Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam kenal, saya Chintia Arifa Priyanti dari Yogyakarta, mengirim suara hati ini untuk seluruh warga negara Indonesia J Suara hati yang mungkin hanya tetap akan di dalam hati bila tidak ada kesempatan seperti ini.
Korupsi, hal itulah yang pertama kali ingin saya sampaikan. Korupsi di Indonesia kini semakin menjadi-jadi, baik dari pejabat tinggi negara, pejabat daerah, pegawai, individu (masyarakat), bahkan penegak hukum yang seharusnya menegakkan keadilan dan kebenaran ikut andil dalam hal yang jelas-jelas melanggar hukum. Tapi tidak hanya pejabat yang korupsi yang bersalah, melainkan juga seluruh warga negara indonesia. Hal yang besar akan muncul dari hal yang kecil, itulah korupsi. Berawal dari kebiasaan masyarakat indonesia yang kurang memperhatikan kejujuran dan melakukan kecurangan, bahkan dalam lingkungan sekolah. Jadi saya berharap seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya berunjuk rasa untuk menentang korupsi, namun juga mengaplikasikannya dengan bersikap jujur.
Kedua adalah kinerja pemerintahan. Pemerintah hendaknya lebih memajukan Negeri secara optimal. Pemerintahan dapat diibaratkan rangkaian listrik yang terhubung dan apabila terpisah atau terputus, tidak akan bekerja. Setiap bagian pemerintahan hendaknya saling bekerja sama baik dari pemerintahan sebelumnya sampai pemerintahan yang sekarang . Banyak suara seperti “Setiap ganti pemerintahan, ganti kebijakan” terdengar. Kebijakan baru memang penting untuk dilakukan karena waktu dan keadaan selalu berubah. Namun tidak ada salahnya untuk menyelesaikan dan mengoptimalkan yang sebelumnya terlebih dahulu. Dengan begitu kebijakan-kebijakan yang sebelumnya telah dilakukan tidak menjadi sia-sia. Selain hal itu, pemerintah juga hendaknya memikirkan dampak yang timbul dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan. Misalnya kebijakan penerimaan BLT. Kebijakan itu memang baik karena diniiatkan untuk membantu warga,namun kebijakan tersebut justru menjerumuskan warga dalam kemalasan dan ketergantungan dengan adanya BLT. Pepatah Cina pernah mengatakan " Jangan memberi Ikan jika kita ingin mereka bisa makan untuk besok dan seterusnya, beri Kail dan ajari mereka cara mendapatkan ikan, supaya mereka bisa menggunakan untuk keperluan hidup mereka. Pemerintah sebaiknya menggunakan filosofi di atas sebelum membuat suatu kebijakan seperti BLT. Pemerintah lebih baik memberi mereka modal untuk bekerja dan memberikan pelatihan yang mendukung pekerjaan mereka sehingga mereka akan terus berkarya dan berkembang
Di samping pemerintahan yang dijalankan, kesadaran masyarakat juga merupakan faktor penting untuk menentukan masa depan bangsa. Dapat kita lihat, bahwa kita sering menyalahkan pemerintah yang tidak bisa memimpin negeri dan telah gagal memajukan serta mensejahterakan bangsa dan negara. Namun sebenarnya kitalah yang telah gagal membawa negeri ini menjadi negara yang makmur dan sejahtera. Pertanyaan-pertanyaan yang sering terbesit di benak setiap warga, seperti “Kapan Indonesia maju, padahal sudah sekian lama merdeka?”,” Kapan Negeri ini bisa seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Cina, dan seterusnya?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan terjawab apabila kita hanya terus mengeluh. Lihatlah negeri Jepang. Jepang merupakan negara maju terbersih dan terarur. Bagaimana mereka berhasil menjadi negara yang seperti itu? Selain pemerintahannya, masyarakat juga mendapat andil besar dalam mencapai keberhasilan tersebut. Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang tertib dan taat peraturan, selalu menjaga kebersihan, menghormati orang lain serta menghargai kejujuran. Dengan masyarakat yang seperti itu, pemerintah tidak akan kesulitan untuk menata negara, memajukan bangsa, dan menjadikan negaranya menjadi salah satu negara hebat di dunia walaupun memiliki keterbatasan dalam sumber daya alam. Namun, kita, rakyat Indonesia, yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dan sumber daya manusia yang sangat banyak, telah melakukan apa? Apa yang telah kita usahakan untuk memajukan bangsa ini? Seperti yang telah kita lihat di media informasi, banyak terjadi kasus betrokan massa, tawuran pelajar, kerusuhan, pelanggalaran lalu lintas,dan lain sebagainya. Apakah hal itu dapat mendukung kemajuan bangsa? Tidak, jawaban itulah yang tepat. Bagaimana pembangunan negeri ini dapat berjalan dan berkembang dengan lancar jika masyarakatnya melakukan kerusuhan dengan merusak fasilitas umum yang telah dibangun? Janganlah pernah menyalahkan pemerintah atas semua kemajuan yang tidak tercapai, karena sebenarnya kitalah yang telah menghambat kemajuan itu dengan perilaku-perilaku seperti itu.
Jadi untuk seluruh warga negara Indonesia, pejabat pemerintahan, masyarakat, dan teman-teman pelajar saya berharap kita bersama-sama memulai dari sekarang untuk selalu menyadari bahwa kitalah yang harus melakukan sesuatu untuk negara kita, dan bukan sebaliknya. Tanpa adanya kesadaran diri sendiri, negeri ini tidak akan seperti yang kita semua harapkan. Teruslah berkarya untuk memajukan bangsa dan selalu cintailah Indonesia ! J
Sekian, mohon maaf apabila ada salah kata. Terima kasih…
Assalamu’alaikum wr.wb.
Chintia Arifa Priyanti
SMA Negeri 1 Wonosari, Gunung Kidul - DI Yogyakarta
Info lengkap lomba silakan klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar