Puisi Lusy Syarifah*
Tentang Waktu
Teruntuk; Drs.Ismail
Diam
Seakan tak tahu malu
Kami bodoh,
Tiap kali kau bicara
Pura-pura acuh,
Miris,
Ketika kau lelah karena kami
Gagah tegap dalam pandangan
Senyum gontai seiyanya
Bicara seadanya
Tersudut dan canda sekedarnya
Buat ruangan pecah
Udara tertawa sampai dingin
Serasa akan hidup selamanya
Bangkit dan nanti kan kembali
Juang suara di setiap ruang
Entah sejak kapan,
Terlalu lama
Hidup atau tidak
Waktu yang merayu
Gagah tegap mu,
Telah dipeluk waktu
Telah dirangkul keharibaan
Selamat jalan,
Ikhlasmu masih tertinggal beribu hal
Biar kami antarkan senyuman
Dalam saksi yang tak pernah mati
*Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat
Mading Sekolah
Tentang Waktu
Teruntuk; Drs.Ismail
Diam
Seakan tak tahu malu
Kami bodoh,
Tiap kali kau bicara
Pura-pura acuh,
Miris,
Ketika kau lelah karena kami
Gagah tegap dalam pandangan
Senyum gontai seiyanya
Bicara seadanya
Tersudut dan canda sekedarnya
Buat ruangan pecah
Udara tertawa sampai dingin
Serasa akan hidup selamanya
Bangkit dan nanti kan kembali
Juang suara di setiap ruang
Entah sejak kapan,
Terlalu lama
Hidup atau tidak
Waktu yang merayu
Gagah tegap mu,
Telah dipeluk waktu
Telah dirangkul keharibaan
Selamat jalan,
Ikhlasmu masih tertinggal beribu hal
Biar kami antarkan senyuman
Dalam saksi yang tak pernah mati
*Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat
Mading Sekolah
0 komentar:
Posting Komentar