Puisi Muadz Mutakhir*
Akulah malam
Yang selalu menemanimu
Di saat sepi mencekam
Indahmu yang menawan
Selalu tertancap keheningan
Senandung angin malam
Kau tebarkan keelokan lewat angin kesenyapan
Kau tusuk oleh jiwa dinginmu penuh kebencian
Kau luluhlantahkan berkeping-keping qalbu
Penuh kedengkian
Akulah malam
Yang tak pernah sedikitpun mendapat kehangatan
Yang tak pernah sedikitpun mendapat kasih sayang
Yang tak pernah sedikitpun mendapat perhatian
Akulah malam
Adakah sehelai selimut untuk melawan kedinginan
Adakah sekilat cahaya untuk menerangi kehidupan
Adakah sepotong kue untuk memerangi kelaparan
Akulah malam
Yang selalu bersenandung dalam tangisan
Ditemani para jangkrik kebisuan
Akulah malam
Menerawang penuh kemurkaan
Akulah malam
Yang terlelap tidur dalam kelam
*Siswa SMAN 1 Jatiwangi, Majalengka - Jawabarat
Mading Sekolah
Akulah malam
Yang selalu menemanimu
Di saat sepi mencekam
Indahmu yang menawan
Selalu tertancap keheningan
Senandung angin malam
Kau tebarkan keelokan lewat angin kesenyapan
Kau tusuk oleh jiwa dinginmu penuh kebencian
Kau luluhlantahkan berkeping-keping qalbu
Penuh kedengkian
Akulah malam
Yang tak pernah sedikitpun mendapat kehangatan
Yang tak pernah sedikitpun mendapat kasih sayang
Yang tak pernah sedikitpun mendapat perhatian
Akulah malam
Adakah sehelai selimut untuk melawan kedinginan
Adakah sekilat cahaya untuk menerangi kehidupan
Adakah sepotong kue untuk memerangi kelaparan
Akulah malam
Yang selalu bersenandung dalam tangisan
Ditemani para jangkrik kebisuan
Akulah malam
Menerawang penuh kemurkaan
Akulah malam
Yang terlelap tidur dalam kelam
*Siswa SMAN 1 Jatiwangi, Majalengka - Jawabarat
Mading Sekolah
0 komentar:
Posting Komentar