Puisi Afrilia Tristara
Pertiwi dan budaya
Sosok anggun dan gagah
Sepasang kekasih berselimutkan cinta
Mesra sejahtera sepanjang masa
Pertiwi bahagia budaya tertawa
Terus berkembang melahirkan anak bangsa
Pertiwi memangku, merajut kasih, memintal harap
Tak ubahnya sang budaya
Dan hingga pada suatu hari,
Di hadapan pertiwi budaya sakit keras
Budaya kristis, budaya lumpuh
Budaya kini tak andal lagi
Hingga budaya di jemput ajalnya
Dan kedaan semakin kacau mendesak
Wajah ayu pertiwi coreng moreng oleh kemiskinan, kesengsaraan, kebodohan,
Wajahnya kini selalu berlinang air mata.
Pertiwi begitu kehilangan sang budaya
Yang dimusnahkan begitu saja oleh anak bangsa
Kemana citra budayaku yang dulu?
Ratapnya parau
Ia meratap hingga matanya putih, kekeringan
Hingga badannya kering, di makan ulat busuk
Hingga rambutnya, rontok bak hutan gundul
Tanpa budaya, pertiwi tak cantik lagi
Pertiwi sedih dan terus bersusah hati
Anak bangsa sendiri menghancurkannya
Namun, jangan takut pertiwi
Budaya hanyalah mati suri
Mulai saat ini akan kuhapus air matamu
Dengan jutaan prestasi tentang budaya
Agar jiwa sang budaya kembali hidup
Dan pertiwiku tak lagi menangis
Cirebon, 24 Maret 2013
*Siswi MANU Putri Buntet Pesantren, Cirebon.
Mading Sekolah
Pertiwi dan budaya
Sosok anggun dan gagah
Sepasang kekasih berselimutkan cinta
Mesra sejahtera sepanjang masa
Pertiwi bahagia budaya tertawa
Terus berkembang melahirkan anak bangsa
Pertiwi memangku, merajut kasih, memintal harap
Tak ubahnya sang budaya
Dan hingga pada suatu hari,
Di hadapan pertiwi budaya sakit keras
Budaya kristis, budaya lumpuh
Budaya kini tak andal lagi
Hingga budaya di jemput ajalnya
Dan kedaan semakin kacau mendesak
Wajah ayu pertiwi coreng moreng oleh kemiskinan, kesengsaraan, kebodohan,
Wajahnya kini selalu berlinang air mata.
Pertiwi begitu kehilangan sang budaya
Yang dimusnahkan begitu saja oleh anak bangsa
Kemana citra budayaku yang dulu?
Ratapnya parau
Ia meratap hingga matanya putih, kekeringan
Hingga badannya kering, di makan ulat busuk
Hingga rambutnya, rontok bak hutan gundul
Tanpa budaya, pertiwi tak cantik lagi
Pertiwi sedih dan terus bersusah hati
Anak bangsa sendiri menghancurkannya
Namun, jangan takut pertiwi
Budaya hanyalah mati suri
Mulai saat ini akan kuhapus air matamu
Dengan jutaan prestasi tentang budaya
Agar jiwa sang budaya kembali hidup
Dan pertiwiku tak lagi menangis
Cirebon, 24 Maret 2013
*Siswi MANU Putri Buntet Pesantren, Cirebon.
Mading Sekolah
0 komentar:
Posting Komentar