728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Senin, 19 Agustus 2013

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Semuanya Bukan Salahmu

    Kepada Negaraku Republik Indonesia


    Salam merdeka dan selamat ulang tahun


    Negara Republik Indonesia yang aku hormati dan cintai. Untuk merayakan ulang tahunmu yang ke 68 tahun aku tidak bisa memberimu apa-apa. Aku hanya bisa menulis sepucuk surat yang aku tujukan untukmu. Satu hal yang paling utama dalam surat ini aku ingin berterima kasih kepadamu. Di bawah naunganmu aku terlahir, tumbuh dan berkembang. Aku juga ingin meminta maaf, maaf karena aku sering melupakan kebaikanmu. Aku ingin menanyakan kabarmu. Tapi aku tahu kau pasti berkata bahwa kau baik baik saja. Kalau kamu berkata demikian aku yakin kamu berbohong. Aku yakin kamu sedih ya kan? kamu terluka? Terluka dan sedih karena kami, rakyatmu.


    Maaf karena selama ini kami sebagai rakyatmu hanya bisa mengeluh dan mengeluh, membandingkanmu dengan negara lain yang lebih sejahtera.


    Maaf karena selama ini kami selalu menyalahkanmu.


    Maaf selama ini kami sudah menyakitimu dengan saling menghancurkan. Padahal kami satu bangsa.


    Maaf karena kami tidak memikirkan bagaimana perasaanmu bila seandainya kamu mendengar cacian dan keluhan yang kami ucapkan.


    Tapi akhirnya aku sadar. Semua hal buruk yang kami ucapkan tentang dirimu bukanlah kesalahanmu. Itu semua salah kami, kami generasi penerus kemerdekaan yang tidak bisa menjagamu, kami yang tidak bisa merawatmu hingga semua hal buruk itu menimpamu. Kami yang mengutamakan ego kami tanpa melihat keadaanmu.


    Indonesia adalah negara yang kaya, negara yang kuat.


    Kamilah yang membuatmu lemah, kamilah yang membuatmu menangis, kamilah yang membuatmu miskin. Lalu kami juga yang menyalahkanmu.


    Kami bahkan tidak sadar bagaimana sulitnya usahamu terbebas dari belenggu penjajahan.


    Tapi kamu tidak pernah menyalahkan kami, kau selalu sabar mengurus kami.


    Kami yang bahkan tidak pernah ingat mengucapkan “terima kasih” atas segala pengorbananmu.


    Kami yang tidak pernah peduli, bahkan menganggap upacara bendera adalah hal yang menyusahkan. Padahal tugas kami hanya berdiri, sementara kau dulu harus berperang dengan memikul senjata, mengorbankan darah dan air mata demi memperoleh kemerdekaan.


    Kau pasti merindukan merekakan? Para pahlawan dan rakyat yang sangat mencintaimu. Yang rela mengorbankan nyawa mereka demi nusa dan bangsa.


    Aku sungguh ingin menjadi seperti mereka. Tapi aku belum bisa berbuat apapun demi bangsa Indonesia.


    Aku tahu Indonesia sudah berjuang keras demi kami. Walau cacian dan keluhan kami yang selalu kau terima tapi kau selalu berjuang.


    Kau selalu berjuang keras meskipun ditindas, dikejar hutang, dihina, dan dicaci.


    Pasti sangat sulit melapangkan hati dari keraguan dan hinaan rakyat sendirikan?. Tapi aku yakin kau bisa melawati itu dan terus melangkah kedepan meskipun semua orang ragu kau akan berhasil atau tidak.


    Aku heran kenapa masih banyak orang yang meragukanmu? bukankah kau sudah membuktikan kehebatanmu?. Saat ada bencana besar, Indonesia masih bisa bangkit. Pemerintahan runtuh, Indonesia masih tetap ada. Dipecah belahpun, Indonesia dengan sendirinya akan kembali bersatu.


    Bukankah itu hebat? Tapi kenapa masih banyak orang yang tidak bisa melihat kehebatanmu?.


    Tapi ingatlah satu hal Indonesiaku dibalik semua orang yang meragukanmu aku yakin masih ada orang orang yang mendukungmu. Mungkin hanya segelintir orang yang percaya, mendukung, dan hanya sedikit orang yang peduli jika Indonesia terluka. Tapi, sedikit orang itu, aku yakin, mereka berusaha menolongmu berusaha untuk mengobati luka lukamu.


    Suatu saat nanti, aku yakin, Indonesia akan jadi negara yang makmur dan sejahtera. Semuanya akan mencintaimu, seperti aku mencintaimu.


    Bahkan meski banyak yang selalu menghinamu, aku sudah bahagia terlahir sebagai warga Indonesia seperti ini. Terima kasih dan maaf negaraku Republik Indonesia.


    Surat ini hanya pandanganku tentang permasalahan yang sedang kau hadapi. Kalau ada kata dan kalimat yang menyinggung mohon dimaafkan. Terima kasih.


    Minggu 18 Agustus 2013


    A. A Sagung Ratu


    Siswi SMPN 2 Denpasar - Bali



    Info lengkap lomba silakan klik di sini


     

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    2 komentar:

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Semuanya Bukan Salahmu Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top