Majalengka, 28 Agustus 2013
Yth, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh
Bapak Presiden yang baik,
Sebelumnya, saya mengucapkan banyak terimakasih karena Bapak telah bersedia menyempatkan diri disela-sela kesibukan Bapak, untuk melihat dan membaca sebagian pendapat dan pikiran saya yang tercurah dalam tulisan saya ini. Walaupun saya tahu bapak jarang tidur. Itu terlihat dari kantung mata Bapak yang semakin mengkerut. Yang sering ku lihat di Televisi.
Perkenalkan pak, saya Tutik Lestari. Kelas IX SMP. Saya ingin mengungkapkan pendapat saya lewat surat kecil ini kepada Bapak.
Saya memberanikan diri dengan tanpa keraguan untuk mencurahkan pikiran saya kepada Bapak. Walaupun banyak kekurangan. Semoga bapak memakluminya.
Saya sangat kagum kepada Bapak, walaupun Bapak mempunyai permasalahan. Bapak tetap tenang menghadapinya. Itu terlihat dari wajah Bapak dihadapan layar Televisi ketika Bapak menyampaikan pidato.
Saya juga sangat kagum kepada Bapak, karena Bapak telah merelakan sisa kesenangan Bapak untuk bisa bersedia bertanggung jawab kepada seluruh rakyat Indonesia selama kurang lebih sembilan tahun ke belakang.
Berawal dari lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Indonesia semakin bangkit dari penjajahan dan dari keterpurukan. Kemudian tahun demi tahun berlalu, Indonesia semakin merdeka dengan para pemimpin yang bijaksana. Berawal dari Ir. Soekarno, digantikan oleh Pak Soeharto. Hingga tiba saatnya reformasi digelar para pemimpin bergoyang, untuk mencari kesempatan dalam kesempitan, untuk mencari keberuntungan dalam keterpurukan, dan untuk mencari kesenangan dalam penderitaan rakyat.
“Para pemimpin bergoyang”, mengatur tangan untuk tidak kelihatan orang. Supaya leluasa mengambil yang bukan haknya. Lebih sering rakyat Indonesia menyebutnya, “KORUPSI”. Beberapa atau puluhan pemimpin, atau mungkin ratusan pemimpin terjerat korupsi. Seperti Gayus Tambunan, Angelina, dls. Begitu banyak pemimpin di Indonesia yang terjerat korupsi. Hingga negeri ini menjadi salah satu negara terkorupsi di Dunia. Padahal dahulu, pemimpin Indonesia tidak mengenal korupsi. Mereka jujur, dan mereka amanah. Seperti Ir. Soekarno.
Memang saya juga bukan orang yang benar untuk mengatur uang, tapi setidaknya calon pemimpin dan pemimpin rakyat harus lebih bisa mengatur uang, juga tangan dan hatinya. Saya berharap kepada bapak dan seluruh pemimpin-pemimpin yang berada di Senayan maupun di seluruh Indonesia bisa menjadi para pemimpin yang bersih, jujur, dan adil.Sehingga rakyat Indonesia bisa mendapatkan haknya. Dan saya berharap Indonesia kelak menjadi negara maju.
Mungkin hanya ini saja yang dapat saya sampaikan kepada Bapak. Apabila ada kesalahn mohon Bapak dapat memakluminya, karena saya hanya seorang pelajar kelas IX SMP yang masih belajar Sastra, dan ingin membuat surat kecil untuk Bapak.
Wassalam..
Salam Hormat Saya,
Tutik Lestari
SMPN 2 Jatiwangi, Majalengka - Jawa Barat
Info lengkap lomba silakan klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar