Tegal, 12 Juni 2014
Kepada Yth. Capres-Cawapres Indonesia
Di Tempat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apa kabar bapak Capres-Cawapres? Semoga selalu sehat. Di sini saya selaku salah satu suara pelajar Indonesia, akan menyampaikan beberapa unek-unek mengenai pendidikan di Indonesia. Pertama saya ingin menyampaikan mengenai sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia. Sistem pendidikan yang berlaku saat ini sudah cukup baik, apalagi dengan sistem kurikulum yang baru yaitu 2013, yang digadang-gadang akan memajukan di Indonesia. Namun pertanyaannya di kurikulum ini banyak sekali kejanggalan yang menurut saya akan membuat kualitas SDM di indonesia akan semakin menurun. Ini dibuktikan dengan dihilangkannya beberapa mata pelajaran yang dihapus/dihilangkan/dikurangi jam tambahan di masing-masing jenjang. Contohnya di SD, pelajaran Bahasa Inggris. Dengan dihapuskannya pelajaran tersebut maka kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia akan rendah karena didasari kemampuan dasar yang tidak ada. Apalagi bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Di tingkat SMP maupun SMA jam untuk bahasa Inggris dikurangi, ini menyebabkan kemampuan berbahasa asing siswa akan rendah, apalagi dengan maraknya media sosial internasional yang mempergunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Selain itu pengurangan jam mengajar akan berdampak pada nilai/pencapaian prestasi yang diperoleh, apalagi bahasa Inggris menjadi salah satu pelajaran UN ataupun US. Kedua, masalah UN yang berlangsung. Saya sebenarnya sangat setuju dengan diadakannya UN, namun saya kurang sependapat bahwa UN adalah salah satu penentu kelulusan. Saya menginginkan bahwa kelulusan siswa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah untuk menilai apakah siswa tersebut layak lulus atau tidak. Karena pada hakekatnya lulus secara moralitas lebih penting daripada secara legalitas. UN dijadikan salah satu tolak ukur atau pertimbangan sekolah dalam menentukan kelulusan. Nilai berapapun yang diperoleh siswa dalam UN, tidak menjamin kelulusan mereka, yang menjamin adalah sikap, karakter, dan perilaku di sekolah. dengan demikian baik siswa, guru, maupun sekolah tidak terbebani dengan bayang ketidaklulusan dikarenakan UN. Ketiga, saya ingin menyampaikan mengenai biaya sekolah dan fasilitas sekolah. Saya menginginkan biaya untuk siswa SD-SMA digratiskan bahkan sampai ke pergurusn tinggi. Hal ini akan mendorong minat para pelajar untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Saya pernah bertanya langsung dengan beberapa pelajar SMP utamanya, sebagian besar mereka tidak melanjutkan karena masalah biaya. Meskipun bantuan dari pemerintah sudah banyak digelontorkan, namun dari pihak siswa tidak sepenuhnya yakin bahwa bantuan tersebut dapat menopang biaya sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu tidak semua bantuan pemerintah tepat sasaran, tidak semua bantuan merata, sehingga hal itu menjadi alasan mereka tidak melanjutkan sekolah. Alasan yang sering mereka lontarkan adalah tuntutan untuk membantu ekonomi orang tua, sehingga mereka memilih untuk bekerja. Oleh karena itu bapak Capres-Cawapres Republik Indonesia harus memikirkan betul-betul mengenai hal ini. Masalah selanjutnya adalah mengenai ketenaga pendidik. Tujuan kurikulum 2013 adalah membangun penerus bangsa yang berkarakter, tetapi dari pihak tenaga pendidiknya tidak mencerminkan seseorang yang berkarakter. Bagaimana tujuan kurikulum 2013 akan tercapai jika hal tersebut terjadi? Padahal guru itu digugu (dipercaya) lan ditiru (dicontoh) dalam pilosofi jawa. Namun, banyak sekali contoh kasus kekerasaan baik fisik maupun seksual yang terjadi di indonesia, seperti kasus pelecehan JIS (jakarta Internasional School) yang diduga dilakukan oleh oknum guru. Hal ini menunjukan bahwa karakter dari tenaga pendidik di indonesia haruslah dibenahi baik secara akademiknya maupun spiritualnya agar menjadi panutan siswa yang layak. Terakhir mengenai fasilitas pendidikan yang minim. Hanya sekolah-sekolah tertentu dan favorit di Indonesia yang memiliki fasilitas yang memadai, untuk proses KBM. Sebagian besar fasilitas sangat kurang apalgi di daerah perbatasan NKRI, kondisinya sangat memprihatinkan. Oleh karena itu Pemerintahan Indonesia yang mendatang diharapkan dapat memenuhi segala fasilitas yang diperlukan, terutama derah pinggiran Indonesia. Demikian mengenai unek-unek tentang pendidikan Indonesia dari suara pelajar, semoga dapat menjadi pertimbangan untuk pemerintah yang baru dalam menentukan kebijakan mengenai Pendidikan Indonesia. Saya berharap Capres-Cawapres mendatang mau mendengar segala aspirasi pemuda, khususnya para pelajar.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat Saya,
ACHSANUL FIQRI
Siswa SMAN 1 Warureja Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah
Good :)
BalasHapusBener banget, saya sangat sangat setuju :)
BalasHapus@nurul Kalau setuju, share dong. Biar surat ini nyampe ke presiden.
BalasHapusSaya setuju , apa lagi kalau pendidikan dari SD-SMA gratis , pasti banyak yang lanjut :-)
BalasHapus@ma'ruf kalau setuju dishare/dibagikan link ini agar suratnya nyampe ke capres
BalasHapusAku setuju
BalasHapus@widi kalau setuju share dong linknya
BalasHapusAku setuju banget, semoga surat ini bisa sampai ke presiden dan menjadi juara...
BalasHapusAku setuju sekali, semoga apa yang diungkapkan bisa sampai ke capres ya, dan semoga surat ini yang terpilih jadi juara
BalasHapusI agree with your letter, i hope this letter arrive to capres
BalasHapus