Kepada
Indonesiaku,
Surat ini kutujukan untuk negara dimana aku dilahirkan, negara dimana aku tinggal, negara yang sudah memberikanku kesempatan untuk mendapatkan perlindungan hak, Indonesiaku tercinta.
Salam sejahtera untuk kita semua,
Melalui surat ini, aku ingin menyampaikan pendapat pribadiku kepada masyarakat dan negaraku, Indonesia. Sebelumnya perkenalkan, namaku Stefina, aku seorang remaja biasa yang duduk di kelas 11 SMA. Sama seperti remaja lainnya, hobiku bermain, membaca, menggambar, dan masih banyak lagi. Jika tugas sekolah telah selesai kukerjakan, aku biasa duduk manis diatas sofa empukku dan menonton televisi. Terkadang, jika tidak ada saluran yang menarik, aku memilih menonton berita. Namun tidak enak rasanya bila melihat berita didominasi oleh orang orang yang memprotes kebijakan kebijakan pemerintah. Sebenarnya mengutarakan pendapat tidak masalah sama sekali, namun masyarakat harus mengerti bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kebaikan rakyat semata. Pemerintah pasti sudah memikirkanya matang-matang dan sudah memperkirakan hasil yang akan didapat. Tentunya hasil tersebut tidak bisa secara instan langsung didapatkan.
Aku pernah mendiskusikan hal ini dengan guru ekonomi di kelasku. Beliau memiliku janggut panjang terkadang suka mainkannya ketika mengajar. Jika saat itu terjadi, maka akan terdengar samar-samar suara orang menahan tawa di kelasku. Guruku pun akan tersipu malu, sangat lucu. Walau begitu, beliau orang sabar dan baik. Ia juga orang yang sangat kritis sehingga membuat kami semua semakin menyukainya.Guruku pun juga berpendapat sama denganku tentang masyarakat Indonesia. Guruku pernah berkata, masyarakat Indonesia terkadang tidak sabar akan hasil dari kinerja pemerintah. Padahal pemerintah sedang bekerja keras dan ‘berinvestasi’ untuk masa depan bangsa. Contohnya saja jika pemerintah memilih untuk membangun infrastruktur dan pendidikan. Maka infrastruktur tadi akan memperlancar kegiatan ekonomi dan pendidikan tadi akan menghasilkan generasi generasi penerus yang lebih cerdas.
Namun ada kalanya juga terkadang aku berfikir, para pejabat tidak bekerja dengan sepenuh hati mengabdi pada negara. Jika semua bekerja untuk rakyat, maka tidak ada yang namanya korupsi yang kerap kali terjadi di Indonesia. Kalau soal ini, aku mendukung penuh orang orang yang memprotes pemerintah karna hal tersebut jelas jelas tidak boleh dilakukan. Dana yang seharusnya bisa dipakai untuk pembangunan, sarana prasarana, dan perbaikan dan lain-lain diambil untuk kepentingan pribadi masing masing pajabat. Jumlahnya pun mungkin tidak akan habis tujuh turunan, bukan, seratus turunan jika uang tersebut diberikan untukku. Mungkin aku agak berlebihan, namun tidak ada kata-kata yang lebih tepat untuk menggambarkan betapa besar uang yang dikorupsi.
Aku bercita-cita menjadi dokter. Lebih tepatnya dokter anastesi. Dan setelah SMA jenjang yang akan kuhadapi adalah kuliah. Tahu kan bagaimana mahalnya kedokteran itu jika tak dapat beasiswa. Aku khawatir jika tak mendapat beasiswa maka aku tak bisa melanjutkan sekolah. Atau aku harus melanjutkan ke jurusan lain yang sama sekali tak kusuka. Pemerintah sebenarnya sudah mensubsidi biaya kuliah di Indonesia, namun pemerintah belum mendukung secara penuh sehingga biaya kuliah terasa mahal. Minggu lalu ada seminar disekolahku tentang sekolah ke luar negeri. Mengapa sekolah di luar negeri? Karena di beberapa negara di luar negeri pemerintahnya memberi subsidi penuh pada sektor pendidikan. Contohnya Jerman. Mahasiswa tidak perlu membayar sama sekali uang sekolahnya. Semua ini juga berkaitan pada korupsi. Dana yang bisa dipakai untuk memberikan lebih banyak bantuan di sektor pendidikan malah dikorupsi.
Namun dibalik itu semua, aku tetap cinta Indonesia. Jauh lebih banyak kebaikan yang dimiliki Indonesia dibanding keburukannya. Indonesia telah dianugerahi alam yang indah, budaya yang sangat beragam, banyaknya tumbuh-tumbuhan dan hewan yang menarik, iklim yang hangat, kuliner yang lezat, masyarakat Indonesia juga ramah, dan bekepribadian sangat menyenangkan.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menjadikan Indonesia kita lebih baik? Apa kita hanya bisa diam dan menunggu? Tidak! Cara paling simpelnya adalah dengan BELAJAR. Karena siapa tahu kitalah yang nantinya akan membuat kebijakan-kebijakan dan memberikan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan Indonesia, kitalah calon calon penerus bangsa. Jadi, jangan hanya mengkritik pemerintah saja, bertindaklah! Stop talking and do something. Karena perubahan dimulai dari diri kita sendiri.
Demikian surat dariku, terima kasih atas perhatiannya dan saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Salam dariku,
Stefina Nathania
Siswi SMAN 3 Surakarta Provinsi Jawa Tengah
0 komentar:
Posting Komentar