Puisi Delvi Sulistin Monawati*
Ku berjalan dengan tegap,
Bersama hati yang terluka,
Ku cari engkau sendiri,
Sampai di ujung jalan itu ku terjatuh,
Sakit yang ku rasa ini,
Tak sebanding dengan luka di hati,
Goresan luka hati ini,
Akan ku bawa kehadapan,
Di ujung jalan itu,
Ku temukan sehelai sapu tangan,
Yang mungkin tak asing lagi bagiku,
Dengan warna dan model yang pernah ku lihat.
Di ujung jalan itu,
Aku menangis,
Bersama hujan lebat,
Aku tak mampu berdiri,
Di ujung jalan itu,
Adalah perjalanan terakhirku,
Aku tak lagi mencarimu,
Karena di sapu tangan itu,
Kau tuliskan; "Tinggalkan dan lupakan"
Ku menangis dalam kesendirian.
*Siswi SMAN 1 Lemahabang, Kabupaten Cirebon – Jawa Barat
Ku berjalan dengan tegap,
Bersama hati yang terluka,
Ku cari engkau sendiri,
Sampai di ujung jalan itu ku terjatuh,
Sakit yang ku rasa ini,
Tak sebanding dengan luka di hati,
Goresan luka hati ini,
Akan ku bawa kehadapan,
Di ujung jalan itu,
Ku temukan sehelai sapu tangan,
Yang mungkin tak asing lagi bagiku,
Dengan warna dan model yang pernah ku lihat.
Di ujung jalan itu,
Aku menangis,
Bersama hujan lebat,
Aku tak mampu berdiri,
Di ujung jalan itu,
Adalah perjalanan terakhirku,
Aku tak lagi mencarimu,
Karena di sapu tangan itu,
Kau tuliskan; "Tinggalkan dan lupakan"
Ku menangis dalam kesendirian.
*Siswi SMAN 1 Lemahabang, Kabupaten Cirebon – Jawa Barat
0 komentar:
Posting Komentar