728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Minggu, 15 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Kami Tak Perlu Janji, Tapi Perlu Fakta

    Sragen, 6 Juni 2014



    Kepada
    Yth. Calon presiden Jokowi
    di Jakarta


    Assalamu’ alaikum warrahmatullahi wabarokatu
    Puji syukur kehadiran ALLAH SWT berkat rahmad dan hidayatnya saya diberi kesempatan untuk mengirim surat kepada bapak jokowi dengan tema “ Kami Tak Perlu Janji, Tapi Perlu Fakta ”.
    Bapak jokowi yang saya hormati dan saya banggakkan … Saya baru pertama kali menulis surat untuk pejabat di Negara ini. Pada kesempatan ini saya mau mengutarakkan isi hati dan beberapa kritik serta saran untuk para pemimpin negeri ini, salah satunya ada yang sedang mencalonkan diri sebagai presiden 5 tahun kedepan. Namun sebelum saya berbicara panjang lebar, ijinkan saya untuk memperkenalkan diri saya. Nama saya INDRIYANTO ADI PRASETYO. Saya duduk di kelas XI IA 2, bersekolah di MAN 1 SRAGEN yang sekarang ini sedang mengerjakkan UKK ( Ujian Kenaikan Kelas ) dan saya juga meminta doa restunya agar dapat mengerjakkan dengan baik dan benar. Saya menginginkan menjadi pemimpin negeri ini, dengan maksud untuk merubah negeri ini, bukan hanya negeri ini yang ini saya rubah tetapi tingkah laku penduduk, serta para pejabatnya, dan menjujung tinggi keadilan dari sabang sampai merauke.
    Bapak jokowi yang saya hormati dan saya banggakkan …. Di Negara ini sudah lah sangat krisis segalanya yang di akibatkkan oleh melimpahnya fasillitas – fasilitas yang terlalu dimanjakkan oleh pemerintahan, rakyat menuntut pemerintahan untuk mebuat ini, memperbaiki ini, mengganti ini, bertindak ini. Padahal mereka tidak tahu dampak negatif yang dapat di akibatkan oleh berbagai tuntutan – tuntutan yang malah akan memperpuruk keadaan Negara Indonesia ini, Indonesia ini telah dijajah oleh Negara asing bertahun-tahun dan berabat-abat, apakah itu masih kurang untuk Negara ini untuk hancur dan lebih terpuruk, seharusnya antara rakyat dan pemerintahan itu memiliki keharmonisan dan saling intropeksi diri sendiri sebelum melakukan yang dapat mengakibatkkan Negara ini hancur, padahal mereka itu lahir di Negara Indonesia kenap malah ingin menghancurkan Negara ini, seandainya para pahlawan yang telah memperjuangkan Negara masih hidup atau pun kembali hidup maka mereka semua akan menuntu kita y'ang telh berbuat lebih keji dan lebih menyakitkan dari pada yang telah dilakukan oleh Negara penjajah. Seharusnya rakyat lebih bersabar dengan apa yang ada dan lebih berkembang fikirannya untuk tidak bergantung pada pemerintahan, pemerintahan tidaklah hanya mengurusi urusan rakyat TIDAKKAN, maka itu salah satu dari PR yang harus di selesaikkan.
    Para pemimpin sekarang sangat lah diragukan ke kepercayaannya, sampai – sampai mereka harus mengeluarkkan uang bermiliyar – miliyar untuk membeli kepercayaan rakyatnya, hubunagan rakyat dan pemerintahn kini sudahlah sudah renggang karna salah siapa pun saya juga gak tahu. Para anggota MPR yang bertugas membuat UU malah melanggarnya malah menjadikan pelanggaran UU itu hal yang biasa, di mata pelajaara pkn terdapat kalimat “ INDONESIA ADALAH NEGAR HUKUM ” apakah itu haya teori……?, apakah itu hanya berlaku untuk rakyat biasa ….?, apakah ini Negara yang adil…?, maka akan muncul berbagai pertanyaan, dan siapa yang akan menjawab pertanyan – pertanyan itu. Begitu juga dengan hukum apakah hanya orang –orang biasa yang bias masuk Negara, lalu para pejabat yang telah terbukti KORUPSI di masukkan dalam penjara berbintang 5, sungguh menggelikan Negara ini apakah perlu Negara ini merubah dasar hokum yang awalnya PANCASILA dan UUD di ubah menjadi hokum ADAT ISTIADAT / HUKUM ISLAM. Untuk merubah sifat-sifat orang orang yang tidak adil dan orang – orang serakah ini, aku sangat bingun dengan susunan dan tatanan Negara apa yang salah dan apakan Negara indinesia ini tidak patut untuk sejaterh dan damai, seakan begitu banyak permasalahan hingga menumpuk –numpuk tak tau pemimpin mana yang sanggup untuk menyelesaikan. Seharusnya para pemimpin terdahulu memiliki 1 misi visi untuk merubah Negara ini, dengan memiliki satu visi dan misi itu sehingga bias focus dan bias terwujud, bukannya pemimpin yang memiliki visi dan misi dari A – Z maunya tercapai semua tetapi malah takada satu pun yang tercapai, yang lebih lucunya lagi rakyat itu memilih pemimpin yang kalau pemilu memberikan uang, memberikan sembakau memberikan banyak janji yang tidak akan mungkin terwujud dalam 5 tahun menjabat menjadi pemimpin, dan yang lebih parah lagi rakyat memilih pemimpin yang banyak visi dan misi yang di fikir secara logika tidak akan terwujud, serta pemimpin yang berasal keluarga atau pun lingkungan artis atau pun pejabat.
    Bapak jokowi yang saya hormati ……. Saya memiliki mimpi mejadi orang hebat seperti bapak jokowi yang mampu memimpin surakarta maupun Jakarta mejadi lebih baik dari pada sebelumnya, apakah mungkin saya INDRIYANTO A P mampu untuk menjadi seperti bapak jokowi yang hebat yang di sayangi orang dan menbahagiakkan orang bayak, insyaallah dengan doa resti bapak jokowi serta usaha saya sendiri maka akan ada jalan untuk saya, dan saya doakkan semoga bapak jokowi ketika terpilih menjadi presiden menjadi orang yang lebih bijaksana dan lebih merubah Indonesia ini, dan jangan lupa seorang pemimpin akan di mintain pertanggung jawaban di akhirat nanti. Dan saya meminta bapak jokowi ketika puasa dapat meluangkan waktu untuk datang di madrasah tercinta saya MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SRAGEN untuk mengadakkan buka bersama dengan siswa siswi MAN 1SRAGEN dan anggota ROMANSA ( ROHIS MAN 1 SRAGEN ) saya mengharapkkan kehadiran bapak jokowi. Dan kami akan menunggu kehadiran bapak jokowi dengan sabar dan antusias.
    Bapak jokowi yang saya hormati……. Mudah –mudah setelah saya menulis surat ini NKRI ini akan menjadi lebih baik. Dan saya meminta maaf ketika ada kata-kata dan perilaku saya yang dapat menyakiti bapak jokowi maka saya minta maaf.
    Terimakasih kepada bapak jokowi yang telah meluangkan waktu untuk membaca secuil surat dari saya, dan sekali lagi saya minta maaf bila tutur kata saya menyakiti bapak jokowi.
    Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatu


    Hormat saya


    INDRIYANTO ADI PRASETYO
    Siswa MAN 1 Sragen Provinsi Jawa Tengah


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Kami Tak Perlu Janji, Tapi Perlu Fakta Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top