Assalamu alaikum pak.
saya UTARI NUR RAMADHANTY, saya senang sekali bisa menuliskan sebuah tulisan berupa ke inginan ku untuk pendidikan indonesia yang akan datang dan bisa mengirim kan tulisan ini berupa sebuah surat kepada bapak calon presiden indonesia yang akan memimpin indonesia 5 tahun ke depan, dan aku lebih senang dan bangga lagi jika tulisan ku ini bisa di baca sama bapak dan apa yang aku curah kan lewat tulisan ini bisa bapak mengerti dan tau.
Begini Bapak, selama saya bersekolah dan belajar di indonesia, saya selalu berfikir dan saya selalu bertanya tanya selama ini. Buat apa di adakan ujian nasional? kalo Ujung ujungnya ada kecurangan. buat apa di adakan ujian nasional? Kalo kenyaannya membuat generasi muda melakukan kebohongan dan ketidak kejujuran. Buat apa di ada kan ulangan semester? Kalo ujian nasional saja para siswa dan guru berbuat kecurangan dan rata rata orang tua saja membiarkan hal itu, terjadi padahal kalo di fikir UN itu sudah duduk satu satu, berbeda soal, penjagaannya ketat, tapi kok masih ada saja siswa dan guru berbuat curang? Padahal setiap ruangan memiliki pengawas 2 loh, kok masih saja berbuat curang? Apa kha harus ada hukuman bila melakukan kecurangan itu?, agar para siswa tidak berbuat curang?. Pertanyaan ini yang selalu aku fikir kan dan mencari cari jawannya hingga saat ini. Dan di SMA la aku menemukannya jawabannya itu mengapa siswa berbuat curang dan guru bekerjasama dalam ujian nasional. Jawabanya itu adalah kerna pertama sekolah malu jika ada siswanya yang tidak lulus dalam ujian nasional sehingga mereka berusaha gimana caranya agar para siswa lulus dan mendapatkan nilai bagus dan tinggi. trus kedua siswa di tuntut untuk mendapatkan nilai yang bagus dan tinggi padahal kalo di fikir pak, siswa itu bukan di tuntut untuk mencari nilai ke sekolah, bukan memohon mohon pada guru untuk mendapatkan nilai, bukan ke sekolah ingin nilai tinggi, tapi ilmu pengetahuan dan pengalam lah yang harus siswa cari ke sekolah dan memohon kepada gurunya untuk mendapatkan ilmu yang banyak dari gurunya, bukan nilai yang harus di cari siswa itu pak kepada gurunya .
pak gimana pun cara bapak agar ujian nasional dan ulangan semester para siswa tidak berbuat kecurangan itu sangat susah, kenapa saya mengatakan demikian kerna apa yang saya jelas tadi bahwa para siswa di tuntut untuk mendapat nilai yang tinggi bukan sebuah ilmu yang banyak.
Dan menurut saya ujian nasional itu bukan mengarah pada sampai mana pengetahuan siswa tentang pelajaran yang di ujikan, sampai mana siswa mengerti pelajaran yang di ujikan. tapi mengarah dan memfokuskan pada kebersihan dan tebalnya memberikan warna hitam pada lembar jawaban kerja [ LJK ] siswa. Apa lagi dikatakan tidak boleh keluar dari lingkaran, kalo keluar lingkaran dan jawabanya benar tetap di beri salah. Dari situ aku berfikir bahwa siswa difokus kan pada LJK dari pada soalnya kerna siswa menghabis han waktu yang lama untuk melingkarkan LJK itu saja dan guru selalu menyuruh siswanya memerhatikan LJK bukan soal yang di berikam kepada siswa.
Pak saya perna mengalami suatu ketidak sanggupan pada ujian untuk mengerjakan LJK. Mengapa saya mengatakan demikian kerna pada saat saya ujian LJK saya kabur, lingkaran di LJK saya sangat kecil , cuaca yang mendung sehingga keadaan ruangan menjadi cukup gelap, dan keada mata ku yang tidak sempurna seperti siswa lainnya. Sehingga pada saat saya mengerjakan ujian, kepala saya terasa pusing dan penglihatan saya kabur sehingga pada saat itu aku menangis dan menyerah dan tidak sanggup mengerjakan ujian yang diujikan saat itu. Tp pada saat itu untungnya aku di pinjamkan sebuah kaca pembesar yang akan membantu ku pada saat mengerjakan LJK. Setelah itu aku berfikir, apa kha aku harus menangis baru aku di bantu? Apakah siswa yang memiliki keadaan yang tidak sempurna menagis dan menderita mengerjakan LJK itu, baru bapak menghapus UN? Apa kha bapak merasakan apa yang saya alami baru bapak bisa menghapus UN?
Pak ada satu kebiasaan yang tidak perna hilang pada saat ulangan semester dan UN yaitu kebiasaan buka buku, tanya jawaban antar siswa dan cara cara untuk mendapatkan sebuah jawaban. Mungkin bapak selalu dengar hal itu. Tapi saya tidak tau dengan pendapat dan fikiran bapak akan kebiasaan itu apa kha sama dengan pikirkan saya atau tidak kerna menurut saya ujian semester dan ujian nasional hampir sama. Kurang memiiliki dampak yang baik untuk siswa kerna kebiasaan siswa menyontek dan buka buku saat ujian atau ulangan itu membuat para siswa tidak percaya diri apa yang dia pelajari dan menimbulkan sifat ketidak jujuran pada siswa itu dan jika sifat tidak jujur itu selalu dilakukan dan menjadi sebuah kebiasaan siswa itu. Itu akan memberikan dampak negatif bagi siswa yang akan datang sebagai generasi muda indonesi yang tidak perna percaya diri dengan diri sendiri dan jika generasi muda akan menjadi seorang pempimpin dan kejujuran itu tidak dibangun dari kecil bisa bisa pemimpin kita tidak bisa dipercaya dan bisa bisa generasi muda kita menjadi korupsi.
Saran saya untuk bapak calon presiden siapa pun itu yang akan jadi presiden nanti, saya seorang pelajar minta tolong ujian nasional dan ulangan semester itu di hilangkan atau ubah model ujiannya pak jangan seperti saat ini. kerna indonesia akan maju di tangan para generasi muda saat ini. Semoga bapak bisa memikirkan hal ini dan mempertimbangkan semua ini.
Terimak kasih bapak sudah meluangkan waktu untuk membaca surat ku yang penuh dengan harapan aku.
Wassalamu’alaiku wr.wb.
Dari ;
UTARI NUR RAMADHANTY
Siswi SMAN 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan
0 komentar:
Posting Komentar