728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Jumat, 13 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Pembangunan Merata Cerminan Keadilan Sosial

    Pontianak, 10 Juni 2014-06-08



    Kepada Yth. Bapak Capres dan Cawapres


    Di tempat



    Assalamualaikum Wr. Wb.


    Salam sejahtera saya sampaikan kepada Bapak Capres dan Cawapres yang nantinya akan memimpin negara kita tercinta ini. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Tuhan YME.


    Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sedikit saran dan kritik yang saya harapkan dapat membuat negara ini menjadi lebih baik nantinya.


    Sebagai seorang pelajar dan juga sebagai seorang warga negara Indonesia, sudah lama saya menginginkan pembangunan yang merata disetiap wilayah Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas dan merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat didunia. Tetapi, pembangunan yang terjadi di Indonesia belum merata, karena masih hanya difokuskan pada wilayah-wilayah tertentu saja.


    Dengan tidak meratanya pembangunan ini, banyak masyarakat Indonesia yang masih tertinggal. Ketertinggalan mereka ini contohnya saja dalam bidang pendidikan. Bisa kita bandingkan sendiri bagaimana pendidikan dikota-kota besar dengan pendidikan yang ada pada wilayah pedalaman yang sulit untuk diakses masuk dan belum tersentuh pembangunan.


    Banyak anak yang tinggal diwilayah tersebut, yang tidak dapat mengenyam pendidikan seperti halnya yang dirasakan oleh anak-anak yang tinggal diwilayah yang pembangunannya sangat pesat.


    Hal ini menyebabkan mereka sangat jauh tertinggal dari anak-anak yang tinggal dikota-kota besar yang pembangunannya sangat pesat. Padahal anak-anak ini juga merupakan penerus-penerus bangsa yang nantinya akan memimpin negara ini. Mereka berhak untuk merasakan pendidikan dan pembangunan seperti halnya anak-anak yang tinggal dikota-kota besar.


    Banyak sekolah didirikan di kota-kota besar dengan fasilitas yang sangat bagus tetapi sedikit sekali sekolah yang didirikan dikota-kota kecil. Jikapun ada maka sekolah tersebut tidak memiliki fasilitas yang memadai, seperti : bangunan yang layak, fasilitas pendukung pembelajaran yang baik, tenaga pengajar yang memadai dan berkualitas, dan akses menuju sekolah yang mudah. Sebaliknya pendidikan yang ada pada daerah tersebut justru tidak memiliki fasilitas yang layak, tenaga pengajar yang memadai, dan juga akses menuju kesekolah yang sulit.


    Jika dalam bidang pendidikan saja mereka sudah tertinggal, bagaimana dengan sektor lainnya? Padahal kita tahu sendiri bahwa sektor pendidikan sangat menentukan sektor-sektor yang lainnya.


    Contoh lainnya adalah energi listrik. Selama ini, yang kita ketahui hanyalah nikmatnya menikmati energi listrik, karena kita tinggal dikota dengan pembangunan yang pesat. Terus bagaimana dengan masyarakat yang tinggal dan hidup didaerah pedalaman? Apakah mereka yang belum merasakan nikmatnya pembangunan dapat merasakan nikmatnya menggunakan energi listrik?


    Masih banyak daerah di Indonesia yang belum merasakan energi listrik. Sebut saja contohnya daerah-daerah perbatasan antara negara kita dengan negara tetangga kita, yaitu Malaysia yang belum memiliki fasilitas energi listrik yang memadai. Ini pasti sangat menyulitkan masyarakat disana untuk melakukan aktifitas mereka, terutama pada malam hari. Contohnya saja banyak pelajar yang kesusahan untuk belajar pada malam hari, banyak ibu-ibu rumah tangga yang kesulitan untuk melakukan pekerjaannya , dan masih banyak lagi. Selain itu, pastinya setiap malam daerah mereka menjadi gelap gulita atau hanya diterangi cahaya obor saja.


    Ironisnya, tidak jauh dari sana negara tetangga kita terang-benderang dengan cahaya-cahaya lampu yang indah. Lebih miris lagi ketika kita tahu bahwa untuk memenuhi kebutuhan mereka akan energi listrik, masyarakat disana sampai harus mengimpor listrik dari negara tetangga. Bahkan mereka juga lebih memilih untuk membeli solar yang akan digunakan untuk generator listrik di Malaysia ketimbang membeli produk Indonesia dikarenakan akses menuju kota terdekat sangat sulit dan biaya yang harus dikeluarkan juga sangat banyak. Sedangkan jika mereka membeli di Malaysia, maka akses menuju kesana lebih mudah dan harganya lebih miring.


    Padahal Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah yang pasti dapat digunakan untuk membangun pembangkit tenaga listrik. Tapi, mengapa rakyat Indonesia masih harus mengimpor listrik dari negara tetangga?


    Sebagai seorang pelajar, saya merasa malu ketika tahu kita masih harus mengimpor listrik dari negeri tetangga, padahal selama ini kami sebagai pelajar selalu diajarkan bahwa Indonesia adalah negara yang hebat. Yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Mempunya sumber daya manusia yang luar biasa hebat dan banyaknya, tapi mengapa masih banyak saudara kita yang belum merasakan pembangunan yang baik, berkembang, dan yang akan membuat hidup mereka lebih baik?


    Saya sebagai pelajar selalu merasa bahwa bunyi sila kita yang kelima yaitu yang berbunyi : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” belum benar-benar terjadi dengan tidak meratanya pembangunan disetiap wilayah Indonesia ini Pak. Seharusnya pemerintah dapat memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya seperti bunyi sila kelima kita tersebut.


    Bapak Capres dan Cawapres yang saya hormati, saya harap jika nanti anda terpilih untuk memimpin negara ini, anda dapat mewujudkan “Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” tersebut dengan pembangun yang merata disetiap sektorny, tidak hanya pendidikan, perekonomian, tapi juga hal-hal lainnya diseluruh pelosok Indonesia ini, bukan hanya diwilayah tertentu saja. Agar semua rakyat Indonesia dapat merasakan keadilan sosial yang sebenarnya, agar rakyat Indonesia dapat lebih maju nantinya, dan agar kita tidak perlu mengharapkan bantuan dari negara tetangga kita lagi.


    Bapak Capres dan Cawapres, saya juga mengharapkan, jika anda terpilih nanti, anda dapat menjadi pemimpin yang memiliki budi pekerti yang baik, rasa tanggung jawa, keadilan, dan juga peduli pada rakyatnya.


    Saya harap, apa yang saya sampaikan sebagi suara seorang pelajar ini dapat didengar dan dapat direalisasikan nantinya. Saya mohon maaf jika ada kata-kata saya yang kurang berkenan. Terima kasih untuk kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk mewakili suara-suara pelajar lainnya untuk membuat Indonesia menjadi lebih maju.


    MAJU DAN JAYALAH INDONESIAKU !


    Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.




    Hormat saya,



    TANRYPADA THURSINA


    Siswi SMAN 1 Pontianak Provinsi Kalimantan Barat

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Pembangunan Merata Cerminan Keadilan Sosial Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top