Banda Aceh, 01 September 2013
Yth. Bapak dr. H. Zaini Abdullah
Gubernur Aceh
di Banda Aceh
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Kepada Indonesiaku,
Pertama-tama ijinkanlah saya mengungkapkan rasa syukur dan bangga saya yang sangat mendalam, karena memiliki seorang pemimpin daerah yang memiliki ide-ide cemerlang dan dibarengi dengan etos kerja yang tinggi sehingga Propinsi Aceh jauh dari kata tertinggal.
Melalui surat ini, saya akan menyampaikan beberapa saran saya mengenai “Meningkatkan GEMARAME (Gemar Membaca Rajin Menulis) untuk Kemajuan Pendidikan”. Tujuan saya membahas hal ini, karena Aceh kini dihadapkan pada suatu perubahan era global dan perdagangan bebas yang sangat cepat dan kompetitif. Untuk itu, peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Aceh agar berkualitas adalah sebuah keharusan.
Berbicara tentang peningkatan pendidikan, berarti kita juga membicarakan tentang peningkatan minat baca dan menulis. Hal ini disebabkan karena, membaca dan menulis merupakan salah satu cara pendidikan yang tepat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional, Bab III Pasal 4 ayat 5. Oleh karena itu, jika tingkat minat membaca dan menulis naik, otomatis tingkat pendidikan juga akan naik.
Tampaknya kini, slogan “Banyak Baca Banyak Tahu” dan slogan “Menulis Cahaya Dunia” tidaklah lagi efektif untuk tetap digunakan sebagai jurus untuk meningkatkan minat membaca dan menulis. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, ternyata masyarakat Aceh belum menjadikan membaca dan menulis sebagai suatu kebudayaan. Bahkan kemampuan membaca masyarakat Indonesia semenjak dua tahun lalu adalah terendah di ASEAN. Ini tentunya, dapat mengakibatkan tingkat pendidikan kita juga rendah.
Untuk meningkatkan minat membaca dan menulis, hal pertama yang harus dilakukan yaitu, diperlukannya suatu perpustakaan yang terpadu. Perpustakaan terpadu, dapat merespon realitas kehidupan masyarakat yang belum menjadikan membaca dan menulis sebagai suatu kebudayaan. Perpustakaan terpadu, diharapkan dapat menjadi mediator bagi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing di era globalisasi informasi ini.
Cara kedua untuk meningkatkan minat membaca dan menulis adalah dengan mempromosikan GEMARAME di lingkungan sekolah di Aceh. Pemerintah bersama perangkat sekolah, dapat menjadi penggerak utama dalam hal ini. Untuk mewujudkannya, bisa dilakukan melalui kebijakan sekolah. Seperti mewajibkan semua siswa seminggu sekali untuk membaca sebuah buku di perpustakaan. Kemudian, mereka harus merangkum buku yang dipinjam serta menjelaskan apa point penting dari buku yang sudah mereka baca.
Cara terakhir yaitu, dengan sering-seringlah mengadakan lomba berbasis membaca dan menulis di berbagai tingkatan dan berikan penghargaan kepada pemenangnya. Khususnya di Aceh, lomba berbasis membaca dan menulis, akhir-akhir ini hanya semarak diadakan pada Bulan Baca. Jika hal ini hanya dilakukan pada Bulan Baca, dapat dipastikan masyarakat Aceh hanya akan gemar membaca dan rajin menulis pada Bulan Baca.
Itulah beberapa saran yang dapat saya sampaikan melalui surat ini dan semoga dapat diwujudkan dengan baik dan benar. Harapan saya, dengan meningkatnya minat membaca dan menulis masyarakat Aceh, tingkat pendidikan Indonesia juga akan naik.
Ingat juga, jangan terlalu sering menyalahkan masyarakat yang malas membaca jika para panutannya sendiri tidak pernah memberikan contoh bahwa ia gemar membaca dan rajin menulis. Semoga Bapak tidak termasuk dalam golongan itu.
Akhir kata, jangan terus salahkan masyarakat bahwa minat baca mereka rendah. Tapi teruslah berfikir dan berfikir, serta lakukan inovasi dan strategi bagaimanapun, supaya pendidikan di Aceh ini maju. Ayo GEMARAME !
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Haekal Siraj
SMAN Unggul 1 Banda Aceh - Nangroe Aceh Darussalam
Info lengkap lomba silakan klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar