728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Senin, 23 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Moral untuk Negeri

                                                                                                                 Palembang, 6 Juni 2014


    Kepada Yth.


    Calon Presiden RI


    Di Tempat



                Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarrakatu.


                Puji Syukur saya haturkan kepada Allah SWT karena atas berkat Rahmat dan Ridho –Nya lah surat ini bisa sampai ke calon orang nomor 1 di Indonesia dengan harapan Indonesia yang lebih baik. Shalawat dan Salam tak lupa kita haturkan kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, kerabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.


                Bapak Calon Presiden yang saya hormati, sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat atas pencapaian Bapak sehingga dapat menjadi calon Pemimpin RI yang baru. Dengan ada nya Presiden Baru, maka tumbuh jugalah harapan-harapan baru rakyat Indonesia untuk dapat mengenyam kehidupan yang lebih baik. Saya juga ingin menyatakan dukungan saya kepada bapak, semoga Tugas-tugas yang belum terlaksanakan oleh pemimpin terdahulu dapat segera di wujudkan dengan tepilihnya bapak sebagai Presiden yang Baru nantinya. Kemudian, izinkanlah saya memperkenalkan diri saya. Saya bernama Nur Irana Amaliyah yang saat ini sedang mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas kelas 2 di Palembang, Sumatera Selatan. Saya hanyalah seorang siswi, anak, sekaligus Warga negra Indonesia yang hanya ingin menyampaikan aspirasi saya melalui surat singkat ini. Adapun harapan saya, Bapak Presiden yang Terhormat dapat memahami maksud dan tujuan saya dalam menulis surat ini.


    Kampanye yang telah berlangsung beberapa pekan lalu, telah mendeskripsikan banyak hal yang melukai hati saya dan hati Bangsa Indonesia. Bagaimana Negara kita yang kaya SDA ini terlihat miskin oleh bangsanya sendiri. Miskin Harta, bahkan Miskin Moral. Saya tak sera merta lantas menyalahkan Bapak. Ini bukan masalah siapa yang salah dan siapa yang patut disalahkan. Tapi tugas kita adalah, bagaimana kita bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang ada.


                Kemiskinan, Pelecahan seksual, kejahatan, merupakan masalah yang sudah tak asing melintasi telinga bahkan fikiran saya. Penyebab utama masalah masalah tersebut menurut saya adalah diskriminasi moral dan etika. Bagaimana individu akan hidup sejahtera namun moral dan jiwa hidup dalam kesakitan? Secara logika, hidup tidak akan bahagia apabila jiwa raga tak bahagia. Dan bagaimana sebuah Negara akan berkembang bila jiwa rakyat rakyat nya sakit? Permasalahn utama yang harus segera diselesaikan Indonesia adalah, krisis moral dan etika. Bagaimana memperbaiki pola pikir yang salah rakyat Indonesia. Miris sekali, melihat berita di TV membahas kasus korupsi yang tak kunjung diselesaikan dari bertahun tahun yang lalu atau bahkan kasus itu hilang di telan waktu. Sebuah bentuk diskriminasi terhadap rakyat Indonesia yang sering terjadi namun sulit untuk disadari. Terlebih lagi, bila mengingat kasus kampanye hitam yang menjadi pokok bahasan berbagai berita di TV Nasional maupun Swasta. Kampanye yang seharusnya di peruntukan sebagai ajang untuk menyakinkan Bangsa Indonesia, acapkali digunakan sebagai senjata adu domba antara golongan. Bagaimana lantas saya bisa menyebutkan itu sebagai alat adu domba? Kampanye hitam tidak saja menimbulkan kebencian antar golongan yang pro dan kontra, namun jugan menunjukkan kepada khalayak yang sadar bahwa ini bentuk pendiskiminasian moral dan etika. Bagaimana bisa, manusia yang katanya memiliki moral dan etika lantas saling menjatuhkan lawan dan teman demi kepentingan pribadi? Bagaiamana bisa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang bila seluruh lapisan masyakrakat nya sudah terinfeksi virus krisi moral dan etika?


                            UUD dan aturan aturan mengenai Hukum tampaknya belum berdampak secara nyata menangani kasus-kasus tersebut. Mengapa? Mengenyampingkan apakah sistem tersebut benar atau tidak. Saya yakin, sistem yang dibuat di Indonesia jauh sebelum di terapkan sudah di pikirkan dampak baik dan buruk nya. Apa lantas sekarang kita hanya akan menyalahkan sistem yang berlaku? Tentu tidak! Yang seharusnya di evalusi adalah manusia yang menjalankan sistem tersebut? Apakah manusia tersebut mengikuti pola yang dibuat ole sistem atau sistem yang seharusnya mengikuti pola yang dbuat oleh manusia. Ini lah yang salah. Pemahaman tentang UUD dan aturan-aturan yang terkait sebenarnya belum dipahami secara betul oleh manusia. Anggapan yang salah tentang makna deskriminasi dan Hak Asasi Manusia sendiri belum sepenuhnya dipahami oleh rakyat Indonesia.. Pengaplikasiannya tentang emahaman HAM ini diperuntukan bukan hanya kepada aparatur pemerintah, atau penegak hukum saja, namun kepada seluruh lapisan masyarakat.


    Harapan utama saya atas terpilihnya bapak sebagai Presiden RI yang baru adalah, memperbaiki moral dan etika yang sejatinya faktor utama beberapa alasan terjadinya kejahatan di Negara kita tercinta ini. Bagaimana menamkan kepada rakyat Indonesia pola pikir yang baik, sehingga setiap individu dapat berkembang dalam mendukung kemajuan Negara kita tercinta ini. Saya yakin, bila semua rakyat Indonesia sudah sehat Jiwa dan Raga, maka tujuan Indonesia yang selama ini di harapkan, cepat atau lambat akan segera terpenuhi. Aamiin Ya RobbalAlamin


    Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu



    Salam Hormat



    NUR IRANA AMALIYAH


    Siswi SMAN 1 Palembang Provinsi Sumatera Selatan

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Moral untuk Negeri Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top