Assalamualaikum.wr.wb.
Bapak Presiden Republik Indonesia, perkenalkan nama Saya Ghazy Dzakirah,Saya Serorang Pelajar Dari kota Payakumbuh Sumatera Barat,saya Ingin Menyampaikan sebuah Suka Duka Pendidikan yang terjadi di Kota asal saya Payakumbuh, ada beberapa hal yang saya pribadi alami selama menimba ilmu di kota Payakumbuh
- Masalah Antara adanya Lokal Unggul & Reguler (Biasa)
Ini adalah masalah yang saya alami dari SD sampai dengan saya SMA,saya pribadi hanyalah murid biasa yang menempati kelas reguler di tempat saya Bersekolah,tetapi selama saya belajar ada ketimpangan sosial yang terjadi antara saya dengan anak lokal un ggul,saya melihat anak anak lokal unggul di SMA saya sama sekali tidak mau berinteraksi dengan kami yang duduk di kelas Reguler,jangan kan berteman bertegur sapa saja Jarang.dan juga ada beberapa orang tua yang mendiskriminasi kami yang duduk di reguler,Kualitas Guru pun juga berbeda bagi anak anak unggul mendapat guru guru yang cara mengajar nya mudah dan Guru yang bersahabat,tetapi kami yang reguler mendapat guru yang berbeda,di karenakan itu kualitas pendidikan yang kami terima juga Berbeda.
- 15 menit Mengaji Sebelum Belajar
Ini adalah suatu hal positif dimana 15 menit sebelum belajar kami mengaji dan hafalan ayat ayat Al Quran,saya bangga dengan hal ini mengapa,ini adalah suatu hal yang membentuk Mental Aqidah anak anak Sekolah Di Kota Saya,sehingga kami tidak Cuma menimba ilmu umum tetapi juga mendapat Ilmu Agama,dan Hal positif ini harus di Indonesiakan kepada seluruh Pelajar Pelajar Muslim di Indonesia agar Pendidikan yang kami dapat itu Lebih Seimbang antara Dunia dan Akhirat
- Masalah UN di hapuskan
UN di Indonesia adalah sebuah Hal yang sangat menegangkan bagi saya,mengapa ?,UN bagi saya di ibarat kan kita ikut sebuah turnament dan harus menang jika kalah kita akan mendapat cacian dari semua orang,ini adalah hal yang bisa dikatakan tidak masuk akal bagi saya,ini adalah pengalaman pribadi saya di waktu SMP dimana saya berusaha mati matian dari kelas 7 sampai kelas 9 mencari nilai dengan rata – rata diatas angka 8,0 dan saya bersyukur dimana saya bisa mendapatkan itu tetapi ketika saya di kelas 9,ada Hal yang menjadi beban bagi saya dan teman satu angkatan saya yaitu UN dengan 5 Paket berbeda,dan di tahun kami,kami di jadikan sebagai “Kelinci Percobaan”,21 April 2012 saya menjalani UN selama 4 Hari berturut turut,di mana ada beberapa teman saya yang melihat kunci jawaban dan juga membagikannya,saya terkadang sedikit tidak percaya akan “KEAMANAN” soal UN yang katanya Dijaga Polisi dan Pihak Keamanan yang malah di tahun saya dan juga teman sebangku saya mendapat kunci jawaban dan aneh nya kunci jawaban itu betul semua,disini mengapa saya PROTES akan UN dihapuskan karena saya mengalami kegagalan,karena saya TIDAK punya kunci dengan rata rata yang tidak lebih dari angka 7.Dan yang lebih membuat saya kecewa mereka yang lulus dengan melihat kunci jawaban itu malah mendapat Nilai NEM tinggi rata rata Diatas 8.0,dan beberapa SMA Favorit menerima siswa dengan Predikat Nilai UN bukan Nilai Sekolah,jadi kalau UN adalah sebuah Perhelatan Akbar Di Indonesia yang hanya menghasilkan kebohongan dan Ketidakadilan mengapa tidak untuk DIHAPUSKAN,ini adalah karma bagi bangsa kita dimana UN diibaratkan sebagai menyemai para para KORUPTOR baru yang mana di UN terjadi contek mencontek,jual beli soal,oknum yang jual beli soal.buat apa kita buat lembaga pemberatasan korupsi yang kitanya menghasilkan Bibit Koruptor dengan cara besar besaran.Semoga Bapak Calon Presiden Joko widodo mendengarkan apa yang telah saya sampaikan semoga Jika bapak dipilih menjadi Orang Nomor 1 Di Indonesia dapat Memperbaiki Infrastruktur Pendidikan Di Indonesia sehingga memenjadi negara yang maju akan pendidikan di Asia maupun di Dunia,Sekian dari saya semoga masukan dan keluhan saya Bermanfaat,Amin
Assalamualaikum.wr.wb
GHAZY DZAKIRAH
Siswa SMAN 3 Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat
0 komentar:
Posting Komentar