728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Senin, 19 Agustus 2013

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Untuk Indonesiaku Merdeka Dalam Kemerdekaan

                                                                                              19 Agustus 2013


     Kepada:


    Negaraku Indonesiaku


    Assalamualaikum.wr.wb


    Salam damai dan sejahtera


    Selamat ulang tahun kemerdekaan yang ke-68 saya ucapkan kepada negeri tercinta. Negeri elok dengan gugusan pulau dan kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke.  Negeri dengan kekayaan alam, budaya, dan keanekaragaman penduduk yang tak ternilai harganya. Negeri dengan keindahan, keelokan, dan keaslian alam yang dipuja banyak bangsa. Negeri dengan populasi penduduk terbanyak ke-4 didunia. Negeri dengan kumpulan sejarah yang membentuknya menjadi negeri yang besar. Dan Negeri dengan carut marut pemerintahannya.


    Kusampaikan kepadamu Negeriku.


    Aku hanyalah salah satu dari banyaknya anak bangsa yang mengharap kemurahan dan keramahanmu. Kukabarkan kepadamu betapa banyaknya generasi mudamu yang telah rusak, punah dan hilang pengharapan. Padahal mereka adalah tumpuan harapan bangsa. Mereka adalah Indonesia di masa depan. Ribuan, ratusan ribu, jutaan bahkan berpuluh juta anak Indonesia hidup dalam kesengsaraan, kemelaratan dan kesukaran. Jika mereka bisa bersuara, berbicara atau mungkin berteriak pastilah mereka akan menuntut hak mereka. Di mana negara berkewajiban atas kesejahteraan penduduknya. Bukan hanya berkewajiban atas kesejahteraan para petinggi negara yang dengan tak acuhnya saling memamerkan kekayaan.


    Wahai,Negeri tercinta.


    Lihatlah tunas-tunas yang melayu itu. Lihatlah mereka yang berjuang demi sebuah kata pendek banyak makna yaitu ”PENDIDIKAN”. Di manakah keadilan bisa didapati di negeri ini? Pertanyaan klasik dengan berjuta penjabaran jawaban yang tak kunjung memiliki penyelesaian. Bagaikan problematika yang diwariskan dari jaman nenek moyang hingga sekarang, masalah pendidikan menjadi masalah klasik yang tak pernah tuntas.


    Bisa kita renungkan bagaimana carut marutnya dunia pendidikan di Indonesia, melalui pro dan kontra pelaksanaan UAN 2013 silam. Pemerintah yang terkesan terburu-buru, tanpa perencanaan maupun pengkajian seolah mengesampingkan dampak negatif yang mungkin terjadi. Bagaimana bisa negara yang terkenal kaya ini menyediakan LJK dengan kertas yang bahannya tak lebih baik dari kertas buram murahan. Kemanakah uang negara yang dialokasikan untuk pendidikan? Uang negara dengan jumlah digit yang saking banyaknya mungkin sampai-sampai saya tak bisa membacanya. Apakah tak terlintas dibenak mereka jika nasib generasi muda Indonesia tengah bergantung pada selembar kertas tersebut? Sungguh pendidikan dinegeri ini penuh polemik. Di mana seorang tuan rumah menjadi pengemis di negeri sendiri. Di mana karya anak bangsa tak diakui, karena ego yang terlalu tinggi. Di mana produk asing menjadi tuan rumah dan produk sendiri menjadi tuan rumah negara lain. Ironis memang tetapi semua serba mungkin di negeri.Semua serba berkebalikan.


    Negeriku yang Merdeka


    Ke-68 tahun sudah kau merdeka namun bagi kami kemerdekaan masih jauh di ambang mata. Pernah suatu saat saya bertemu dengan orang yang mungkin terlalu polosnya menguraikan apakah itu yang dimaksud kemerdekaan? Dia menjawab ”Kalau buat saya merdeka itu bila Soekarno Hatta berbaris rapi di dompet saya, tetapi jika yang berbaris masih Kapitan Patimura berarti itu masih harus berjuang belum merdeka.” Jawaban yang akan membuat kaget siapapun yang mendengarnya tapi itulah kenyataan. Masih banyak hal-hal yang harus dievaluasi dan tentunya dengan pekerjaan rumah yang menumpuk harus membuat bangsa dan negara ini semakin dewasa dalam menentukan sikap.


    Harapanku Padamu


    Kemajuan dan kemakmuran suatu negara merupakan tanggung jawab bersama. Saya pun merasa bertanggung jawab terhadap negara, terlebih saya merupakan generasi Indonesia di masa mendatang. Saya tidak tahu apakah harus bangga atau malu dengan negara saya. Meskipun terkadang saya berfikir “Kenapa saya harus terlahir di sini?” Namun jauh di lubuk hati yang paling dalam saya mulai mencintai bangsa ini. Kenapa saya harus marah pada bangsa ini, negara ini. Bukankah saya hidup di negara ini, minum airnya, tinggal di tanahnya, berpijak di dalamnya, makan apa yang ada di sini. Sayalah yang seharusnya berterima kasih pada bangsa ini. Dan saya berharap semoga Indonesia bisa menjadi bangsa yang merdeka dalam kemerdekaannya. Saya berjanji akan membuatmu bangga. Akan mengharumkan namamu. Memberikan yang terbaik untuk Ibu Pertiwi. Demi kemajuanmu dan kelestarianmu.


    Demikian suratku untukmu. Segala keluh kesah dan pengharapanmu padamu. Negeri tercintaku Indonesia semoga kau berjaya.


    Dirgahayu Indonesiaku


    Dari:


    Anakmu


    Nurul Hidayah


    Siswi SMAN 1 Boyolangu, Tulungagung – Jawa Timur



    Info lengkap lomba silakan klik di sini

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    1 komentar:

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Untuk Indonesiaku Merdeka Dalam Kemerdekaan Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top