Kuningan, MadingSekolah
Pada kegiatan observasi, beberapa anggota Pramuka berkesempatan mengunjungi kebun jambu milik Bapak H. Abdul Karim atau biasa disapa Pak Haji (68), di Blok Manis Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan. Di belakang rumahnya, Pak Haji menunjukkan dan menjelaskan banyak hal, dari mulai bibit jambunya, teknik penanaman, sampai memamerkan kebun jambunya yang luas.
“Pohon jambu di Desa Pajambon ini mayoritasnya berjenis jambu merah,” ujar Pak Haji, Jum’at (10/10).
Saat ditanya mengenai bibit, pak Haji mengatakan bahwa bibit yang menghasilkan kualitas buah yang bagus itu bibit dari IPB.
“Adanya pembungkus juga berpengaruh terhadap kualitas buah itu sendiri. Soalnya pembungkus itu bisa untuk menangkal lalat buah, buahnya bisa cepat besar, dan kulitnya juga jadi lebih halus. Berbeda kayak yang lainnya,” katanya.
Membudidayakan tanaman jambu itu sebetulnya tidak sesulit yang orang-orang bayangkan. Petani hanya perlu menunggu 7 bulan untuk bisa menikmati hasilnya. “Jadi, tidak mencapai tahunan kok. Seterusnya, bisa dipanen setiap satu minggu sekali,” jelas Pak Haji.
Mengenai jenis-jenis jambu di Desa Pajambon, Pak Haji mengungkapkan, bahwa jenis jambu disini bukan hanya jenis jambu merah biasa saja, tetapi ada jambu merah non biji, dan ada juga jambu kristal.
“Jambu merah non biji itu rasanya sedikit berbeda dengan jambu merah biasa. Jadi, ketika digigit itu agak renyah. Kalau jambu kristal itu yang berwarna putih, bijinya sedikit, dan rasanya seperti buah pir. Jambu kristal ini agak rewel soal perawatannya,” ungkap Pak Haji.
Pertama kali yang menanam pohon jambu di Desa ini adalah Pak Haji, tepatnya tahun 2006. “Awalnya Pak Haji tanam 10 bibit. Selama tiga tahun, masyarakat di Desa ini tidak ada yang mau ikut menanam. Begitu kelihatan ada hasilnya, baru masyarakat mulai ikut menanam pohon jambu. Bahkan sekarang hampir 100% tanah hak milik petani di Desa Pajambon ini sudah ditanami jambu semua,” kisah Pak Haji.
Para petani jambu di Desa Pajambon menjual jambu-jambu mereka kepada pengepul dengan harga sekisar 1500 sampai 3500 per-kilo. Dan keuntungan setiap petani jambu dalam satu tahun dapat mencapai 500 juta. Mereka juga mendistribusikan jambu-jambunya ke berbagai kota, baik yang tersebar di jawa ataupun di luar jawa, seperti kota Jambi, dan kota-kota lainnya.
Saat ini, Pak Haji dibantu oleh 20 karyawan untuk mengurusi lahan kebun jambunya yang seluas 3 hektar.
“Melalui jambu, masyarakat di Desa Pajambon ini jadi sejahtera. Sejujurnya, jambu itu tanaman yang enteng tapi untung,” pungkas pak Haji.
“Melalui jambu, masyarakat di Desa Pajambon ini jadi sejahtera. Sejujurnya, jambu itu tanaman yang enteng tapi untung,” pungkas pak Haji.
Saf, Kontributor MAAI Mertapada Kabupaten Cirebon
0 komentar:
Posting Komentar