Kepada
Yth. Bapak Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo – Hatta dan Jokowi – Jk
Di-
Tempat
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera,
Surat ini saya tulis mewakili pelajar Indonesia yang mungkin mengalami persoalan yang sama dengan apa yang saya hadapi saat ini. Saya ingin mengutarakan masalah konkret yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan harapan – harapan saya mengenai perbaikan mutu pendidikan kedepannya.
Bapak calon Presiden dan wakil calon Presiden, mewakili anak bangsa, saya merasa dunia pendidikan saat ini tidak lagi memberikan nilai moral yang mendidik. Kenyataanya di beberapa sekolah terdapat pungutan liar segelintir oknum guru yang jika tidak dilunasi maka mata pelajaran tersebut tidak melampaui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Bahkan seorang siswa menuturkan seperti ini, “kalau kita sudah membayar, nilai pelajaran matematika akan dijamin melampaui KKM dan mengikuti ulangan itu sekedar formalitas saja”.
Sehingga nilai mereka tidak sesuai dengan kemampuan asli mereka. Selain itu, secara tidak langsung oknum guru tersebut mengajarkan praktik ketidakjujuran, suap – menyuap yang dikemas ‘rapi’ kepada muridnya.
Selain itu, beberapa sekolah menerapkan aturan yang kami rasa cukup memberatkan. Mulai dari aturan pembayaran uang osis, komite, madani yang harus dilunasi pada saat yang ditentukan, tiap semesternya. Dana tersebut barulah dana wajib, belum lagi dana lainnya yang tidak terduga mulai dari les-les tambahan yang tidak (mungkin) gratis, sumbangan berbagai kegiatan, sampai pembelian buku-buku yang tidak mengefektifkan fasilitas perpustakaan yang tersedia.
Bagi beberapa siswa yang mampu secara finansial bukanlah masalah, tapi bagaimana dengan siswa-siswa yang finansialnya pas-pasan? Mereka yang orang tuanya hanya bergantung pada laku tidaknya sayur mereka, banyak tidaknya botol bekas yang bisa dikumpulkan, dan subur tidaknya hasil pertanian. Makan saja yang notabenenya termasuk kebutuhan dasar sudah susah payah dipenuhi, apalagi harus melunasi biaya pendidikan yang mahal. Saya merasa ada yang salah dengan dunia pendidikan saat ini.
Ada apa dengan dunia pendidikan saat ini? Bukankah setiap sekolah dianggarkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) senilai Rp1.000.000,-/kepala setiap tahunya? untuk apa dan kepada siapakah bantuan dana itu? Lalu dimana peran BOS? Padahal dana BOS dianggarkan Rp1.000.000,-/siswa, baik itu siswa mampu maupun tidak mampu. Namun kenyataannya? Diantara 500 siswa hanya sekitar 30-an siswa tidak mampu yang diberikan bantuan dari dana BOS tersebut. Hal itu jelas tidak efektif karena tentu saja jumlah siswa tidak mampu lebih dari setengah jumlah siswa yang ada.
Bapak calon Presiden dan calon wakil Presiden, ini adalah realita yang terjadi dibeberapa sekolah di daerah, meskipun ini tidak terjadi di semua sekolah, inilah yang kami rasakan betapa mahalnya biaya pendidikan itu, namun demikian tidaklah membuat surut semangat, cita-cita, dan harapan kami untuk mendapatkan pendidikan agar dapat membangun negeri ini dimasa yang akan datang.
Bapak calon Presiden dan calon wakil Presiden, saya berharap siapapun yang akan terpilih nantinya, semoga mereka lebih peka terhadap penderitaan dan aspirasi anak bangsanya, semoga mereka bisa menata dunia pendidikan dengan rapi lagi, dan lebih selektif memilih para pejabat agar tidak menjelma menjadi pejabat bermoral rendah. Terima kasih atas perhatianya, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kendari, 13 Juni 2014
Pemuda Bangsa,
RIZQA FIKRIAH
Siswi SMAN 3 Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
0 komentar:
Posting Komentar