Puisi Pupung Sugitri*
Detik-detik indah yang terukir dalam diari hati
Hasrat membingkai merah jingga
Kau jadikan pajangan indah dalam relung jiwamu
Seakan kilau yang berlabuh dihatimu
Begitulah bisik cintamu untukku
Cinta,
Kadang membalut luka
Dan kadang pula memanja cinta di tepi rahasia
Namun, memang tetap berharap terungkap suatu saat di pelaminan
Tuhan,
Aku mencintainya,
Kaulah sosok saksi cintaku dan cintanya bersatu
Duhai kasih
Untukmu kuserahkan hatiku
Jaga dengan senyum termanismu
Simpanlah di dalam dasar jiwamu
Agar kau bisa jaga hatiku untukmu
Perbedaan usia tak menjadikan hambatan asmaraku
Karena cinta tak mengenal usia,
Namu cinta mengenal rasa.
*Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat
Mading Sekolah
Detik-detik indah yang terukir dalam diari hati
Hasrat membingkai merah jingga
Kau jadikan pajangan indah dalam relung jiwamu
Seakan kilau yang berlabuh dihatimu
Begitulah bisik cintamu untukku
Cinta,
Kadang membalut luka
Dan kadang pula memanja cinta di tepi rahasia
Namun, memang tetap berharap terungkap suatu saat di pelaminan
Tuhan,
Aku mencintainya,
Kaulah sosok saksi cintaku dan cintanya bersatu
Duhai kasih
Untukmu kuserahkan hatiku
Jaga dengan senyum termanismu
Simpanlah di dalam dasar jiwamu
Agar kau bisa jaga hatiku untukmu
Perbedaan usia tak menjadikan hambatan asmaraku
Karena cinta tak mengenal usia,
Namu cinta mengenal rasa.
*Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat
Mading Sekolah
0 komentar:
Posting Komentar