728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Rabu, 11 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Right or Wrong is My Country

    Muara Enim, 09 Juni 2014


    Kepada Yth.


                Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI 2014 - 2019


                Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla


    Di


                Tempat



    Assalammu’alaikum waroh matullahi wabarakkatuh.


                Shalawat seiring salam, saya sampaikan kepada Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla yang InsyaAllah akan memimpin negeri ini pada Periode 2014 – 2019 nantinya. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan perlindungan kepada Bapak dalam menjalankan aktivitas sehari – hari. Amin.


                Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Alan Tio Diner, saya sekarang duduk di kelas XI Permesinan 2, SMK Negeri 2 Muara Enim. Saya paham betul bahwa surat seorang pelajar seperti surat saya ini tidaklah terlalu penting untuk bapak tanggapi mengingat kesibukkan bapak dalam masa kampanye saat ini menjelang Pilpres 2014 yang akan dilaksanakan 9 Juli nanti. Namun, saya kira tidak ada salahnya meluangkan waktu bapak beberapa menit saja untuk membaca surat pelajar ini hanya sekedar untuk mengetahui dan memahami aspirasi kami sebagai pelajar sekaligus pemuda generasi penerus bangsa ini. Sedikit mengulas apa yang pernah di katakan oleh Bung Karno yang mengatakan bahwa dengan 10 pemuda saja dapat mengguncang dunia.


                Bapak Jokowi dan Jusuf Kalla yang saya hormati, jauh sebelum pesta demokrasi yang berlangsung saat ini, berita-berita yang saya lihat ditelevisi tidak ada habisnya membahas tentang korupsi yang terjadi di negeri kita tercinta ini. Belum selesai kasus pertama, kasus kedua mulai bermunculan, dan begitu juga seterusnya. Ada yang berhasil ditangkap dan dihukum dibalik jeruji besi dan tidak sedikit kasus-kasus korupsi yang lenyap begitu saja dimakan waktu, sehingga tidak tahu sebenarnya kasus tersebut berhasil ditindak oleh aparat hukum atau bahkan dilupakan dengan sengaja karena mereka menganggap kami masyarakat yang bodoh dan tidak mengerti akan hukum yang diterapkan oleh para penegak hukum di bumi pertiwi ini. Mereka yang tertangkap tidak sepenuhnya mendapat balasan yang sesuai dengan tindakan mereka, melainkan mereka bisa hidup dipenjara dengan fasilitas-fasilitas layaknya tinggal disebuah apartemen. Dalam UUD 1945 Pasal 28 D yang mengatur tentang hukum telah jelas dikatakan bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”. Namun, inilah negeriku “Right or Wrong is my Country”. Hal ini membuat kami masyarakat Indonesia sekaligus pelajar merasa malu terhadap tanah air kami sendiri.


    Berbagai pertanyaan sering saya dan teman-teman sekelas lontarkan dalam berdiskusi membahas masalah hukum yang terjadi di Indonesia saat mata pelajaran yang bersangkutan mengangkat tema berkenaan dengan hukum, misalnya ; Apa yang sebenarnya terjadi di negeri kita? Bagaimana hukum yang sebenarnya diterapkan oleh bangsa ini ? Adil atau bahkan hanya memenangkan orang yang memiliki materi semata ? Apa benar yang sering di bilang oleh masyarakat disekitar bahwa hukum di Indonesia bisa dibeli dengan uang ? dsb.


    Guru – guru kami tahu jika pelajar seperti kami harus dilatih untuk mengeluarkan pendapat demi menerapkan UUD 1945 Pasal 28 yang berbunyi “ Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Dan itu memang jelas diharuskan, kami pun sangat tahu hal itu karenanya jika diminta untuk berdiskusi kami melaksanakannya dengan penuh semangat.


    Bapak Jokowi dan Jusuf Kalla yang saya hormati, kami hanya menginginkan penegakkan hukum yang sebenarnya seperti pemberantasan korupsi dengan tindakan yang tegas agar tidak ada lagi terlahir para koruptor yang menghambat kesejahteraan rakyat miskin. Saya berharap nantinya jika Bapak Jokowi dan Jusuf Kalla terpilih memimpin negeri ini, dapat sepenuhnya mengabdikan diri pada negera dan menegakkan hukum yang sebenarnya demi tercipta negeri yang aman, adil dan makmur.


    Jujur saya katakan, sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan berkenaan dengan permasalahan yang menjadi kendala buruknya hukum yang terjadi di negara kita. Namun karena keterbatasan tempat, surat ini harus saya akhiri. Terima kasih atas perhatian bapak yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca surat ini. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya meminta maaf.



    Wassalammu’alaikum waroh matullahi wabarokkatuh.



    Hormat saya,



    ALAN TIO DINER


    Siswa SMKN 2 Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Right or Wrong is My Country Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top