728x90 AdSpace


  • Terbaru

    Selasa, 03 September 2013

    [Peserta Lomba Menulis Surat] Alam Indonesiaku, Bagaimana Nasibmu?

     Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


                    Marilah kita senantiasa mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmatnyalah kita semua masih diberikan kenikmatan  dan keindahan alam Indonesiaku ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini , tak lupa kuucapkan rasa bahagia atas bertambahnya umurmu; Dirgahayu Republik Indonesiaku yang ke-68. Semoga tetap selalu jaya, sejahtera, rukun dan damai.


                    Alam Indonesiaku, bagaimana nasibmu?


                    Semoga engkau baik-baik saja, dan senantiasa terjaga kelestarian alamnya.


                    Indonesiaku, entah kenapa hampir setiap hari cuacamu begitu panas tak karuan. Kata orang tua dan guruku, kau adalah negeri khatulistiwa, dengan beriklim tropis. Ada musim panas dan hujan, keduanya teratur saling bergantian. Tetapi itu tadi, kenapa cuacamu kini sudah tak bersahabat, tak karu-karuan?


                    Ada yang bermasalahkah denganmu, alam Indonesiaku? Jangan-jangan kelestarianmu sudah rusak? Mohon maaf sebelumnya, bukan aku tak tahu dan tak mau menjaga kelestarianmu, tetapi memang terlalu licik oknum-oknum yang merusak. Aku sudah lama tahu jika kondisimu semakin rusak.


                    Di zaman yang semakin modern ini, mengapa alam Indonesia semakin rusak? Apakah karena banyaknya investor asing yang membeli hutan, lalu menggantinya dengan bangunan? Tidak begitu kan seharusnya? Masih ada banyak cara lain untuk membangun gedung-gedung yang mewah atau pabrik-pabrik, tanpa merusak alam?


                    Aku miris melihatnya. Dulu, kulihat gunung Gempol, sebuah gunung indah di dekat rumahku masih utuh, tapi sekarang sudah hampir rata. Dulu, Indonesia ini ditetapkan sebagai jantung dunia, karena hutannya yang lebat, tapi sekarang jantungnya dunia itu sudah semakin punah. Punah oleh penebangan-penebangan hutan yang semakin liar. Aku ilustrasikan dari 100% hutan di Indonesia, hanya 40% yang masih tersisa sampai sekarang. Aku tidak tahu di tahun berikutnya atau 50 tahun kemudian, apakah masih bisa kumelihat alam hutan Indonesiaku ini?


                    Aku hanya aneh, bukankah Allah menyuruh kita untuk menjaga kelestarian dan keindahan alam ini, dan semua isi yang terkandung di dalamnya? Tapi mengapa manusia malah merusaknya? Na’uzubillah, mungkin ini yang dinamakan kufur nikmat. Sesungguhnya orang yang seperti itulah yang akan mendapatkan azab yang sangat berat.


                    Semoga kita semua tidak termasuk orang seperti itu. Aamiin.


                    Maka, melalui suratku inilah, harap dan do’aku tertuju pada Allah untuk alam Indonesiaku.


    -          Semoga diumurmu yang ke-68 ini engkau selalu jaya!


    -          Terjaga kelestarian alamnya.


    -          Makmur, semua masyarakat mampu berpenghasilan tanpa ada yang menganggur.


    -          Dan semoga kehidupan di Indonesia ini senantiasa tentram dan damai.



    Aamiin … Aamiin … Aamiin … Ya Rabb al-‘Alamiin.


                    Terakhir untuk teman-teman dan seluruh masyarakat bangsaku; tanamlah satu pohon saja karena hasilnya akan dinikmati sampai kelak anak cucu kita di hari esok.


                    Sekian surat dariku untukmu alam dan Indonesiaku.



    Salam lestari!


    Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.



    Mas’udah


    SMK Al-Biruni Ciwaringin, Cirebon-Jawa Barat



    Info lengkap lomba silakan klik di sini





    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Peserta Lomba Menulis Surat] Alam Indonesiaku, Bagaimana Nasibmu? Rating: 5 Reviewed By: Jingga Media
    Scroll to Top