Asstanajapura, Mading Sekolah
Suasana duka menyelimuti keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntet Pesantren, Cirebon setelah Salah satu guru sekaligus Wakil Kepala Sekolah yaitu Drs.Ismail wafat pada minggu (28/4/2013).
Sebagai wujud belasungkawa, guru dan seluruh murid MAN Buntet Pesantren melaksanakan tahlil selama tiga hari berturut-turut sejak senin-rabu (29-01/04-05/13).
Tahlil dilaksanakan di halaman MAN Buntet Pesantren, ratusan siswa terlihat duduk dan khusyu ikut membacakan kalimat-kalimat toyyibah dan do'a untuk almarhum gurunya.
Drs. Ismail merupakan salah satu guru senior yang masih berkhidmah di MAN Buntet Pesantren, beliau wafat setelah mengalami sakit yang dideritanya beberapa bulan terakhir ini.
Acara tahlil dimulai pada pukul 06.45 setiap pagi. Hal ini pun disambut baik oleh para siswa, sebab sebelumnya belum pernah diadakan acara semacam ini.
“kami sangat bangga dan beruntung bersekolah di MAN Buntet. selain berbasis pesantren, Man buntet juga menerapkan nilai-nilai agama pada siswa nya. Kami sangat antusias mengikuti acara tahlil ini, selain mendo’akan guru kami, hal ini juga baru pertama kali nya saya tahu, sekolah yang mengadakan acara tahlil” ujar salah satu siswa Man Buntet yang baru saja mengikuti acara tahlil pagi itu (01/05).
Acara tahlil yang dilakukan selama tiga hari ini atas inisiatif dari kepala sekolah Drs.Muhdi bersama dewan guru lainnya. Menurut salah satu guru MAN Buntet Drs.Ade Kusnadi, tujuan acara tahlil tersebut selain untuk mendo’akan Almarhum juga bermaksud untuk mendoakan seluruh keluarga besar Man Buntet serta para sesepuh buntet pesantren Cirebon.
(Lusy Syarifah/MAN Buntet Pesantren)
0 komentar:
Posting Komentar