728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Minggu, 01 September 2013

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Bukan Sekadar Kisah Perjuangan

    Pangkalpinang, 30 Agustus 2013


    Kepada sahabat – sahabatku, seluruh pelajar Indonesia


                Sebelum menyampaikan isi surat ini, saya ingin menyapa sahabat semua dan memperkenalkan diri. Apa kabar? Bagaimana dengan sekolah kalian? Saya harap kalian semua baik – baik saja di bawah perlindungan-Nya dan begitu juga dengan sekolah kalian. Saya Adele, seorang pelajar seperti sahabat semua. Hari ini saya ingin membagikan pendapat – pendapat sederhana saya.


                Sahabat - sahabat, umur Indonesia sekarang telah lebih dari setengah abad, yakni 68 tahun. Saya yakin sahabat tahu betapa besar pengorbanan dan kerja keras pahlwan – pahlwan dalam upaya mengusir penjajah dari tanah kita. Semuanya dilakukan hanya untuk memperoleh kemerdekaan. Ya kemerdekaan! Pahlwan – pahlwan bangsa kita rela mempertaruhkan nyawa mereka sendiri demi melawan penjajahan. Apakah kemerdekaan seharga dengan nyawa – nyawa pahlwan yang gugur? Jawabannya tentu saja seharga. Jika tidak seharga, tidak akan ada pahlawan – pahlwan yang rela gugur demi tanah air kita, Indonesia. Dan berapakah harga nyawa manusia? Sahabat tahu kalau nyawa manusia tidak dapat dinilai harganya. Itu berarti kemerdekaan Indonesia juga tidak dapat dinilai harganya.


                 Kebenaran membuktikan bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka saat ini. Indonesia belum bisa melepaskan diri dari korupsi, kemiskinan dan keterbelakangan. Padahal Indonesia dari dulu sampai sekarang adalah negara yang kaya raya. Kaya akan rempah – rempah, sumber daya alam, kebudayaan, makanan, bahasa, flora dan fauna. Sahabat juga pasti tahu kalau Indonesia sangat terkenal akan keindahan alamnya. Dari manakah sebutan “Zamrud Khatulistiwa” berasal kalau bukan dari kecantikan negara kita?


                Kita sebagai pelajar Indonesia sering menambah permasalahan bangsa ini dengan tawuran, lebih memilih bermain game online ketimbang belajar, menggunakan obat – obat terlarang dan kebut – kebutan di jalan. Sungguh merupakan kenyataan yang pahit!


                Kitalah pengganti pahlwan – pahlawan bangsa yang gugur untuk memperoleh kemerdekaan sepenuhnya. Dengan bersenjatakan ilmu ditambah rasa nasionalisme dan patriotisme, kita dapat mewujudkan kemerdekaan yang sesungguhnya. Tentu kita bisa! Bahkan Presiden pertama kita, Soekarno berkata,”Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Kita sekarang bukan hanya sekadar pelajar, tetapi kita adalah generasi penerus bangsa. Beban yang kita tanggung tidak ringan. Banyak permasalahan dan hutang yang harus ditanggung oleh generasi kita, tetapi itu tidak berarti kita harus takut dalam menghadapi semuanya. Kita harus berani dan tangguh. Selain itu, kita harus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sepenuhnya seperti pahlawan – pahlawan kita memperjuangkan kemerdekaan dulu.


                Mungkin surat saya akan berakhir hanya dalam beberapa kalimat lagi, tetapi kisah perjuangan pahlawan – pahlawan kita yang ada dalam sejarah belum berakhir, kitalah yang akan melanjutkan kisah tersebut. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tuliskan untuk sahabat – sahabat semua, tetapi kisah sebuah perjuangan dan kemerdekaan tidak akan habis untuk diceritakan.


                Biarkanlah dalam surat ini saya mengucapkan terima kasih kepada sahabat – sahabat yang telah berprestasi. Terima kasih karena telah mengharumkan nama Indonesia. Saya yang juga merupakan seorang pelajar, bangga kepada sahabat semua. Saya dengan sabar akan menantikan kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya.



    Sahabat barumu,



    Adele Valeria           


    SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Bangka Belitung



    Info lengkap lomba silakan klik di sini




    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    6 komentar:

    1. Judul yang menarik dengan keteraturan di setiap kalimat membuat saya mengerti apa yang ingin disampaikan Adele. Tepatnya saya sangat tersentuh di paragraf 5. Saya sebagai seorang pelajar merasa bangga terhadap pahlawan-pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, tetapi saya sadar saya sendiri belum sepenuhnya berjuang untuk bangsa kita ini. Terima kasih Adele atas suratmu, sahabat barumu, Stella.

      BalasHapus
    2. Hai Adel,
      Perkenalkan saya Thu saya sangat senang bisa membaca naskah Adel. Saya harap dengan naskah yang Adel buat pelajar" di Indonesia menjadi sadar akan jasa" Pahlawan terdahulu dan pelajar" sekarang bisa menjadi pahlawan buat Indonesia sekarang dan di masa depan.
      pesan buat Adel semoga menang dalam lomba ini.
      Semangat!!

      BalasHapus
    3. terimakasih, suratnya begitu menyentuh :')

      BalasHapus
    4. Saya sebagai seorang yang bukan generasi muda lagi merasa sangat senang bisa merasakan semangat generasi muda dari sang penulis. Untuk generasi muda penerus bangsa, maju terus pantang mundur!

      BalasHapus
    5. Terlihat sekali kamu sangat baik merangkai setiap kata per kata, dan aku suka dengan inti suratmu yang berbobot.

      BalasHapus

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Bukan Sekadar Kisah Perjuangan Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top