Add caption |
Jatiwangi, Mading Sekolah
Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi Kabupaten Majalengka yang menaungi lembaga pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK), Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan SMA Islam menggelar acara pementasan seni tradisi kepesantrenan guna dipersembahkan kepada seluruh siswa dan santri baru. Jum’at (2/8).
Di antara kesenian pesantren yang dipentaskan adalah sebuah pertunjukkan seni akrobat yang dilakukan oleh para santri senior. Seni akrobat tersebut merupakan semacam kesenian debus yang terdapat dalam kesenian masyarakat Banten dan Cirebon. Kelompok terlatih yang terdiri dari santri senior di antaranya menunjukkan kemampuan untuk berjalan di atas pecahan kaca dan beling serta melintasi kobaran api dengan kondisi yang sama sekali tidak terluka.
Ian Gunawan, salah satu santri senior pesantren Al-Mizan mengungkapkan bahwa kesenian ini bukan sekedar bentuk pementasan yang ditujukan untuk menghibur semata, akan tetapi mengandung banyak makna penting yang juga harus diambil oleh para siswa dan santri yang baru.
“Akrobat menginjak pecahan kaca dan melewati kobaran api merupakan gambaran hidup yang harus dimengerti para santri, hidup tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal-hal tersebut merupakan perlambang dari tantangan dan rintangan hidup yang mesti dilalui setiap orang,” ungkap Ian.
Ian menambahkan bahwa yang penting dalam pementasan ini bukan bisa tidaknya para santri untuk melakukan akrobat tersebut, tetapi mengambil pelajaran penting yang tersimpan di dalamnya.
“Tentang akrobat, tentu hal ini tidak boleh dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa melalui pelatihan yang khusus, akan tetapi yang terpenting adalah agar setiap santri mengerti bahwa dalam menjalani hidup memang selalu banyak rintangan yang menghadang, kita tidak dapat melalui itu semua tanpa kerja keras, rasa sabar, restu kiai, dan ridlo dari Allah Swt.” Tambah salah satu senior tersebut.
Akrobat spiritual yang lazim disebut oleh santri Al-Mizan sebagai bagian dari tradisi pasaran ini diakhiri dengan acara sungkeman kepada para kiai. Selain pementasan seni akrobat yang ditunjukkan oleh para santri senior, santri baru juga mendapatkan materi ceramah keagamaan yang disampaikan langsung oleh KH Maman Imanulhaq, pengasuh pondok pesantren Al-Mizan.
Acara penyambutan siswa dan santri baru kali ini bertambah meriah ketika digelar sebuah acara pentas kreasi seni santri. Beberapa perwakilan santri menunjukkan kebolehannya dalam menyanyi, mementaskan drama, juga membaca puisi.
(Wildan Fauzi/Kontributor SMA Islam Al-Mizan)
0 komentar:
Posting Komentar