semua aspirasi rakyatnya (tanpa membeda-bedakan), untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju. Satu lagi, Indonesia tak butuh pemimpin yang memakan uang rakyatnya sendiri, negeri ini hanya perlu sosok pemimpin yang tegas dan berani. Seperti yang guru saya katakan “jangan pernah mencoba jadi pemimpin, jika takut mati”.
Titip negeri ini, pak.
Wassalamualaikum wr.wb.
Hormat saya,
FARADILLA ARDIANI
Siswi SMAN 1 Waled Kabupaten CirebonProvinsi Jawa Barat
0 komentar:
Posting Komentar