728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Minggu, 15 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Dapatkah Bapak Menjawab Pertanyaan Kami?

    Magelang, 14 Juni 2014


    Yth. Bapak Calon Presiden


    Assalamu’alaikaum Wr. Wb,


    Bapak calon presiden yang kami tunggu perubahanya, perkenalkanlah nama saya Muhamad Al-Fath dari SMA N 1 Magelang mewakili sebagian pelajar di negeri tercinta ini yang penuh dengan aspirasi untuk membangun pendidikan di Indonesia. Bersuara dengan kerendahan hati berharap akan terjadi perubahan yang nyata ketika nasib kami di pegang oleh bapak kelak. Berharap terjadi pergerakan yang nyata terhadap pendidikan di Indonesia. Memperbaiki dasar majunya sebuah Negara.


    Bapak calon presiden yang kami harapkan kepemimpinannya, ketika kami masih kecil dan belum mengenal apa itu pendidikan, kami selalu senang ketika orang tua kami menyuruh kami untuk bersekolah. Dengan semangatnya, kami pijakan kaki kami memasuki kelas yang kami rasakan sebagai sebuah surga ilmu di kehidupan kami. Namun sayangnya, pendidikan yang awalnya kami anggap itu surga ternyata hanya sebatas taman bermain bagi kami. Dahulu kami ingin sekali untuk menjadi sosok yang berguna bagi Negara. Namun sekali lagi, keinginan itu kini terasa buyar untuk diwujudkan.


    Kami tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Apakah bapak mengetahui sebab hal ini? Kami hanyalah seorang pelajar biasa, kami tidak mengerti mengenai hal-hal semacam ini. Apakah bapak dapat menjelaskanya kepada kami? Selama ini yang kami dapatkan hanyalah rumus dan hafalan yang bahkan sampai saat ini kami belum menguasainya. Bahkan kami lupa diajarkan bagaimana mewujudkan cita-cita kami. Kami hanya diajarkan untuk mendapatkan nilai baik. Apakah dengan cara itu pendidikan di Indonesia memperjelas cita-cita kami? Memang semua guru kami mengatakan bahwa nilai bukan segalanya, tapi didalam kenyataan tetap saja nilai sebagai hal utama.


    Hingga sampai saat ini kami masih putra putri bangsa ini. Dan hingga sampai saat ini pun Negara tercinta ini masih saja asik berdiskusi bagaimana meningkatkan nilai siswa yang sementara itu di Negara lain memikirkan bagaimana menciptakan generasi yang bermoral dan berkarakter. Kami tidak tahu mengapa nilai menjadi dasar pendidikan di Indonesia. Atau bisa jadi ini sudah menjadi budaya yang tidak ada yang mau merubahnya. Jika begitu apa guna sebuah hal baru? Jika hanya meneruskan yang sebenarnya diketahui tidak terlalu banyak memberikan dampak baik.


    Memang sulit untuk merubah sistem ke hal baru yang berbeda jauh dengan awalnya. Namun bukankah sebuah Negara memang perlu ada perubahan jika itu dibutuhkan? Ketika kurikulum saja dapat dirubah, lalu mengapa nilai yang hanya sebagai bukti kemampuan siswa tidak bisa dirubah? Kami yakin terdapat berjuta alasan dan pertanyaan yang akan keluar untuk menanggapi hal ini. Dari apa, dan bagaimana cara untuk menggantikan sistem ini. Untuk hal itu kami memiliki saran yaitu dengan tetap adanya nilai tetap ada, namun nilai disini bukan nilai angka melainkan penilaian terhadap sikap. Karena itu yang dibutuhkan Indonesia saat ini.


    Pernahkah bapak mendengar sebuah pemimpin besar ditanya, berapa nilai ujian bapak saat sekolah? Atau munkin ditanya, bagaimana cara menerapkan rumus logaritma dan sejenisnya di kehidupan? Menurut kami hany satu pertanyaan yang akan diberikan kepadanya yaitu mengenai tanggung jawab dan kejujuranya. Lalu apa gunanya nilai selama ini? Atau mungkin hanya untuk menebus ijasah yang selama ini bisa dimanipulasi. Sungguh fakta ironis yang benar terjadi.


    Kami hanya mengikuti apa yang telah ditetapkan. Maka, bawalah kami ke arah yang membuat kami mensetujui keputusan tersebut. Jika perlu, ketika ada perundingan tentang sebuah kebijakan pendidikan, sebagian dari siswa diikutkan dalam perundingan tersebut. Bisa melalui sebuah sarana yang nantinya bapak bisa sediakan. Kami tahu apa yang diingankan, dan bapak juga tahu apa yang kami inginkan. Bukankah bapak juga ingin kami hargai? Maka berikanlah penghargaan terbaik bapak kepada kami.


    Bapak calon presiden yang kami harapkan perubahanya, terlepas dari nilai, kami masih dibebani dalam pemilihan sekolah. Kami heran, mengapa sekolah di Negara ini dibedakan? Siswa yang pintar akan masuk ke dalam sekolah yang baik dan sebaliknya. Sekolah yang dianggap unggulan akan menjadi prioritas utama. Bukankah tujuan dari pendidikan untuk mecerdaskan kehidupan bangsa? Namun yang kami dapat hanyalah kesenjangan sosial yang terlihat jelas.


    Kami ingin semua sekolah itu sama, tidak ada yang diunggulkan juga tidak ada yang terbelakang. Kami ingin bersama-sama membangun. Sekolah berbeda karena perbedaan perlakuan yang didapatkan. Guru yang tidak merata menjadi salah satu faktor kesenjangan ini terjadi. Dan yang terpenting adalah metode yang digunakan agar dapat diterima oleh kami. Karena bagi kami sekolah itu sama, membawa kami untuk kehidupan yang lebih baik. Bukankah indah ketika kami satu rupa membangun Negara ini?


    Bapak calon presiden yang kami tunggu perhatianya, dengarkan apresiasi kami selagi kami peduli dengan Negara ini. Karena kami bukan satu ataupun dua orang, karena kami adalah putra putri Indonesia. Kami tidak tahu apakah yang kami katakan saat ini benar atau salah, tapi yang kami ketahui bahwa Negara ini butuh perubahan. Kami akan terus bersuara ketika Negara ini membutuhkan. Terkadang hal-hal kecil lebih beharga. Terlalu melihat keatas tidak akan membuat jiwa semakin tenang. Perhatian bapak sangat kami tunggu, kami butuh kasih sayang tulus tanpa pemikiran pamrih didalamnya.


    Wa’alaikumsalam Wr. Wb,



    Hormat kami


    MUHAMAD AL-FATH


    Siswa SMAN 1 Magelang Provinsi Jawa Tengah


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    3 komentar:

    1. Sesuai dengan realita yang ada... :)

      BalasHapus
    2. Nilai sikap lebih utama dibanding nilai angka..
      Karena guru yang lebih mengerti kita dibanding kertas ujian..
      Good job..

      BalasHapus
    3. aku setuju banget soal nilai yang bukan segalanya, tanggung jawab dan kejujuranlah yang dibutuhkan kelak nanti..

      BalasHapus

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Dapatkah Bapak Menjawab Pertanyaan Kami? Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top