728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Jumat, 13 Juni 2014

    [Surat Untuk Capres 2014] Bangkit dari Keterpurukan Diskriminasi

    Yth. Calon Presiden Republik Indonesia


    di


    tempat


    Assalamu’alaikum Wr. Wb.


    Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, CAPRES dan CAWAPRES RI yang saya banggakan, sebelunya izinkanlah saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang” nama saya Jum ‘atul Rizki Niansyah pelajar dari SMA Negeri 1 Sumedang. Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para kandidat CAPRES dan CAWAPRES RI.


    Wahai calon pemimpin masa depan bangsa, saya ingin menyampaikan beberapa hal mengenai diskrimanasi di negara kita ini. Diskriminasi sendiri memiliki arti pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Seiring berkembangnya diskriminasi di Indonesia hal ini, mengakibatkan keresahan bagi saya selaku pelajar. Salah satu contohnya kasus diskriminasi ras. Pada zaman dahulu ada yang namanya perbedaan antara kulit putih, coklat, dan hitam. Meskipun sakarang sudah tidak ada lagi perbedaan ras, tetapi sekarang bermunculan diskriminasi- diskriminasi lainnya, seperti diskriminasi terhadap hak, sosial, perlakuan, agama, lingkungan dan macam-macam diskriminasi lainnya.


    Wahai calon pemimpin masa depan bangsa, bukankah negara kita ini menjunjung tinggi kedamaian dan keadilan, tetapi terlihat jelas upaya untuk menjunjung tinggi kedamaian dan keadilan masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari cara pemerintah yang melakukan disriminasi baik secara langsung, maupun tidak langsung. Contoh diskriminasi dari hal yang paling kecil. Dari segi hal yang kecil yaitu, tidak memberikan pelayan yang baik terhadap masyarakat yang kurang mampu. Seringkali saya melihat pelayanan di RS hanya mengedepankan pasien yang memiliki “kantong tebal”, dan akhirnya masyarakat kecil diabaikan. Kasus lainnya juga kerap kali terjadi pada pelayanan masyarakat di tingkat RW, Kelurahan, bahkan Kecamatan jika masyarakat umumnya ingin mengurus surat-surat berharga seperti KTP, KK, akte atau hanya sekedar mengurus surat yang penting dari sekolah bagi pelajar. Terkadang pihak instansi tersebut cenderung lebih mengutamakan melayani orang-orang yang dikenalnya, atau lebih memprioritaskan mereka yang memberikan “uang pelicin” untuk mempercepat pembuatan surat-suratnya.


    Wahai calon pemimpin masa depan bangsa, selain itu pelajar pun terkadang terlibat dari kasus diskriminasi itu sendiri. Contohnya, pelajar SMK yang akan melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yaitu para siswa diberi kesempatan untuk mendapat pengalaman dan wawasan terjun ke dunia kerja secara langsung. Dalam prosesnya, siswa harus menjalani prosedur permohonan PKL pada perusahaan-perusahaan tertentu. Namun, hal ini juga mengakibatkan para siswa membayar kepada “orang dalam” agar mereka tetap bisa melakukan kegiatan tersebut. Karena dalam hal ini perusahaan tidak mau ambil repot.


    Wahai calon pemimpin masa depan bangsa, jika kita mengulas semuanya banyak sekali hal-hal yang harus kita perbaiki mengenai kasus diskriminasi ini. Mungkin tidak akan menjadi permasalah yang rumit apabila hal ini tidak merugikan orang lain. Tetapi, ini sudah sangat merugikan banyak orang terutama masyarakat yang kurang mampu. Diskriminasi-diskriminasi seperti ini seharusnya dihapuskan, mengingat negara kita merupakan negara yang berasaskan demokrasi pancasila, dan demokrasi adalah sistem yang menganut HAM sehingga setiap lapisan masyarakatnya mendapat hak yang sama. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan kesadaran dari semua pihak. Dan pemerintah sebaiknya melakukan pengawasan yang ketat terhadap instansi-instansi yang bertugas memenuhi layanan terhadap masyarakat. Kesadaran masyarakat diperlukan untuk menegakkan keadilan, dan mengeluarkan aspirasinya ketika diperlakukan tidak adil.


    Wahai calon pemimpin masa depan bangsa, saya sangat berharap dengan adanya pemimpin baru dapat merubah hal-hal tersebut kearah yang lebih positif. Serta tidak ada lagi kasus diskriminasi yang meresahkan, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu


    Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan. Semoga dengan surat ini perubahan terjadi untuk negara kita. Ini merupakan surat dari saya yang mewakili isi hati masyarakat diluar sana. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya.


    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



    JUM’ATUL RIZKI NIANSYAH


    Siswi SMAN 1 Sumedang Provinsi Jawa Barat

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Surat Untuk Capres 2014] Bangkit dari Keterpurukan Diskriminasi Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top