728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Sabtu, 31 Agustus 2013

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Antara Ada dan Tiada

    Kepada; Pemuda Terlantar Indonesia


    Assalamu’alaikum Wr.Wb.


    Salam “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Kawanku sebangsa dan setanah air, utamanya kalian yang masih bertarung dengan “keadilan sosial”. Bagi kalian yang masih  hobi memungut sampah, mengamen, bahkan rela menadahkan kedua tangan untuk mendengar suara beberapa koin jatuh ke tangan kalian. Sudahkah kamu memaknai benar isi dari Pancasila?


    Mungkin sebagian besar dari kalian berfikir, “Ah, buat apa? Toh hidupku sudah diberi pondasi kebodohan yang kekal”.


    Apa itu yang kalian sebut pembelaan? Menyedihkan sekali mendengarnya, kawan. Memang kalian lahir di atas tanah kumuh, sejauh mata memandang hanya ada gundukan sampah. Hidup bebas bersama dengan mereka yang berpenyakit akut dalam konteks ‘masa depan’. Tidakkah kalian sadar, tanah kumuh nan kotor itu adalah tanah airmu yang juga tanah airku. Relakah bila tanah kelahiranmu itu masih berbentuk kubangan lumpur hitam penuh bibit penyakit kebodohan yang abadi dan masih nampak hingga kau masuk ke liang lahat?


    Tumbuhkan sikap mendongkrak terhadap ketidakpastian. Entah bagaimanapun caranya itu, aku sebagai kawanmu selalu yakin kau punya segala cara. Karena kalian dilahirkan dalam situasi yang berat dan butuh tenaga ekstra untuk memenuhi segala aspek kehidupan dunia yang makin mengglobal saat ini. Bangsa Indonesia tidak butuh wajah memelas kalian, bangsa Indonesia juga tidak memandang status sosial kita para kaum muda. Dia hanya butuh semangat kalian. Semangat untuk merubah tanah kelahiran yang awalnya kumuh berantakan dan tak tertata menjadi sebuah tanah yang pantas dihuni oleh manusia ciptaan Tuhan, termasuk kalian. Jika semangatmu saja antara ada dan tiada, mana bisa hal itu mampu meningkatkan taraf hidupmu. Jika kalian hanya berhenti pada titik kepuasaan yang tidak normal, maka bisa dikatakan bahwa kalian tidak pernah mempunyai impian. Kalian hanya menganggap kehidupan seakan tidak ada resiko tinggi yang harus dipatahkan demi kelangsungan hidup yang lebih bermakna. Itu dapat dilihat dari profesi yang kalian jalani di masa depan.


    Gunakan pancingan keterbatasan itu untuk memajukan bangsa Indonesia di kancah internasional. Hal itu akan merubah pandangan hidup kalian untuk masa depan. Pemerintah sudah bersusah payah membuat Undang Undang Pasal 34 Ayat 1 dan 2 yang bertuliskan “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara (1) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan (2).”


    Peraturan tersebut memangnya untuk apa? Ya untuk kita sebagai generasi muda. Pasal itu juga bisa memengaruhi APBN guna penyelenggaraan sarana prasarana pada tiap bidang kehidupan. Sarana prasarana tersebut juga akan kembali pada kita sebagai generasi muda untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin.


    Yah, begitulah sepucuk surat yang ingin aku tujukan padamu kawan, para pemuda bangsa yang pertama kali disatukan lewat Sumpah Pemuda tahun 1928. Jangan sia-sia mereka yang dulunya telah berikrar demi menyatukan pemuda-pemudi NKRI. Salam semangat demi membangun Indonesia yang lebih hebat dari sekarang. Karena kita adalah calon pemimpin bangsa di kemudian hari. Tanamkanlah rasa semangat yang benar-benar kuat, selama yang ingin kalian tuju itu adalah hal yang baik.


    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


     


     


    Arifatus Hikmah Rusmanansari


    SMA Negeri 2 Lamongan - Jawa Timur



    Info lengkap lomba silakan klik di sini















    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Antara Ada dan Tiada Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top