728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Minggu, 22 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Apakah Bapak Peduli Dengan Penyakit Kami?

    Kepada: Kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden



    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


                Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena dengan Rahmat dan Maghfirah-Nya saya dapat menulis surat ini dengan baik dan penuh harapan.


                Kepada Bapak Calon Presiden dan Bapak Calon Wakil Presiden yang saya hormati baik kandidat nomor 1 maupun 2, saya tidak pandai merangkai kata-kata yang indah, saya juga tidak begitu pandai untuk meletakan kalimat sopan maupun santun dalam sebuah surat. Saya hanya menyampaikan suara aspirasi sebisa saya saja. Saya menulis surat ini dengan penuh harap akan perubahan bangsa Indonesia dan perubahan nasib kami sebagai penyandang penyakit yang tidak mudah disembuhkan. Mohon maaf Pak, mungkin orang lain yang senasib dengan saya sebagai penderita epilepsi maupun yang menderita penyakit lain pasti memiliki keinginan yang sama untuk sembuh, dan keinginan itu terbatas oleh waktu dan ekonomi salah satunya. Dan memang untuk mencapai kesembuhan total tidak hanya dengan uang sedikit, mungkin orang berada dalam kalangan ekonomi atas begitu memudahkan cepatnya kesembuhan dengan dibeli oleh uang, tapi saya dan penyandang lain tidak memiliki uang sebanyak itu untuk mempercepat kesembuhan sehingga penyakit menjadi sahabat setia kami untuk menjalani hidup. Dikala kambuh, kami pun harus merepotkan orang lain terutama orang tua dan membuat mereka panik tak jarang ada yang ketakutan. Dan pengobatan alternatif pun harus dijalani secara rutin dan tidak terasa sedikit demi sedikit menguras uang. Tapi kami percaya, kesehatan bukan karena dibeli oleh uang, tapi karena ada Yang Maha Penyelamat dan Menyembuhkan dengan ikhtiar untuk sembuh.


                Saya mewakili penyandang epilepsi dan siswa yang memiliki penyakit berat lain seperti talasemia, kanker, tumor, hepatitis dll yang berada dikalangan ekonomi lemah mengharapkan bantuan dari pihak pemerintah, baik berupa dana pengobatan maupun perhatian dari pemerintah mengenai penyakit kami. Kami yang berasal dari ekonomi bawah menginginkan bantuan dan perhatian. Terutama saya dan penyandang epilepsi lain. Proses belajar terganggu akibat penyakit yang kambuh. Yang paling sering terjadi adalah kambuh ringan berupa bengong sesaat secara tidak sadar tapi itu berlangsung sekitar 2 – 10 menit sekali. Hal ini tentu mengganggu aktifitas terutama kegiatan belajar saya di SMA. Apalagi sekarang sistem pendidikan memakai Kurikulum 2013 yang menekankan siswa harus berfikir lebih kritis dan kreatif, mempersentasikan materi yang kami cari sendiri dan bagi saya ini menjadi penyebab kambuh ringan, karena bagi penderita epilepsi tidak boleh terlalu tertekan dan banyak fikiran. Prestasi kami pun berada dibawah siswa yang sehat. Penyakit ini membuat penyandang epilepsi menjadi sulit berfikir disaat sudah lelah, padahal masih banyak yang harus dikerjakan.


                Tak jarang kambuh berat pun terjadi berupa kejang-kejang lalu pingsan. Saya sendiri pernah mengalami itu. Hal ini membuat proses belajar terganggu dan membuat guru dan siswa lain panik. Pernah ada suatu kisah bahwa penyandang epilepsi dipandang buruk oleh masyarakat yang menyangka hasil dari guna-guna, pelet dukun, sampai kesurupan. Padahal kejang-kejang yang terjadi adalah penyakit yang kambuh dan tidak bisa disalahsangkakan. Proses berobat bagi penyandang epilepsi harus direkam otak melalui EEG (ElectroEncephaloGraphy) kemudian minum obat kimia yang begitu mahal secara rutin 3 kali sehari selama beberapa bulan. Pernah saya minum obat itu tapi tidak diteruskan karena faktor keterbatasan biaya dan efek samping yang cukup berat dari pemakaian obat itu. Saya dan penyandang lain berharap, jika Bapak menjadi Presiden dan Wakil Presiden nanti siapapun baik dari kandidat nomor 1 maupun nomor 2, bisa lebih memperhatikan warga terutama siswa yang memiliki penyakit berat namun tidak mampu berobat karena keterbatasan biaya. Paling tidak Bapak bisa mewujudkan suatu lembaga atau pondok pesantren yang berasrama khusus penderita epilepsi atau penyandang penyakit lainnya dengan pengobatan alternatif yang mudah terjangkau oleh masyarakat terutama penyandang penyakit berat seperti saya. Tolong kami dan keluarga kami Pak, bukankah aspirasi positif dari masyarakat dapat memperbaiki kehidupan mereka? Saya sebagai siswa hanya mampu menulis surat ini, tidak bisa lebih karena penuh kekurangan.


                Demikian surat ini saya tulis dan sampaikan pada Bapak Calon Presiden dan Bapak Calon Wakil Presiden, aspirasi saya penting untuk penyandang epilepsi khususnya dan penyandang penyakit lain pada umumnya, semoga Allah SWT merahmati dan memberikan kemudahan pada Bapak saat menjadi pemimpin negeri ini untuk lebih baik. Amiin.


    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.





    MUHAMMAD RIFKI FAUZI


    Siswa SMAN 1 Cicalengka Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Apakah Bapak Peduli Dengan Penyakit Kami? Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top