Puisi Elistyana Sukma Khazanah*
Tuhan,
kutahu dunia ini indah, kutahu tersenyum itu juga indah
Tapi ajari aku Tuhan, untuk tersenyum dan menerimanya.
Tuhan.,
Saatku mulai membuka mata perlahan
Getaran sakit terselimuti tangis lelahku
Kucoba mengambil nafas sebisa mungkin
Tapi sangat sakit yang kurasa, kutahu Engkau memberikan semua
Itu pasti ada alasannya, Engkau beriku getaran yang amat sakit
Itu juga aku yakin semua terbaik untukku.
Tuhan
Mungkin Engkau lihat kumenangis menyebut namaMu
Dengan rintihan yang tak pantas ku rintihkan,
tapi begitu sakit saat menerima
Mungkin tangisku ini akan berharga ketika ku merasakan senyumku di hari esok
Tuhan,
Kapan hari esok itu ada? Kapan kutinggalkan tangisku yang indah ini?
Ajarkan aku bernafas kala sesak yang teramat sakit,
Bantu kakiku untuk mengangkat tubuh yang lemah dihadapanMu
Terasa sangat bahagia ketika ku tersenyum dengan nafas yang lega
walau sekejap NikmatMu sunggu indah,
izinkan aku berjalan saat embun menyudahi pandanganku
Memangku tak pantas mengeluh, tapi kepada siapa lagi ku bercerita
Hanya Kau yang mampu mengerti, mungkin takdirpun tak memahami.
Angin ini terasa asing untukku rasakan, karena ku tak biasa lagi tersenyum di atas tarian angin,
Tolong bantu aku untuk memahami semuanya, dan bantu mereka untuk memahamiku.
Seandainya bisa,
Apakah tangisku kebahagianku? Mungkin iya,
Karena bersama tangisku kelegaan hadir walau harus menahan sakit
Aku tahu aku kuat, karena ku bisa bertahan hingga sekarang
Tapi kutak bangga karna ku 'tlah mengeluh.
Hujani hatiku seiring keramaian ini, Tuhan, hujani hatiku!
Buka cahaya mataku ini agarku dapat tersenyum dengan meraka,
Yang tak mengerti aku.
Saat musim berganti, kumerasa akan bertahan lebih lama
Dengan semua orang yang seolah tersenyum padaku, ataupun hanya sesaat,
Dan tanganku, slalu menyanggah kepala dan masih memegang kepala
Saat tawa beriringan senyum semuku.
*Siswi SMAN 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Mading Sekolah
0 komentar:
Posting Komentar