[Surat Untuk Capres 2014] Curahan Hati Kepada Calon Pemimpin Bangsa

Cirebon, 29 Mei 2014

Kepada

Yth. Bapak Prabowo Subianto dan Hatta Rajassa

Di Jakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bagaimana kabar Bapak? Semoga Bapak sehat wal’afiat dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Amin.. Pak perkenalkan nama saya Ayu Rizkia, saya seorang pelajar kelas 1 SMA yang ingin mengutarakan isi hati saya. Saya memang bukanlah seseorang yang pandai dalam menyusun kata, yang dapat berbicara melalui goresan pena, dan bukan pula seseorang yang pintar dalam membuat surat. Hanya dengan rasa cinta yang saya miliki pada ibu pertiwi inilah saya mencoba untuk menggerakan tangan saya, menulis beberapa kata untuk calon presiden saya kelak.

Indonesia sangatlah butuh seorang pemimpin yang tegas, jujur dan mampu membedakan mana yang baik dan benar. Jika pemimpin tersebut tidak memiliki hal itu semua, pastilah Indonesia akan selalu berada dalam permainan negara-negara adikuasa. Indonesia adalah negara yang indah, yang dianugerahkan oleh Allah berupa sumber daya alam yang melimpah, beragam dan bisa dibilang surga dunia. Sayang, itu semua tak dapat sepenuhnya dikelola oleh masyarakat Indonesia, karena sebagian sumber daya alam milik Indonesia diambil alih oleh negara-negara penguasa. Salah satu faktor itu terjadi adalah kualitas sumber daya manusia yang kurang dan masyarakat Indonesia yang mudah dibelenggu oleh negara-negara penguasa, karena minimnya pendidikan yang mereka miliki.

Bapak Prabowo dan Bapak Hatta yang saya hormati, bukannya saya sok tau atau sok lebih pintar, saya hanya berbicara sesuai hati kecil saya. Saya hanya seorang pelajar yang merasakan betapa masih kurangnya mutu pendidikan di Indonesia. Saya tahu, telah banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah yang salah satunya dengan mengganti beberapa kurikulum, yang berharap bisa lebih baik dari sebelumnya. Untuk kurikulum 2013 saja, saya kira masih belum bisa dijalankan dengan baik. Banyak guru yang belum paham dengan sistem kurikulum ini. Fasilitas di sekolah pun kurang memadai. Padahal, siswa dituntut untuk dapat menguasai materi-materi yang semakin sulit, sedangkan siswa hanya diberi kemampuan masing-masing yang tentunya berbeda oleh Allah SWT.

Bapak Prabowo dan Bapak Hatta yang saya hormati, sudah 68 tahun Indonesia merdeka. Tapi mengapa, keluarga saya dan beberapa masyarakat masih belum merasakan arti merdeka yang sesungguhnya? Mamah saya sudah 18 tahun memberikan ilmunya pada siswa-siswinya, tapi kini masih belum diangkat menjadi PNS. Mungkin bukan mamah saya saja yang merasakan hal ini, masih banyak masyarakat yang senasib dengan mamah atau mungkin jauh dari apa yang mamah alami. Kehidupan sejahtera inilah yang belum dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Hanya para penguasa yang dapat merasakan indahnya kehidupan sejahtera. Bahkan, para tikus yang menjijikan dengan wajah tak bersalah dapat merasakan hal itu. Tapi mengapa, kami tidak?

Saya dan masyarakat Indonesia sangat butuh seorang pemimpin yang tegas, yang dapat membasmi tikus-tikus busuk yang menggrogoti uang yang menjadi hak rakyat. Agar kelak negeri yang saya cintai ini, menjadi negeri yang maju dan terkenal dengan hal yang positif, bukan dengan hal yang negatif. Saya tidaklah butuh janji, tapi saya butuh sebuah bukti. Saya ingin melihat presiden saya, menjadi seorang yang saya kagumi, yang dapat saya contoh saat saya dewasa nanti.

Sekian curahan dari hati kecil saya, terimakasih telah berkenan dan mau meluangkan waktu untuk membaca. Mohon maaf jika saya telah mengganggu dan maaf apabila ada kata-kata dari saya yang kurang pantas.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Hormat,

AYU RIZKIA RAMADHANY EMHA

Siswi SMAN 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat

Mei 30, 2014