728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Selasa, 24 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Menggagas Pemberdayaan Pemuda di Tengah Isu Liberalisasi Pasar

    Kepada Yth.


    Seluruh kandidat capres dan cawapres 2014,


                Nama saya Alya Birzana Devi. Puji syukur kepada Tuhan semenjak menerima bantuan pendidikan dari sebuah perusahaan besar sebagai alokasi corporate social responsibility (CSR) untuk siswa cerdas prasejahtera dari berbagai provinsi di Indonesia, jalan hidup saya berubah menjadi lebih baik. Sayangnya, tidak semua memperoleh kesempatan serupa. Di sini, saya hendak mengaspirasikan keadaan pemuda Indonesia yang memiliki kompetensi serta potensi namun belum teraktualisasikan dengan baik.


                Banyak yang berujar bahwa peran pemuda dalam kiprahnya sebagai komponen utama agen akselerasi perbaikan masa depan bangsa dalam dinamika kebangsaan tak perlu diragukan. Sosoknya kerap dikaitkan dengan nilai ideal sebagai pelopor pemersatu dan peran sosial vital karena dibekali pola pikir kritis dan semangat sebagai aktivator pembaharuan telah tercatat dalam sejarah. Sebut saja dalam peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 dan Era Reformasi pada tahun 1998.


                Ironinya terkadang pemuda diposisikan dalam situasi dilematis dimana mereka dituntut merealisasikan idealisme dalam realita yang acapkali jauh dari harapan, layaknya berdayung di antara jurang idealisme serta pragmatisme yang memisahkan. Pemuda dituntut mengemban tugas berat sebagai kader pemimpin masa depan yang mampu mengarahkan bangsa ke arah perbaikan tetapi pemerintah kurang mempertimbangkan mengenai variabel pendukung yakni edukasi.


                Mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2013, setiap tahunnya kurang lebih 2 juta anak yang putus sekolah dikarenakan pendidikan yang mahal sangat sulit diakses oleh kalangan finansial bawah. Bayangkan berapa banyak impian pemuda Indonesia yang harus kandas terbentur oleh problema materiil. Saya mengharapkan Presiden yang terpilih nantinya, berani mengambil aksi konkret untuk memajukan ranah pendidikan tanah air untuk mempersiapkan sumber daya manusia kita.


                Bagaimanapun jua, pendidikan adalah instrumen essensial dalam menginduksi kemajuan kerangka pemikiran individu untuk proyeksi pembangunan bangsa. Untuk pemaksimalan anggaran di sektor ini, pemerintah dapat mencoba implementasi kebijakan alternatif antaranya sistem student loan untuk jenjang perguruan tinggi dengan bunga rendah seperti yang telah diaplikasikan di berbagai negara maju di dunia, subsidi silang yang mengenakan biaya pendidikan bagi siswa yang berkecukupan sebagai kompensasi pendidikan gratis bagi siswa miskin lalu alokasi CSR ke sektor pendidikan seperti yang dilakukan sekolah saya.


                Kemudian, sistem edukasi holistik yang mengintegrasikan akademik dengan pengembangan soft skill serta character building juga diperlukan untuk melahirkan kader pemimpin masa depan yang siap bersaing kompetisi global. Mengacu pada pengalaman pribadi, sekolah saya tidak hanya menekankan masalah akademik tetapi juga pengembangan kapabilitas kepemimpinan siswa yang didukung kemampuan kerja sama serta public speaking. Selain itu, rasa kemanusiaan siswa untuk peduli terhadap sesama dirangsang dengan menetapkan community service sebagai kriteria kelulusan.


                Terlebih lagi, pemberdayaan pemuda sangat penting dalam menghadapi liberalisasi pasar berkaitan dengan realisasi perjanjian ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) pada 2015. Pemuda yang memiliki karakter yang cenderung kreatif adalah aset dalam gelombang industri kreatif. Industri kreatif merupakan solusi strategis penyeimbang pertumbuhan ekonomi nasional dalam melawan intervensi kapitalisme yang kerapkali mendobrak stabilitas ekonomi utamanya di negara berkembang.


                Struktur pasar nasional yang ditopang secara dominan oleh sektor riil atau umunya dikenal sebagai usaha mikro kecil menengah (UMKM) perlu didukung dengan pemberian stimulasi wawasan kewirausahaan pada pemuda. Sektor tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah mengingat data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengindikasikan ekonomi kreatif berkontribusi 2,32% dari pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2008 juga menyerap tenaga kerja sebesar 7,53% atau sekitar 4,5 juta orang.


                Pemuda diekspektasikan mengambil porsi sebagai wirausaha mandiri yang mendukung penguatan pasar nasional. Nantinya menghasilkan produk yang berciri khas pada kultural pasar domestik berbasis budaya dan ekonomi kreatif yang merefleksikan kearifan lokal. Sederhananya, mengeksplorasi keanekaragaman budaya serta potensi yang mengindikasikan keunikan daerah.


                Penyebarluasan wawasan kewirausahaan yang berlandaskan konsep fundamental industri kreatif akan menjadi langkah komprehensif mengentaskan kompleksitas permasalahan dalam negeri. Semakin besar angka gross domestic product (GDP) yang dihasilkan oleh negara dalam jangka 1 tahun, akan menjadi tolok ukur laju pertumbuhan ekonomi nasional yang baik. Selanjutnya, hal ini akan membantu mengentaskan masalah kemiskinan dan meningkatkan devisa negara.


                Kepada segenap kandidat capres dan cawapres, saya yakin kita bisa mewujudkan proyeksi pembangunan kejayaan bangsa yang terangkum dalam Visi Indonesia 2025. Kerja keras dan sinergitas antara masyarakat khususnya pemuda sebagai penggerak dan pemerintah sebagai regulator akan mewujudkan masa depan Indonesia yang gemilang. Seperti yang dikutip Ir.. Soekarno,“Across the bridge, this is the golden bridge, the new Europe; we prepare Indonesian society that plucky independent, strong, healthy, lasting and eternal”, bersama bangkitkan kejayaan Indonesia!


    ALYA BIRZANA DEVI


    Siswi Akademi Siswa Bangsa Internasional (SMA Sampoerna) Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    1 komentar:

    1. Pranansyah Taqwa Hidayat3 Juli 2014 pukul 04.46

      Hebat! saya yakin surat ini mewakili seluruh suara pemuda pemudi di seluruh Indonesia!

      BalasHapus

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Menggagas Pemberdayaan Pemuda di Tengah Isu Liberalisasi Pasar Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top