Puisi Delvi Sulistin Monawati*
Kini mungkin sudah saatnya,
kita tak bisa bersama lagi,
kita tak bisa saling berbagi rasa lagi.
Kini mungkin sudah tepat waktunya,
ketika aku telah letih berlari,
ketika aku telah lelah berjalan jauh,
tanpa ada titik harapan yang menjadi kenyataan.
Mungkin sudah seharusnya begini,
mungkin sudah waktunya aku pergi.
Aku lelah,
Berjalan mengikuti bayangan cahaya putih,
berjalan mengikuti keinginan hati yang penuh luka basah,
aku sudah mencoba untuk berhenti,
beristirahat dibawah pohon yang tak begitu rindang.
Dan muncul sebuah harapan,
Aku dapat bersandar lama dengan nyaman.
Tapi ternyata aku salah,
lagi - lagi aku harus pindah.
Aku harus pergi.
Berjalan menelusuri jalan di pinggir sungai.
Meski jauh,
tapi memang itulah jalan yang harus kutempuh,
yang harus kulakukan saat ini.
Adalah berjalan santai ditepi sungai itu,
tanpa harus berbelok arah,
tanpa harus menengok ke belakang,
dan tanpa mudah berhenti dipohon manapun.
Karena apa yang dilihat dari penampilan pohon,
tak menjadi jaminan bahwa aku bisa menghapus lukaku.
Tak bisa menjadi patokan,
aku akan mendapat kenyamanan disitu.
*Siswi SMAN 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat
Kini mungkin sudah saatnya,
kita tak bisa bersama lagi,
kita tak bisa saling berbagi rasa lagi.
Kini mungkin sudah tepat waktunya,
ketika aku telah letih berlari,
ketika aku telah lelah berjalan jauh,
tanpa ada titik harapan yang menjadi kenyataan.
Mungkin sudah seharusnya begini,
mungkin sudah waktunya aku pergi.
Aku lelah,
Berjalan mengikuti bayangan cahaya putih,
berjalan mengikuti keinginan hati yang penuh luka basah,
aku sudah mencoba untuk berhenti,
beristirahat dibawah pohon yang tak begitu rindang.
Dan muncul sebuah harapan,
Aku dapat bersandar lama dengan nyaman.
Tapi ternyata aku salah,
lagi - lagi aku harus pindah.
Aku harus pergi.
Berjalan menelusuri jalan di pinggir sungai.
Meski jauh,
tapi memang itulah jalan yang harus kutempuh,
yang harus kulakukan saat ini.
Adalah berjalan santai ditepi sungai itu,
tanpa harus berbelok arah,
tanpa harus menengok ke belakang,
dan tanpa mudah berhenti dipohon manapun.
Karena apa yang dilihat dari penampilan pohon,
tak menjadi jaminan bahwa aku bisa menghapus lukaku.
Tak bisa menjadi patokan,
aku akan mendapat kenyamanan disitu.
*Siswi SMAN 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat
0 komentar:
Posting Komentar