728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Selasa, 24 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Bagaimana kabarnya, Pak?

    Kepada Yang Terhormat


    Calon Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo


    Di Rumah



    Assalamualaikum Wr. Wb.


    Bagaimana kabarnya pak?


    Hari-hari bapak apa masih menyenangkan ?


    Semoga bapak sehat selalu, damai hatinya, dan dan selalu ceria seperti saya.


    Oh ya bapak, kecil-kecil gini saya juga presiden loh pak. Tapi, presiden dalam skala dan kelas yang berbeda dengan apa yang bapak sedang perebutkan. Saya ini adalah presiden kecil dalam sebuah organisasi Jurnalistik di sekolah saya pak, tapi bapak jangan marah karena saya telah mendahului bapak untuk menduduki jabatan presiden. Oh iya pak, meski jabatan saya ini terbilang kecil, namun beban yang ada di pundak sudah sangat berat, saya tidak membayangkan betapa beratnya beban presiden Negara Indonesia.


    Pak Jokowi yang hobi blusukan, kemarin saya sempat mendengar bahwasanya bapak hendak menghapuskan sertifikasi guru? Saya pastikan jawaban bapak tidak, soalnya saya juga sudah dengar klarifikasi bapak bahwasanya sertifikasi tidak akan bapak hapus, benar bukan pak?


    Pak Jokowi, bapak pastinya ingat bukan. Bahwa bapak bisa seperti saat ini juga berkat didikan bapak ibu guru bapak. Tapi pak, guru anda dengan guru saya berbeda pak. Kalau menurut saya, yang lebih pantas mendapatkan setifikasi itu guru yang mendidik Pak Jokowi dulu, karena dedikasi mereka terhadap pendidikan sangat tinggi. Nah, kalau guru saya? Menurut apa yang saya lihat dan rasakan pak, sebelum mendapatkan sertifikasi mereka rajin sekali mengajar, tapi sesudah mendapatkan sertifikasi, mereka jadi sering bolos jam mengajar pak. Banyak mata pelajaran yang terbengkalai, dan itu berimbas pada kemampuan kami dalam memahami pelajaran akademis. Benar mereka datang ke sekolah, namun tidak datang mengajar. Sebagai seorang murid, tentu saja saya geram. Saya marah pada yang memberikan sertifikasi, saya juga pernah berharap kalau sertifikasi itu dihapuskan. Karena apa? Bagi saya sertifikasi itu hanya akan menurunkan kinerja seorang tenaga pendidik. Ketika bapak mencanangkan hendak menghapus sertifikasi bagi guru, saya gembira sekali pak, sungguh. Rasanya secerca sinar keadilan mulai muncul. Karena, enak sekali para tenaga pendidik itu, menikmati uang, tapi kami yang dididik ditelantarkan. Sistim pemberian sertifikasi juga rasanya terlalu gampang. Hanya dilihat dari sertifikat yang dimiliki. Tanpa melihat kebenaran sertifikat tersebut.


    Tapi Pak Jokowi, semua kemarahan saya itu tiba-tiba hilang ketika saya melihat seorang guru saya yang belum mendapatkn sertifikasi tapi sudah mempersiapkan segala apa yang akan dibeli dengan uang sertifikasinya itu kelak. Guru saya ini guru TI bapak. Beliau ini belum mendapatkan serifikasi pak. Beliau juga yang mencerahkan saya tentang betapa sesungguhnya sertifikasi itu penting bagi tenaga pendidik. Tujuan awal sertifikasi adalah sebagai dana penunjang. Sehingga, seharusnya dana sertifikasi digunakan sebagai penunjang dan penyemangat bagi para tenaga pendidik supaya bisa lebih semangat lagi dalam mendidik generagi bangsa. Dana sertifikasi seharusnya digunakan untuk mendanai sarana dan prasarana yang menunjang penyampaian materi dalam pelajaran. Seharusnya pemanfaatan dana sertifikasi memang sebagai penunjang suksesnya pendidikan. Bukan ajang penelantaran peserta didik.


    Nah, bapak Jokowi. Rencananya saya ini hendak mengajak bapak bekerjasama guna mengatasi masalah sertifkasi ini. Jadi begini pak, melihat sistim pemilihan siapa siapa saja yang dapat sertifikasi ini salah kaprah, maka mari kita susun strategi baru pak supaya guru-guru yang berkompeten dan berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan benar-benar mendapatkan hak yang sesuai dengan kemampuan. Ketika bapak nanti terpilih sebagai presiden, jangan terlalu sering blusukan ke desa desa saja pak. Tapi, kesekolah-sekolah juga, khususnya sekolah saya pak. Nanti saya bantu deh pak untuk akses sekolahnya, supaya bapak tidak kesulitan mencari alamat. Kembali kerencana awal tadi ya pak, tentang kerjasama kita dalam mengubah proses rekrutmen guru yang dapat sertifikasi. Rencananya saya itu hendak meminta bapak untuk mengijinkan saya atau pelajar diseluruh negeri ini untuk menjadi juri dalam sertifikasi. Jadi, yang menjadi juri bukan lagi LPMP setempat pak, melainkan kami, anak yang dididik. Kami kan yang mereka ajar dan didik setiap hari, sehingga kamilah yang lebih tahu kebiasaaan dan kadar dedikasi mereka terhap pendidikan. Kami lebih bisa menilai guru mana yang memiliki kesadaran tingi terhadap kualitas pendidikan dan guru mana yang layak mendapatkan sertifikasi. Sehingga pak, dana sertifikasi ini akan bermanfaat benar dan tidak ada lagi guru yang malas pak. Lalu, menurut usulan saya dalam misi kali ini, akan ada penilian berkala bagi para tenaga didik dengan melihat kinerja mereka. Bila tenaga kerja mereka menurun, maka sertifikasi dicabut dan dialihkan pada pihak lain yang lebih berkompeten dan layak. Untuk masalah penilainya bapak tidak usah khawatir, sebagai pengawas atau mandor bagi para guru, saya dan teman-teman lain akan dengan sepenuh hati membantu dan bekerjasama dengan bapak. Nanti kerjasama kita akan membentuk suatu agen rahasia pengawas serifikasi pak. Keren kan pak? Kita bisa blusukan tapi dengan topic yang baru, yakni blusukan dalam perbaikan mutu dan kualitas pendidikan. Keren sekali itu pak.


    Bapak, jangan beberkan surat ini kepada siapapun. Ini rahasia kita berdua pak, takutnya nanti kalau beber akan nada kecoa-kecoa yang nguping lantas membeberkan berita ini kepada khalayak ramai. Ini misi rahasia antara kita pak, bapak kan suka blusukan jadi nanti kita blusukan mengamati pendidikan di tempat tinggal saya pak.


    Jangan lupa pak, ini misi rahasia..!!!


    Wassalamualaikum Wr. Wb.



    Dari



    DIAJENG AYU PUTRI SUKANDI ARUM BUWANA


    Siswi SMAN 1 Sukodadi Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    1 komentar:

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Bagaimana kabarnya, Pak? Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top