Kepada
Seluruh masyarakat Indonesia
Hai negriku yang permai apakah engkau juga merasakan sedih yang diriku rasakan? Dulu engkau begitu indah dan sejuk layaknya negri yang sangat suci tanpa sentuhan apapun. Tapi kini? Seolah-olah semuanya berubah menjadi terbalik. Negriku yang dulu adalah negri yang sejuk dan indah tapi kini semuanya menjadi seperti sesuatu yang tidak dipedulikan. Pohon-pohon yang sejuk, sawah-sawah yang indah kini telah menjadi ribuan rumah, pembakaran hutan secara liar, pemburuan hewan secara besar-besaranan semua itu akibat ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Kini Ibu Pertiwi sedang bersedih karena melihat semua ulah manusia yang sangat keterlaluan dan hanya memikirkan kebahagiaannya sendiri tanpa mau melihat dan memikirkan keadaan yang ada di sekitarnya dan berbuat semena-mena.
Negara kita memang sudah merdeka 68 tahun yang lalu tetapi kita salah bahwa kita mengatakan semua warga Indonesia sudah hidup bahagia. Kita hanya memandang semua itu sebelah mata tanpa kita sadari bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang masih hidup di garis kemiskinan yang bisa di artikan jauh dari kebahagiaan. Mereka bekerja membanting tulang dan sekeras tenaga hanya untuk mendapatkan sesuap nasi, apapun akan mereka lakukan hanya demi makanan. Apakah kita hanya diam saja melihat saudara-saudara kita hidup seperti itu? Kembali lagi kepada diri kita sendiri, memang tanpa kita sadari kita hanya mementingkan diri kita sendiri tanpa memperhatikan saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita. Dimana hati nurani kita untuk saudara-saudara kita? Coba kita resapi bagaimana jadinya bila kita di posisi mereka? Kita baru bisa memahami dan merasakan apa yang saudara-saudara kita rasakan dengan begitu kita dapat mengerti arti sebuah kehidupan bila kita berada di posisi mereka yang hidup dengan keterbatasan ekonomi dan kemungkinan kecil mereka merasakan sebuah kebahagiaan yang saat ini dapat kita rasakan.
Merdeka bagi bangsa Indonesia tetapi bukan berarti merdeka bagi saudara-saudara kita yang masih hidup dengan keterbatasan dan tidak seharusnya mereka rasakan. Memang seharusnya saudara-saudara kita tidak merasakan itu semua tetapi karena ulah para koruptor saat ini yang memang benar-benar tidak mempunyai hati dan tanpa dosa mereka seenaknya sendiri menggunakan uang yang banyak jumlahnya yang seharusnya untuk rakyatnya tetapi mereka menggunakan itu semua untuk kepentingannya dan kebahagiaan mereka sendiri. Apa mereka memang tidak melihat atau acuh terhadap rakyatnya yang hidup tidak selayaknya seperti saudara-saudara kita yang hidup dalam kemiskinan? Entah apa itu alasannya tetapi mereka benar-benar kejam dan tidak adil! Apa salah saudara-saudara kita sehingga mereka di perlakukan seperti ini? Apa yang sebenarnya mereka inginkan sehingga mereka berbuat setega itu? Tidak seharusnya mereka berbuat seperti itu, kita semua membutuhkan keadilan yang rata tanpa membeda-bedakan. Kapan di negara kita ini akan ada pejabat yang bisa berbuat jujur bagi kehidupan rakyatnya supaya kita bisa hidup dalam keadilan dan kesejahteraan.
Siapa yang harus kita jadikan panutan di negara ini? Sedangkan orang-orang yang penting di negara kita saja tidak berlaku selayaknya seorang pejabat yang benar dan baik terhadap rakyatnya. Bagaimana negara kita bisa menjadi negara yang maju dan menjadi contoh bagi negara lain jika rakyatnya masih di perlakukan seperti ini? Sebenarnya banyak anak Indonesia yang kreativitasnya sangat tinggi, banyak kebudayaan dan kesenian yang kita miliki. Akan tetapi karena banyak dari rakyat kita acuh, semua itu tidak bisa dikembangkan dan bahkan sampai-sampai diakui oleh negara lain karena kita tidak mau melestarikannya. Padahal bila kita mau melakukan itu semua, kita sendiri yang menjadi bangga dan bisa memperkenalkan budaya kita di negara lain. Apakah itu tidak menjadikan sebuah kebanggaan tersendiri bagi kita? Tapi sayangnya semua itu belum bisa terwujud.
Sungguh sangat sedih dan kecewa bila melihat negara kita yang seperti ini. Apa yang seharusnya kita lakukan agar dapat hidup dengan kebahagiaan yang setara dengan yang lainnya? Bukan seperti ini, hidup yang jauh dari arti kemerdekaan! Namun suatu saat nanti saya yakin, kehidupan akan lebih damai dan sejahtera seperti yang kita harapan selama ini.
Negriku yang menangis dan berduka
Fransisca Ina Rochana.
SMK Kristen Gergaji, Semarang - Jawa Tengah
0 komentar:
Posting Komentar