Puisi Aditya Yuda Kencana
Aku tumbuh di antara semak belukar
Aku tumbuh dari sepotong biji tanah
Aku tumbuh di antara lima belas keping darah kotor
Aku tumbuh dari akar-akar jalan
Aku tumbuh di antara ranting mata elang
Aku tumbuh dari asap bebal kata
Aku tumbuh di antara koin-koin judi
Aku tumbuh dari bungkus-bungkus korupsi
Aku tumbuh di antara kutukan-kutukan hina
Aku tumbuh dari binatang-binatang jalang
Aku tumbuh di antara lukisan-lukisan nyata hidup
Aku tumbuh dari pojok kamar kecil
Aku tumbuh dari sudut-sudut ruang kelas ambruk dari zaman edan!
Aku;
Tubuh yang basi datang dari barat
Tubuh yang tercacah menjadi lima belas bungkus untuk dibagikan kepada fakir miskin
Tubuh yang kotor dalam lemak tanah kecomberan
Tubuh yang hidup tanpa nyawa
Tubuh yang melihat tanpa mata
Tubuh yang berkata tanpa mulut
Tubuh yang tergores oleh kursi-kursi makelar
Tubuh yang sobek dari air hujan bodoh
Tubuh yang seperti binatang jalang!
Aku adalah cendrawasih dari timur yang siap merobek tujuh puluh jahitan mata negeri
Aku adalah ombak dari bali yang siap menghantam tujuh puluh wajah goblok mulut negeri
Aku adalah candi-candi yang siap membantai tujuh puluh kasus di antara hidung negeri
Aku adalah khatulistiwa yang siap mengikat tujuh puluh isu-isu dari telinga negeri
Hai! Orang-orang yang tumbuh dari bungkusan darah!
Ini! Pakailah!
Indramayu, 12 Desember 2012
* Siswa SMAN 1 Sindang, Indramayu – Jawa Barat
madingsekolah.net | Portal Pelajar Indonesia
Aku tumbuh di antara semak belukar
Aku tumbuh dari sepotong biji tanah
Aku tumbuh di antara lima belas keping darah kotor
Aku tumbuh dari akar-akar jalan
Aku tumbuh di antara ranting mata elang
Aku tumbuh dari asap bebal kata
Aku tumbuh di antara koin-koin judi
Aku tumbuh dari bungkus-bungkus korupsi
Aku tumbuh di antara kutukan-kutukan hina
Aku tumbuh dari binatang-binatang jalang
Aku tumbuh di antara lukisan-lukisan nyata hidup
Aku tumbuh dari pojok kamar kecil
Aku tumbuh dari sudut-sudut ruang kelas ambruk dari zaman edan!
Aku;
Tubuh yang basi datang dari barat
Tubuh yang tercacah menjadi lima belas bungkus untuk dibagikan kepada fakir miskin
Tubuh yang kotor dalam lemak tanah kecomberan
Tubuh yang hidup tanpa nyawa
Tubuh yang melihat tanpa mata
Tubuh yang berkata tanpa mulut
Tubuh yang tergores oleh kursi-kursi makelar
Tubuh yang sobek dari air hujan bodoh
Tubuh yang seperti binatang jalang!
Aku adalah cendrawasih dari timur yang siap merobek tujuh puluh jahitan mata negeri
Aku adalah ombak dari bali yang siap menghantam tujuh puluh wajah goblok mulut negeri
Aku adalah candi-candi yang siap membantai tujuh puluh kasus di antara hidung negeri
Aku adalah khatulistiwa yang siap mengikat tujuh puluh isu-isu dari telinga negeri
Hai! Orang-orang yang tumbuh dari bungkusan darah!
Ini! Pakailah!
Indramayu, 12 Desember 2012
* Siswa SMAN 1 Sindang, Indramayu – Jawa Barat
madingsekolah.net | Portal Pelajar Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar