Jayapura - Papua, 2 Juni 2014
Kepada Yth:
Bapak Jokowi-JK (Capres – Cawapres 2014-2019)
Salam,
Yang tehormat bapak Jokowi-JK, dalam surat ini saya bermaksud untuk menyapa,menceritakan,memberi masukan, juga sekaligus memberi dukungan untuk bapak.
Banyak orang yang melihat bahwa sesuatu dikerjakan dengan tulus, apapun itu akan lebih banyak memberi manfaat nyata buat banyak orang, sudah sekian lama bangsa ini merdeka, banyak hal yang telah bangsa ini lewati, mungkin saya memang bukan orang yang ada di setiap sejarah, tetapi banyak referensi yang membuat saya berkata ini.
Dari sekian tahun dilewati, pemimpin ganti pemimpin, kebijakan ganti kebijakan, janji juga tertiup angin. Dan kemudian ada lagi, Papua memang berada jauh di timur, jauh dari pusat negara ini, mau mengiakan atau tidak Papua masih jauh tertinggal, walaupun sudah banyak yang Papua sumbangkan untuk negara ini, kekayaan alam, tambang, mineral dan masih banyak lagi.
Soal hutan adalah salah satu yang saya ingin sampaikan kepada bapak, Hutan Papua adalah salah satu paru-paru dunia, 10 atau berapa tahun yang lalu, Hutan Papua masih bisa terlihat hijau di gunung dan sejauh mata memandang. Peraturan ditegakkan, tapi sayangnya oknum dan perusahaan yang tidak peduli tidak pernah memikirkan itu, dengan mudahnya kayu gelonggongan dan kayu-kayu dalam jumlah besar lainnya dapat mudah melewati pandangan mata saya.
Yang saya tanyakan ketika hal ini terjadi 1-2 bulan sekali saja atau mungkin lebih sering dari itu, apa yang akan terjadi?, waktu untuk menanam pohon sebesar itu saja butuh waktu puluhan tahun, lalu apa bisa menunjang oksigen untuk bumi ini, masalah ini adalah masalah yang menurut saya perlu untuk didiskusikan dan di cari jalan keluarnya, karena ini adalah masa depan bangsa.
Yang berikut adalah masalah pendidikan, bapak, ketika kita ada di kota besar pendidikan begitu sangat baik terlihat, tapi bagaimna dengan saudara-saudara kita yang tinggal di pelosok daerah?, dalam hal ini saya bicara khusus tentang Papua karena saya berdomisili di sini, di pedalaman Papua, akses begitu sulit, mereka terbelakang karena tidak tersentuh oleh orang-orang yang harusnya bertugas menjadi pengajar mereka, yang saya tidak pahami, setiap bulan gaji mereka ada, tunjangan mereka juga ada, absen mereka pun lengkap, tapi kerja mereka tidak bisa!, sebulan sekali mereka mengajar, itu tingkat SD, lalu bagaimana dengan SMP dan SMA?
Pemuda yang harusnya berkembang malah hanya bisa diam tanpa tahu apa-apa, sedih setiap tahu itu, bahkan ada daerah yang sangat terpencil, ia berada tepatnya 2 Km dari perbatasan Papua New Guinea, selama ini yang membantu mereka adalah TNI Angkatan Darat sehingga pada waktu itu saya dan sebuah organisasi berkunjung ke sana, mereka memanggil kami tentara. Yang ada dalam pikiran saya apakah mereka tahu negara mereka?, apakah mereka tahu kedaulatan mereka?, apakah mereka tahu siapa pemimpin mereka?, perlahan pasti mereka akan terbawa ke negeri seberang, karena dari sana mungkin mereka lebih tahu dan rasa yang namanya perhatian, dan HIDUP., (kalau dari hal kecil ini saja terlewatkan, hal besar pun tak mungkin selesai dengan baik)… mungkin bagi sebagian orang, orang-orang di pelosok tidak perlu diperhatikan oleh orang-orang yang berkuasa, tapi yang ingin saya katakan bahwa kekuasaan itu titipan dan punya masa berlaku.
Saya percaya bapak berdua adalah orang-orang hebat yang Indonesia punya, kalian adalah orang-orang terpilih di negeri ini. Saya titipkan kebijakan pendidikan dan pengajaran untuk masa depan kami pemuda dan juga adik-adik kami yang baru tumbuh. Hal yang saya lihat, kini Papua banyak menyuarakan Jokowi-JK, saya yakin ini satu nilai tambah untuk bapak berdua, kami medukung bapak., kami tahu dari banyak pengalaman yang ada, bapak berdua adalah orang yang tulus untuk negeri ini.
Hal yang menjadi harapan saya untuk bapak,tolong perhatikan:
DaerahTerpencil, Pendidikan, Lingkungan, Hutan, Orang Kecil Tertindas, Berantas Korupsi, ,Komitmen dengan Kebijakan,Kebijakan Merata dari Sabang sampai Merauke,Ekonomi,Kesehatan , dan keadilan yang sampai saat ini masih cacat.
“Keadilan hanya bisa terjadi dalam kepemimpinan yang jujur. Jika keadilan cacat, berarti pemimpinnya tidak jujur.”
Sekian surat singkat saya dan terimakasih. Sukses buat Bapak Jokowi-JK untuk menjadi pemimpin baru negeri ini .
“Tuhan memberkati.”
dari,
DINA MARIAWASI
Siswi SMKN 1 Jayapura Provinsi Papua
0 komentar:
Posting Komentar