Ponorogo, 13 Juni 2014
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yth. Kepada bapak calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia tahun 2014, perkenalkan terlebih dahulu saya Nia Agustina siswi dari MAN 1 Ponorogo. Bapak Capres dan Cawapres yang saya hormati, sebenarnya saya disini hanya ingin bercerita dan mengungkapkan rasa keprihatinan saya terhadap bangsa Indonesia tercinta.
Menurut saya, Indonesia adalah Negara yang sangat kaya dengan begitu banyaknya sumber daya alam dan juga suku bangsa yang bermacam-macam di negeri ini. Namun dengan adanya itu semua bahkan belum dapat menjamin rakyat Indonesia untuk dapat hidup sejahtera. Terbukti sejak dari jaman penjajahan mulai dari Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang kekayaan Indonesia dikuras habis oleh mereka. Bahkan hal ini telah membuat rakyat menderita dan sengsara. Banyak rakyat yang hidup serba kekurangan karena adanya penjajahan tersebut. Sebagai salah satu contoh saja misalnya pada saat tanam paksa diberlakukan oleh Belanda, banyak rakyat yang menderita kemiskinan, kelaparan, bahkan kematian terjadi dimana-mana. Namun pada saat penjajahan Jepang Indonesia sudah mulai mengenal pemerintahan Negara karena Jepang memberikan sebuah janji kemerdekaan pada Indonesia, akan tetapi hal itu dilakukan hanya untuk menarik simpati dari bangsa Indonesia. Akhirnya dengan kegigihannya Indonesia mampu terlepas dari penjajahan Jepang hingga Indonesia dapat merdeka seperti sekarang ini. Sungguh hal itu tidaklah dicapai dengan mudah, sebelumnya banyak rakyat yang berjuang mati-matian untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah. Banyak rakyat Indonesia yang dibunuh bahkan disiksa karena melawan para penjajah tersebut. Sungguh sesuatu yang tidak dapat kita bayangkan jika kita hidup pada masa itu.
Ironisnya, pada masa sekarang ini setelah Indonesia merdeka, banyak orang yang tidak menyadari betapa beruntungnya kita bisa menikmati hidup seperti sekarang ini. Dari tahun ke tahun Indonesia bukannya semakin membaik tetapi bahkan semakin memburuk. Seperti banyaknya terjadi kriminalitas, seks bebas yang merajalela, korupsi, pemilu yang sudah tidak menganut azas luber jurdil, menurunnya minat masyarakat terhadap pendidikan, dan juga tindak asusila terhadap anak dibawah umur yang sedang gencar-gencarnya terjadi sekarang ini. Betapa memprihatinkannya hal ini Pak. Pertanyaan yang muncul dipikiran saya adalah kapan Indonesia akan berubah…??? Menjadi lebih baik, lebih aman , dan lebih sejahtera.
Bapak Capres yang saya hormati, saya juga mengerti bahwa tidaklah mudah untuk dapat mengatur Indonesia yang sebesar ini. Tetapi setidaknya, saya sebagai seorang pelajar mengharapkan dengan adanya kepemimpinan baru ini saya memohon agar Bapak dapat bertindak tegas atas masalah-masalah yang dihadapi Indonesia ini. Jika kita dapat melihat masa lalu, tentunya perjuangan berat para pahlawan Indonesia tidaklah mudah. Lalu apakah balasan kita terhadap mereka sekarang ini. Tidakkah kita menghargai jasa para pahlawan yang gugur dalam peperangan melawan penjajahan. Justru kita telah menodai bangsa kita ini dengan setumpuk dosa seperti seks bebas yang sekarang ini sudah menjadi hal biasa di Indonesia. Hal ini justru lebih banyak dilakukan oleh para pelajar yang seharusnya mereka masih menuntut ilmu tetapi sudah menimang anak, amat menyedihkan negeri ini.
Bapak Capres dan Cawapres yang saya hormati, ada semacam pengkhianatan terhadap hukum di negeri ini. Pemilu yang seharusnya dilaksanakan dengan azas Luber Jurdil kini sudah terasa musnah. Bagaimana tidak, saya seakan bingung pada saat pemilihan legislatif beberapa waktu lalu. Saya yang seharusnya dapat memilih sesuai dengan pilihan saya, seakan tidak bisa. Saya terpaksa harus memilih sesuai kehendak dari masyarakat desa saya. Jika tidak, tentu saya akan dikucilkan oleh warga. Ada semacam money politik di negeri ini, bahkan saya yakin ini tidak hanya terjadi di daerah saya, tapi di seluruh Indonesia. Masyarakat Indonesia memang hanya memikirkan kesenangan sesaat tapi tidak mau melihat bagaimana Negara ini kedepannya. Seorang pemimpin yang baik tidaklah dirinya ingin dipilih, tetapi justru membiarkan rakyat untuk bebas memilih mana yang akan mereka pilih. Jika tidak ada money politik di negeri ini, saya yakin bahwa rakyat tentunya akan mampu memilih pemimpin yang terbaik dari pemimpin pemimpin yang baik. Kapankah rakyat akan sadar dan berubah dalam hal ini…???
Selain money politik , masalah yang cukup berbelit di negeri ini adalah korupsi yang tiada habis-habisnya menguras kas Negara, yang seharusnya digunakan untuk biaya pendidikan, pembangunan, kesehatan dll. Bapak Capres dan Cawapres yang saya hormati, saya mohon hentikanlah korupsi di negeri ini, berantaslah korupsi sampai akarnya. Agar tidak tumbuh lagi generasi koruptor yang baru. Masih banyaknya korupsi di negeri ini karena apa, karena mereka merasa mengapa harus takut korupsi jika para koruptor saja tetap dapat hidup sejahtera dengan uang hasil korupsinya. Walaupun dipenjara mereka masih tetap dapat menikmati fasilitas yang mewah di penjara. Mereka hanya di denda dengan sejumlah uang yang tidak sebanding dengan hasil korupsinya. Bayangkan saja dengan seorang pencuri sandal jepit, yang harus rela dihukum 5 tahun penjara karena tindakannya itu. Ironis memang, hukum yang seharusnya ditegakkan itu justru dapat diperjual belikan seperti barang dagangan. Kapankah Indonesia dapat berubah Pak, apakah setelah kepemimpinan Bapak ini, dapat menjamin perubahan pada Indonesia..??? Tentu saja kami masyarakat Indonesia mengharapkan hal itu terwujud Bapak Capres. Sekian dari saya Pak, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya jika berkata yang tidak sopan. Saya cinta bangsa Indonesia Pak, tapi saya tidak cinta kelakuan warga Indonesia yang buruk.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
NIA AGUSTINA
Siswi MAN 1 Ponorogo Provinsi Jawa Timur
waah sangat bagus. ijin Copas mba
BalasHapus